5

231 15 0
                                    

"Saya akan mengambil kesimpulannya dari cara bicara mu. Kau tidak mau menikah dengan saya kan?" Soonyoung.

"Paman... aku-" Jihoon.

"Cukup, tak apa. Saya mengerti. Kalau begitu, saya izin pamit Nyonya Im" Soonyoung.

"A-apa? Hah?" Nayeon.

"Permisi" Soonyoung.

"P-paman marah?" Jihoon.

Soonyoung berbalik "Untuk apa saya marah? Sudah sewajarnya kamu menolak pria berumur seperti saya"

"T-tapi... Paman tampan..." Jihoon.

"Terimakasih... kau juga cantik" Soonyoung.

"Paman... jika paman bisa meyakinkanku dan mengambil hatiku. Aku akan bersedia menikah dengan Paman" Jihoon.

"Benarkah?" Soonyoung.

"Ya..." Jihoon.

"Terimakasih telah memberiku kesempatan..."

"Kapan kalian tinggal berdua?" Nayeon.

"Aku bisa membawanya ke rumah ku" Soonyoung.

"Woozi mau nak?" Nayeon.

"MAU!" Jihoon.

"Kemas kemas... lalu ikut dengan Soonyoung" Nayeon.

+×+

"Bagaimana Nayeon? Kau tertarik dengan Soonyoung?" Ucap Nyonya Lee.

"Tidak. Tidak sama sekali" Nayeon.

"Ayolah. Kau pasti tertarik" Tuan Lee.

"Cepat pergi ke alamat yang Mama kasih mengerti?"

"Hm..."

+×+

Nyonya Lee

Jalan ×××× no ××

+×+

Siapa yang menikah?

"ASTAGA NYONYA IM! BERUNTUNG KAU TIDAK TERLAMBAT! AYO CEPAT"

+×+

Sebenarnya apa ada ini?

"Nayeon?"

"Soonyoung?"

"Lo juga di suruh kesini terus di dandanin?"

"Ya... lo juga?"

"Heem. Anak lo juga tuh"

"APA?! Jihoon?! Dimana dia?"

"Dia sudah di depan"

PARA HADIRIN SEKALIAN. SAMBUTLAH MEMPELAI KITA KWON SOONYOUNG DAN IM NAYEON!!!

"A-apa? Ini salah! Ini semua salah!"

"Nyonya Im Tuan Kwon cepatlah masuk"

"Tapi-"

"Cepat Nyonya..."

"Soon..."

"Bisa-"

"Tidak Tuan. Cepat!"

+×+

"PARA HADIRIN SEKALIAN. SAMBUTLAH MEMPELAI KITA KWON SOONYOUNG DAN IM NAYEON!!!" Mc.

Apa? Jadi Mama yang mau nikah? Sama, Kak Soonie?

Di tengah tengah Jihoon yang sedang berpikir keras, semua tamu undangan bertepuk tangan menyambut kedatangan Soonyoung dan Nayeon.

Jihoon... apa dia akan benci padaku? - batin Nayeon.

Jihoon... aku akan tetap mempertahankanmu sampai aku mati! - batin Soonyoung.

Di ujung pintu masuk, terdapat Jihoon yang tengah menahan rasa sesak di dada nya setelah dia berhasil memproses semua yang terjadi. Ingin sekali rasanya, dia berteriak sepuas puasnya.

"Saudara Kwon Soonyoung bersediakah kau menjadi kan Im Nayeon sebagai pasangan hidup mu, di saat senang, sedih atau susah?"

No... Kak Soon, please no... say no for me - batin Jihoon.

Soonyoung melirik ke arah Jihoon yang sedang memegangi dada nya. Jihoon terlihat menggeleng pelan dengan air mata yang perlahan turun.

Lalu, Soonyoung melirik ke arah Nyonya dan Tuan Lee. Mereka tersenyum sangat lebar. Berharap harap Soonyoung akan mejawab iya.

Soonyoung bimbang, di sisi lain, diri nya menolak. Di sisi lain, dia ingin mengambil hati Nyonya dan Tuan Lee.

Soonyoung bertatapan dengan Nayeon. Seperti telepati, mereka bertatapan cukup lama.

Gue harus apa?!

TOLAK!

Tapi lu ga mikir Tuan Nyonya Lee?

Lu mikirin mereka dari pada Jihoon?! Lu cinta ga sih sama Jihoon?!

YA IYA! GUE CINTA SAMA DIA!

Yaudah tolak! Apa susah nya?!

Kalo gue tolak, gue gimana pdktan sama Jihoon?!

Serah!

Butuh sekitar 5 menit untuk mendapat jawaban dari Soonyoung.

"TERIMA! TERIMA! TERIMA!" Sorakan dari para undangan.

Kak Soon... jangan... - Batin Jihoon.

"Ya, saya bersedia"

Seketika Jihoon berlari ke kamar nya menangis sekencang kencang nya.

Tidak.

Ini pasti mimpi.

Tidak mungkin kan Kak Soon nya bersedia menikah dengan Mama nya? Iya kan?

Kak Soon kan sudah janji dengan Jihoon untuk menikahi Jihoon.

Pasti ini prank.

Dimana kamera nya?!

Dimana?!

Jihoon mengacak acak kasur nya yang tertata rapih. Jihoon masuk ke kamar mandi, menyalakan shower dan menangis sepuas nya di dalam kamar mandi. Menangis di bawah shower yang menyala.

"Kenapa? Kenapa Kak Soon jahat sama Jihoon?! Kata nya mau perjuangin Jihoon! Mana bukti nya?! Kak Soon bohong... Kakak... ayo ke sini... bilang sama Hoonie semua ini bohong...

Omong omong cuacanya dingin ya? Cocok untuk yang baru saja menikah. Pengen deh, Kak Soon kesini terus meluk Jihoon se erat erat nya. Bisikin kata kata penenang. Mama dateng terus bawain makanan sama hot choco buat Hoonie sama Soonie terus di suapin makanan sama Kak Soonie... pasti seru... hehe, Jihoonie pengen begitu..."

Dan selama semalaman itu, Jihoon menangis di bawah guyuran air shower tersebut.

———
TBC

My New Daddy || SoonHoon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang