12

112 7 0
                                    

"Wonwoo? Ga mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wonwoo? Ga mungkin... Tuan Sim kan hanya memiliki seorang putri yaitu Rena. Ini pasti bohong"

Mingyu mengambil kunci mobil dan pergi ke Sim Group.

"Permisi... Tuan Sim, Tuan Kim Mingyu datang"

"Suruh dia masuk"

"Tuan Sim... apa berita tersebit benar?" Tanya Mingyu.

"Jadi, kamu mau buat pesta untuk perayaan ulang tahun Jihoon? Boleh boleh saja... mau kapan? Biar Papa dan Daddy yang mengurus semua" Sunoo dan Wonwoo datang.

"Iya Pah... kira kira lusa udah harus beres sih... bisa ga ya kira kira?"

"Hm... bisa. Nanti Papa yang desain dan Daddy yang urus biaya"

"Loh? Ji besok ulang tahun Nu?" Tanya Jake.

"Iya Dad... tema nya mau tayo..." Sunoo.

"Hah? Tayo?" Jake.

"Haha, bingung ya? Sama Papa juga waktu denger bingung banget" Sunoo mendekat ke arah Jake dan Mingyu.

"Siapa Dad?" Tanya Wonwoo.

"Kenalkan sayang... dia... Kim Mingyu pemilik Kim Company"

"Hah? Mingyu?" Mingyu berbalik.

"Nu?"

Wonwoo tersenyum "Kaget ya? Lu pasti ngira anak Daddy sama Papah itu Rena kan?"

"Iya... Rena anak kalian kan?" Mingyu bertanya pada Sunoo dan Jake.

"Rena? Dia adalah anak art kami... dia bukan anak kami... dia hanya dekat dengan Wonwoo saja..."

"Jadi?"

"Anak kita satu satu nya adalah Wonwoo..."

"Surat nya udah sampai ke elo kan?"

"Udah Won..."

"Udah tanda tangan?"

"Udah juga..."

"Bagus. Sehari setelah ulang tahun Jihoon. Datang ke persidangan"

"Tunggu tunggu... apa maksudnya ini?" Tanya Jake.

"Kita bakal pisah Dad. Wonwoo udah melayangkan surat perceraian"

"Eh? Cerai? Loh emang kalian nikah?" Jake.

"... Sorry Dad, Pah... Nu ga bilang... ini udah lama..."

"Kalian ini... hhh, yaudah. Sebaiknya gimana terserah kalian. Kita juga ga mau campur tangan. Baiknya kalian gimana. Daddy sama Papa ikut aja" Sunoo.

+×+

"Katanya ga cere... kok jadi cere sih?"

"Ya emang gitu yang terbaik Nay. Mau gimana lagi. Ji aman btw?"

"Aman.

"Jangan sampai dia tau Nay"

"Engga bakal Won"

"Yaudah gue tutup dulu. Bye"

Hah... Mingyu... Mingyu... lu kira cuman lu doang yang kaya? Gue juga

Eh tunggu... firasat gue ga enak lewat jalan ini... gue berhenti bentar dulu kali ya...

Wonwoo memarkirkan mobilnya, lalu dia turun dan masuk ke dalam toko klontong.

"Beli apa ya? Ramen? Enak kali ya. Beli ah"

"Berapa mbak?"

"20 ribu mas"

"Sekalian sama air putih ya mbak"

"Dingin atau biasa Mas?"

"Biasa aja mbak. Makasih ya"

"Iya mas..."

Oke, firasat gue bener bener gak enak sama sekali. Ini jam berapa sih?

Walah pantes, jam 12 malem

Ga heran gue merinding

Wonwoo masuk dan makan dalam mobilnya. Tiba tiba ada mobil dengan plat 'K 1997 MG' yang melaju dengan sangat cepat.

"Tuh mobil. Yang bener aja sih. Yang nyetir ngapain ngebut sih. Udah ah. Makan di rumah aja"

Wonwoo menjalankan mobilnya. Disaat yang sama mobil berplat 'K 1997 MG' juga berputar balik. Keduanya sama sama melaju dengan kecepatan diatas rata rata.

Wonwoo menoleh ke arah spion lalu ke depan. Wonwoo terkejut. Dia akan segera bertabrakan dengan mobil di depannya.

Aduh... kok ga bisa berhenti sih!

Jangan jangan blong lagi. Papa... Daddy...

"PAH DAD!"

"Kamu dimana Won? Udah malem belum pulang"

"DAD PAH TOLONG! MAAFIN WONWOO KALO WONWOO ADA SALAH. WONWOO TAU WONWOO BANDEL. MAAF DAD PAH! WONWOO ADA DI JALAN *** KALO KALIAN NYARIIN. UDAH YA. INI NYAWA WONWOO BENERAN BAKAL MELAYANG. AAAAA-"

BRUK

"HALO? WONWOO? SAYANG? ANAK DADDY? KAMU KENAPA NAK?"

Aneh, kedua pengendara sama sama membuka pintu mobil mereka dan melompat.

Kedua mobil tersebut hancur dengan kedua pengendara jatuh ke jurang dekat kecelakaan.

"W-won-woo?"

"Min-gyu?"

Ya, pengendara yang menabrak Wonwoo adalah Mingyu.

"Won... I-I'm so so-rry... aku bener bener minta maaf... Ji pasti kece-wa"

"Gyu... aku, aku ju-ga minta maaf sama ka-mu... aku udah layangin surat ce-rai ke kamu, tan-pa mikirin perasaan anak ki-ta... padahal dia ba-ru tau kalo kita orang tua asli dia"

"Kamu inget ga? Aku pernah bilang kita bakal sehidup semati? Mungkin... ini adalah akhir dari hidup kita, sayang... I- I really love you..." Di saat yang sama, Mingyu menghembuskan nafas terakhirnya.

"Gyu... don't leave me... please don't... g-gyu... I- I love you too..." pandangan Wonwoo mulai menggelap. Wonwoo merasakan sesak nafas, dia juga menghembuskan nafas terakhirnya.

Dan inilah akhir dari cerita mereka berdua. Cinta mereka sehidup dan semati. Tidak ada yang bisa memisahkan mereka. Ujung ujung nya juga mereka akan di pisahkan oleh maut. Dan bukan surat cerai.

TBC

My New Daddy || SoonHoon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang