[💣] Ch 05,5 - Sweet Memories (Pt.2)

163 25 5
                                    

3 R.d. Person P.O.V.

"Bakugou, makasih banyak ya!" ucap (Y/n) sambil tersenyum. "Tch- jangan berterimakasih padaku sialan" jawab Bakugou sambil mengernyitkan keningnya. "Kalau begitu aku pulang?" tanya (Y/n). Kemudian Bakugou terdiam dan menatap (y/n) dengan serius, sampai membuat (y/n) berpikir 'anak ini kenapa?'

Kemudian Bakugou mendekati (y/n), "E-eh Bakugou, kau mau apa?" tanya (yn/) dengan canggung. Kemudian Bakugou mendekati (y/n) hingga jarak mereka itu benar-benar dekat, sekitar 6 cm diantaranya. Hal itu membuat indra penciuman (y/n) tajam, dan mencium aroma parfum laki-laki darinya. 'Sial... Mengapa wangi parfumnya itu membuatku gugup... Dan lagi mengapa dia mendekatiku dan menatapku seperti ini?' batin (Y/n).

Kemudian Bakugou mengambil daun dari helaian rambutnya itu, dan membuangnya... 'Eh?' hal itu membuat (y/n) malu dengan pikirannya.

"Kau... Apakah aku bisa mempercayaimu?" tanya Bakugou kepada (y/n). "Itu semua.. Tergantung padamu, Bakugou... Kalau aku.. Aku akan mempercayaimu, dari awal aku selalu mempercayaimu" ucap (y/n) sambil menyipitkan matanya dan bibirnya itu melengkung membentuk senyuman terindah yang pernah Bakugou lihat.

Kemudian (y/n) menghilang seperti biasa, setelah itu Bakugou jongkok dan menutup wajahnya itu dengan tangan kanannya. 'Sial... Ada apa denganku?' batin Bakugou.

'Nggak mungkin kan...?' batinnya lagi.

'Sialan! SADARLAH *****!'

▪️▫️▪️▫️▪️

Ch 05,5 - Sweet Memories (Pt. 2) | I'm Promise! | Bakugou Katsuki x Readers | Different world AU

3 R.d. Person P.O.V.
Tampak keadaan dimana (Y/n) sedang melayang di antara planet-planet yang tidak dikenali oleh dirinya... Hal itu membuat (Y/n) melihat sekitar dan merasa kebingungan akan hal yang ia lihat dan ia rasakan. Kini jantungnya itu berdetak lebih keras untuk menyalurkan darahnya ke seluruh tubuh, hal ini dikarenakan dirinya yang takut mati karena kehabisan oksigen.

Tapi kenyataannya, (Y/n) tidak kehabisan nafas sama sekali dan bisa berjalan di situ tanpa takut untuk jatuh. 'Ini dimana?' batin (Y/n).

'Ini di luar angkasa kan? sebenarnya apa yang terja-' kemudian suara bising itu memasuki telinga (y/n) tanpa celah... Hal itu membuat (y/n) kaget dan menutup kupingnya yang mulai sakit itu, bagaikan ilusi (y/n) kembali di dunianya yang sedang duduk dan selesai melukis bunga mawar merah. 'Eh... Apa-apaan lagi ini?' batin (y/n).

(Y/n) P.O.V.

Setelah itu, aku hanya menatap gambar bunga mawar itu... Warnanya benar-benar bagus dan mencolok, tapi sepertinya ini belum selesai kan? Kemudian aku mulai menggores warna oranye, merah, dan kuning... Monokrom warna itu kemudian menyempurnakan lukisanku hingga terlihat sempurna,

"Sempurna!" gumamku. Kemudian secara mendadak pintu ruanganku dibuka, "Ah... Halo, bu!" ucapku sambil menyapa ibuku yang baru masuk. "(Y/n)... Dokter sebentar lagi akan memberikanmu psikotest, apakah kamu bisa mengerjakannya?" kenapa tiba-tiba ya? Apa dokter membutuhkan itu untuk melihat kesehatanku ya?

"Tentu saja, bu! Aku bisa mengerjakannya" jawabku sambil tersenyum. "Kalau begitu ibu serahkan itu padamu, ya" ucapnya sambil membalas senyumku.

Tapi entah mengapa... Di mataku, senyuman itu terlihat seperti senyum yang sedang dipaksakan olehnya... Sepertinya aku terlalu berlebihan? Aku tidak boleh berprasangka buruk dong dengan ibuku sendiri!

"Tolong kau jawab sejujur-jujurnya ya (y/n)... Karena ini dibutuhkan agar kamu bisa beraktivitas sebagaimana mestinya" kemudian aku mengganguki perkataannya tanda mengerti. "Ngomong-ngomong kau menggambar lagi ya?" tanyanya kepadaku sambil melihat kanvas gambar.

[UNITED MEMORIES] | Wish You Be Mine, Darling | Todoroki x Fem/ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang