10

141 11 0
                                    

"Lo harus kasih tau dia Nay..."

"Jangan! Lo jangan sekali kali coba kasih tau dia. Gue ga mau hubungan gue sama dia retak, Nay"

"Tapi-"

"Nayeon. Lo pilih dengerin gue. Atau dia?"

"Gue..."

"Oke. Lu pilih dengerin dia? Fine. Gue pergi. Dan lo. Jangan pernah hubungin gue lagi. Sampai semua keadaan membaik"

"HEI! Gue belum selesai ngomong..."

"Jadi lu bela dia Nay?"

"Engga... gue..."

"Oke. Gue terima keputusan lo. Tapi kalo lo berubah pikiran. Gue bersyukur Nay"

Nayeon menangis. Bingung. Dia harus memilih antara siapa?

Wonwoo.

Atau Mingyu.

Mingyu ingin bahwa 'anaknya' tau siapa orang tua asli dia.

Tapi Wonwoo ingin menutup semua kebenaran tersebut.

Minhyuk dan dirinya hanya sahabat kecil Wonwoo dan Mingyu yang ikut campur urusan mereka.

Apa yang harus Nayeon lakukan?

+×+

Oke Nay... siapin diri lo - batin Nayeon.

Saat ini, Nayeon sedang berada di depan kamar 'dia'. Nayeon sudah berpikir sematang mungkin. Keputusan Nayeon sudah bulat. Semua akan berakhir saat ini. Tapi mau gimana lagi. Memang seharusnya seperti ini.

Tok

Tok

Tok

"Sayang... Mama masuk ya?"

"Iyaa Ma"

Ceklek

"Sayang... Mama mau bilang sesuatu sama kamu nak..."

"Eh? Tiba tiba banget Mam? Bilang apa?"

"Mama tau ini berat sayang, tapi... kamu bukan anak kandung Mama..." Nayeon meneteskan air mata.

Dia menggeleng tidak percaya.

"Maksud Mama apa?"

"Sayang... anak kandung Mama cuman satu... yaitu... Soobin... kamu bukan anak kandung Mama sayang..."

"Ma..."

"Tapi Mama akan kasih tau identitas asli mu"

"Malam itu..."

Flash back

Malam itu kira kira pukul 12 malam tepat. Wonwoo berlari sembari menggendong bayi di tengah tengah hujan yang deras. Jihoon, anak dari Wonwoo dan Mingyu, suami Wonwoo. Wonwoo berlari dan terus berlari hingga menemui tempat yang di tujunya. Rumah Nayeon.

Segera Wonwoo mengetuk rumah Nayeon dengan terburu buru.

Tok

Tok

Tok

Tok

Tok

Sang pemilik rumah, Nayeon segera turun dan membukakan pintu rumahnya dan terkejut mendapati Wonwoo yang basah kuyup dengan bayi digendongannya.

"Ada apa ini Jeon?" Tanya Nayeon.

Wonwoo menyerahkan anaknya pada Nayeon.

"Diam! Hah... diam dan bawa anak gue... hah... gue... gue ga bakal bisa rawat dia! Dia akan segera datang dan dia akan membuat hidup anak gue sengsara! Cepat bawa dia masuk Im!" Wonwoo mendorong Nayeon untuk masuk.

"Gak! Tunggu! Siapa maksud lo?! Si Kim?! Gue ga bisa rawat dia!"

"Dengar! Lo satu satu nya harapan gue! Jeonghan lagi di Hawaii, Joshua lagi di London, Minghao lagi di China, Seungkwan lagi di New York.

Dan hanya lo yang satu satunya ada di sini! Gue mohon... kalo bukan lu siapa lagi? Gue ga bisa harus membawa dia ke London biar di berikan pada Joshua dan Seokmin.

Semuanya juga terserah sama lo. Mau lo kasih tau dia bahwa dia adalah anak gue. Gue ga masalah. Mau lo ga kasih tau dia bahwa dia adalah anak gue. Gue juga... ga masalah dengan itu Nay..."

"Siapa nama bayi ini?"

"Kim Jihoon.... dia baru berusia 1 minggu. Dan... ya dia adalah anak dari Mingyu juga. Gue mohon jaga dia baik baik... gue...

TUAN JEON

gue ga punya banyak waktu... teriakan dari para bawahan Mingyu sudah terdengar. Mereka dekat di sini... tolong rawat dia..."

"Boleh gue ganti marganya menjadi Lee? Biar Mingyu ga curiga..."

Wonwoo tersenyum "Tentu saja... terimakasih Nay... sekarang masuklah! Jangan lupa kunci pintu rumah lo, dan jangan perlihatkan Jihoon. Mereka bisa aja curiga. Gue bakal balik ke belakang... mungkin sekitar 3 rumah sebelum rumah lo?... I don't know. Makasih Nay. Dan untuk mu...

Cup

Papi sayang pada mu Ji... selamat tinggal! Sampai jumpa!"

Wonwoo berlari lagi di bawah hujan lebat.

Nayeon yang melihatnya hanya bisa pasrah dan menuruti apa mau Wonwoo.

Ceklek

"Hah... untung Papi mu baik... kalo tidak? Pasti kau sudah di buang di jalanan seperti drama drama Ji..."

Nayeon naik ke kamarnya dan meletakan Jihoon di kasur miliknya, tidak lupa menaruh guling di sekitaran Jihoon agar anak itu tidak jatuh. Kemudian Nayeon melihat ke arah jendela dan menampilkan Mingyu yang berhasil memeluk Wonwoo tepat di depan rumah nya.

Terlihat jelas Mingyu memeluk Wonwoo dari belakang lalu memukul punggung Wonwoo sehingga membuat Wonwoo pingsan. Mata Nayeon berkaca kaca dan segera menelfon nomor milik Joshua, Seungkwan dan Minghao.

"Hey... what's up Nay?" Joshua.

"Tumben nelfon kenapa?" Minghao.

"He..."

"He sopo? Helang?" Seokmin.

"Bukan helang kali... Hehehehe paling" Jun.

"Kenapa Nay? He siapa maksud mu?" Joshua.

"Your brother Seok..." Nayeon.

"Kenapa sama Kak Wonu?"  Seokmin.

"Dia... dia baru melahirkan satu minggu lalu... dan sekarang... dia di bawa lagi sama Mingyu... bayinya aman bersama ku... please... cepet pulang..."

"Apa?! Gue bakal nyuruh Jeonghan untuk ke Seoul! Lo juga Joshi, Kwan, Hao!" Rosé.

"B - baiklah..." Joshua

TIT

Nayeon terduduk di lantai dan menangis sejadi jadinya. Kenapa orang seperti Wonwoo harus di kurung bersama orang seperti Mingyu? Kasian Jihoon.

"Ji... aku ga mau tau ya. Kamu harus bisa bikin Wonu bangga! Kalo perlu aku pergi setiap bulan ke Aussie. Kamu harus jadi kebanggan Wonu... kamu akan menjadi orang yang sukses"

Flash back off

"Gitu ceritanya..."

"Jadi, Papi sama Daddy orang tua asli Ji?"

"Iya sayang..."

"Ma... makasih udah rawat Ji selama 18 tahun. Mama masih bisa kok jadi Mama Jihoon. Papi sama Daddy mana?"

"Mereka lagi berantem sayang... Papi udah chat Mama, dia di bandara. Daddy kamu pergi ga tau kemana"

"Kok jadi gini sih... Mama, anter Ji ke bandara"

"Iya nak..."

TBC

My New Daddy || SoonHoon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang