Jungwoo berbalik ke arah sumber suara .
Deg...
Degup jantungnya tak beraturan kala sosok dihapannya melangkah mendekat kearahnya...
lidahnya kelu , wajahnya memerah , nafasnya berat...kemudian ia memejamkan matanya...
Hembusan nafas hangat terasa diwajahnya , ia menggit bibir bawahnya . dirasakan ada tangan mencengram lembut kedua lengannya mencoba mengikis jarak diantara mereka .
Namun sedetik kemudian...
Tingnong.....Ting nongggg...Ting nooggg..
Bell berbunyi berkali-kali mengembalikan kewarasan Jungwoo .
Jungwoo terlonjak membuka matanya dan segera melepas kedua tangan Jaehyun dari lengannya .
Ia berlari cepat ke arah pintu dan membuka pintu segera .
"Aaaaa Jungwooyaaaa aku sangat merindukanmu" Sosok manis menubruk tubuh Jungwoo dan memeluknya erat .
"Haechanieeee aku juga sangat merindukanmu" kemudian kedua pemuda yang berpelukan erat ini melompat-lompat dengan wajah ceria dan bahagia .
"Apa sudah tidak sakit?!" Tanya Haechan kepada Jungwoo sambil melangkah masuk kedalam diikuti Mark yang menggeret dua koper berwarna hijau mint .
"Hmmm aku rasa aku sudah bisa salto dihadapanmu" ucap Jungwoo dengan senyum lebarnya .
"Jae kapan kau datang" Tanya Mark yang melihat Jaehyun duduk disofa dengan kaleng soda ditangannya .
"Satu jam yang lalu" ucap Jaehyun melanjutkan minumnya .
"Mana Ten & Johnny " Tanya Haechan melihat sekitar .
Jaehyun menoleh kearah kamar Ten .
Mark & Haechan yang melihat Jaehyun menggeleng paham .
"Tennieeeee !!!! bisakah kau menghentikan acara bercintamu! aku merindukanmuuu" Teriak Haechan keras .
Jungwoo memilih melangkah menuju dapur . ia mulai sibuk mengeluarkan bahan-bahan makanan dari kulkas .
"Mark !!! tolong bantu aku" teriak Jungwoo .
Mark yang duduk disofa setelah menaruh koper Haechan mendengus malas .
"Heiii lihatlah aku baru saja sampai wooo! izinkan aku bermanja dengan Haechan!" ucap mark dengan wajah memohon kearah Jungwoo .
"Jae ! sana kau bantu jungwoo!"
Haechan yang masi berdiri dengan kedua tangan dipinggang menendang-nendang Jaehyun .
Jaehyun bangkit dari duduknya dengan ekspresi datar berjalan kearah dapur .
Jungwoo yang melihat langkah Jaehyun mendekat memilih menyibukkan diri dengan tumpukan bahan makan didepannya .
Ia mencuci sayur dan beberapa potongan ayam serta daging diwastafel kemudian tak sadar menuangkan sabun cuci piring .
"Astaga...apa kau berniat membunuh teman-temanmu" ucap Jaehyun mengambil botol sabun kemudian menggeser tubuh Jungwoo dengan tubuhnya .
"Aishh brengsek ! sakit!" keluh Jungwoo tak kala merasakan Jaehyun menggesernya agak keras .
"Seperti biasa kalian masih tetap saja selalu bertengkar" teriak Haechan .
Jungwoo & Jaehyun menoleh bersamaan kearah sumber suara .
mereka mendapati Haechan yang sudah berada dipangkuan Mark , sedang tangan Mark sudah berada didalam kaos Haechan meraba perut dan dadanya . kepalanya sibuk tenggelam dicaruk belakang Haechan sembari mengecup hangat .
Sontak Jungwoo memalingkan wajahnya cepat . Jaehyun tersenyum dengan semirk menyebalkan . ia mendekatkan bibirnya kearah telinga Jungwoo kemudian berbisik .
"Apa kau tegang ?! "
Stttttth
Jaehyun meniup leher Jungwoo kemudian meninggalkan Jungwoo kembali dengan kegiatan mencuci beberapa buah dan sayuran serta bahan makanan lainnya.
"Kauuu menyebalkan ! Jungwoo menipuk kepala Jaehyun dengan selada .
"Aaa aa aku tidak!!!isshhh!!." ucap Jungwoo melangkah menjauh kemudian melanjutkan meracik bumbu untuk menu makan malam mereka .
"Aigooo mataku ternodai" Teriak Ten kearah dua pasang orang yang sedang bercumbu mesra disofanya .
"Haechanieee masuklah beristirahat dikamarku" lanjut Ten sembari melempar kedua sosok itu dengan handuk dikepalanya .
"Tennie tidakkah kau lihat lehermu penuh kemerahan! kau yang menodai mataku!?" ucap Mark kesal yang merasa kegiataannya terganggu .
Johnny menyusul Ten keluar dengan hanya menggunakan boxer dan kaos oblong .
"Berapa ronde" semirk Haechan kepada dua sosok yang berdiri didepannya .
"Dua? tiga?"
"Entahlah ! dia begitu buas" ucap ten mendengus meninggalkan ketiga orang itu menuju dapur .
"Yaaa sana gunakan kamar Ten! aku memberimu kelonggaran tidak ikut mempersiapkan makan malam karna Haechan pasti lelah " Timpal Johnny kemudian menyusul Ten ke dapur .
"Asikkk ! kau terbaik ucap Mark yang kemudian menggendong Haechan ala bridal style"
Haechan tertawa renyah..
Dan ...bruggggg!!!!!
Pintu kamar Ten tertutup sempurna.
***
"Lain kali jika bercinta tolong tutup pintumu" dengus Jungwoo kesal tak kala melihat Ten sudah ikut membantu kegiatan memasaknya didapur .
"Lagi pula kau tidur seperti mati , aku tidak berfikir kau akan bangun" kekeh Ten .
"Lalu aku mahluk tak kasat mata bagimu" Timpal Jaehyun .
Johnny Tertawa
"Kau pasti sibuk dengan komikmu"
ucapnya kemudian.
"Kalian cukup akur hari ini" ucap johnny lagi .
"Berhentilah bertengkar ! benci tak jauh-jauh dari cinta" Ten menimpali.
Jaehyun melirik Jungwoo .
Sedang yang dilirik hanya diam dan tetap sibuk menata piring dimeja makan .
"Tidak protes pula! biasanya kalian akan mengamuk jika kami menyuruh kalian berbaikan" ucap Johnny heran.
"Jangan-jangan memang benci jadi cinta" Ten terus-terusan mengoceh.
"Bisa jadi ! tahukah kau Ten !!! hari dimana Jungwoo dirawat dirumah sakit! Jaehyunnnn....!
mphhh!
Johnny menghentikan bicaranya . mulutnya dijejali potongan buah apel oleh Jaehyun .
berhentilah berbicara .
cepat kau goreng ayam ini . Jaehyun memberikan Johnny mangkok berisi ayam yang sudah dilumuri tepung siap digoreng .
***
Malam ini keenam pemuda tampan menghabiskan waktu mereka dengan suasana makan malam hangat . bercerita random dari membahas masa kecil mereka hingga banyak hal. Suara tawa terdengar menghiasi apartement sederhana tersebut.
🍑🍑🍑🍑🍑🍑
Vote & Komen if you like it! komen kalian penyemangat buat aku rilis cerita baru after cerita ini 🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Guardian Angle 🕊️ | JAEWOO 🔞
ФанфикшнEntah bagaimana Jaehyun mengawali hubungan pertemanan menyebalkan menurut Jungwoo . Sebenarnya justru tidak pantas disebut pertemanan . Tiada hari tanpa Jaehyun gunakan untuk mencari masalah dengan Jungwoo . Sialnya dari sekolah dasar sampai sekola...
