Warm & Cozy ✨

770 80 7
                                        

Jungwoo berbalik ke arah sumber suara .

Deg...

Degup jantungnya tak beraturan kala sosok dihapannya melangkah mendekat kearahnya...
lidahnya kelu , wajahnya memerah , nafasnya berat...kemudian ia memejamkan matanya...

Hembusan nafas hangat terasa diwajahnya , ia menggit bibir bawahnya . dirasakan ada tangan mencengram lembut kedua lengannya mencoba mengikis jarak diantara mereka .

Namun sedetik kemudian...

Tingnong.....Ting nongggg...Ting nooggg..

Bell berbunyi berkali-kali mengembalikan kewarasan Jungwoo .
Jungwoo terlonjak membuka matanya dan segera melepas kedua tangan Jaehyun dari lengannya .

Ia berlari cepat ke arah pintu dan membuka pintu segera .

"Aaaaa Jungwooyaaaa aku sangat merindukanmu" Sosok manis menubruk tubuh Jungwoo dan memeluknya erat .

"Haechanieeee aku juga sangat merindukanmu" kemudian kedua pemuda yang berpelukan erat ini melompat-lompat dengan wajah ceria dan bahagia .

"Apa sudah tidak sakit?!" Tanya Haechan kepada Jungwoo sambil melangkah masuk kedalam diikuti Mark yang menggeret dua koper berwarna hijau mint .

"Hmmm aku rasa aku sudah bisa salto dihadapanmu" ucap Jungwoo dengan senyum lebarnya .

"Jae kapan kau datang" Tanya Mark yang melihat Jaehyun duduk disofa dengan kaleng soda ditangannya .

"Satu jam yang lalu" ucap Jaehyun melanjutkan minumnya .

"Mana Ten & Johnny " Tanya Haechan melihat sekitar .

Jaehyun menoleh kearah kamar Ten .

Mark & Haechan yang melihat Jaehyun menggeleng paham .

"Tennieeeee !!!! bisakah kau menghentikan acara bercintamu! aku merindukanmuuu" Teriak Haechan keras .

Jungwoo memilih melangkah menuju dapur . ia mulai sibuk mengeluarkan bahan-bahan makanan dari kulkas .

"Mark !!! tolong bantu aku" teriak Jungwoo .

Mark yang duduk disofa setelah menaruh koper Haechan mendengus malas .

"Heiii lihatlah aku baru saja sampai wooo! izinkan aku bermanja dengan Haechan!" ucap mark dengan wajah memohon kearah Jungwoo .

"Jae ! sana kau bantu jungwoo!"
Haechan yang masi berdiri dengan kedua tangan dipinggang menendang-nendang Jaehyun .

Jaehyun bangkit dari duduknya dengan ekspresi datar berjalan kearah dapur .

Jungwoo yang melihat langkah Jaehyun mendekat memilih menyibukkan diri dengan tumpukan bahan makan didepannya .

Ia mencuci sayur dan beberapa potongan ayam serta daging diwastafel kemudian tak sadar menuangkan sabun cuci piring .

"Astaga...apa kau berniat membunuh teman-temanmu" ucap Jaehyun mengambil botol sabun kemudian menggeser tubuh Jungwoo dengan tubuhnya .

"Aishh brengsek ! sakit!" keluh Jungwoo tak kala merasakan Jaehyun menggesernya agak keras .

"Seperti biasa kalian masih tetap saja selalu bertengkar" teriak Haechan .

Jungwoo & Jaehyun menoleh bersamaan kearah sumber suara .
mereka mendapati Haechan yang sudah berada dipangkuan Mark , sedang tangan Mark sudah berada didalam kaos Haechan meraba perut dan dadanya . kepalanya sibuk tenggelam dicaruk belakang Haechan sembari mengecup hangat .

Sontak Jungwoo memalingkan wajahnya cepat . Jaehyun tersenyum dengan semirk menyebalkan . ia mendekatkan bibirnya kearah telinga Jungwoo kemudian berbisik .

"Apa kau tegang ?! "

Stttttth

Jaehyun meniup leher Jungwoo kemudian meninggalkan Jungwoo kembali dengan kegiatan mencuci beberapa buah dan sayuran serta bahan makanan lainnya.

"Kauuu menyebalkan ! Jungwoo menipuk kepala Jaehyun dengan selada .
"Aaa aa aku tidak!!!isshhh!!." ucap Jungwoo melangkah menjauh kemudian melanjutkan meracik bumbu untuk menu makan malam mereka .

"Aigooo mataku ternodai" Teriak Ten kearah dua pasang orang yang sedang bercumbu mesra disofanya .

"Haechanieee masuklah beristirahat dikamarku" lanjut Ten sembari melempar kedua sosok itu dengan handuk dikepalanya .

"Tennie tidakkah kau lihat lehermu penuh kemerahan! kau yang menodai mataku!?" ucap Mark kesal yang merasa kegiataannya terganggu .

Johnny menyusul Ten keluar dengan hanya menggunakan boxer dan kaos oblong .

"Berapa ronde" semirk Haechan kepada dua sosok yang berdiri didepannya .

"Dua? tiga?"
"Entahlah ! dia begitu buas" ucap ten mendengus meninggalkan ketiga orang itu menuju dapur .

"Yaaa sana gunakan kamar Ten! aku memberimu kelonggaran tidak ikut mempersiapkan makan malam karna Haechan pasti lelah " Timpal Johnny kemudian menyusul Ten ke dapur .

"Asikkk ! kau terbaik ucap Mark yang kemudian menggendong Haechan ala bridal style"

Haechan tertawa renyah..

Dan ...bruggggg!!!!!

Pintu kamar Ten tertutup sempurna.

***

"Lain kali jika bercinta tolong tutup pintumu" dengus Jungwoo kesal tak kala melihat Ten sudah ikut membantu kegiatan memasaknya didapur .

"Lagi pula kau tidur seperti mati , aku tidak berfikir kau akan bangun" kekeh Ten .

"Lalu aku mahluk tak kasat mata bagimu" Timpal Jaehyun .

Johnny Tertawa
"Kau pasti sibuk dengan komikmu"
ucapnya kemudian.

"Kalian cukup akur hari ini" ucap johnny lagi .

"Berhentilah bertengkar ! benci tak jauh-jauh dari cinta" Ten menimpali.

Jaehyun melirik Jungwoo .

Sedang yang dilirik hanya diam dan tetap sibuk menata piring dimeja makan .

"Tidak protes pula! biasanya kalian akan mengamuk jika kami menyuruh kalian berbaikan" ucap Johnny heran.

"Jangan-jangan memang benci jadi cinta" Ten terus-terusan mengoceh.

"Bisa jadi ! tahukah kau Ten !!! hari dimana Jungwoo dirawat dirumah sakit! Jaehyunnnn....!
mphhh!

Johnny menghentikan bicaranya . mulutnya dijejali potongan buah apel oleh Jaehyun .

berhentilah berbicara .
cepat kau goreng ayam ini . Jaehyun memberikan Johnny mangkok berisi ayam yang sudah dilumuri tepung siap digoreng .

***

Malam ini keenam pemuda tampan menghabiskan waktu mereka dengan suasana makan malam hangat . bercerita random dari membahas masa kecil mereka hingga banyak hal. Suara tawa terdengar menghiasi apartement sederhana tersebut.

🍑🍑🍑🍑🍑🍑

Vote & Komen if you like it! komen kalian penyemangat buat aku rilis cerita baru after cerita ini 🤍

Guardian Angle 🕊️ | JAEWOO 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang