Selain negara yang memiliki banyak pulau, Indonesia adalah negara dengan iklim tropis.
Hal ini dikarenakan Indonesia terletak pada garis khatulistiwa. Dan karena kondisi tersebut, Indonesia mengalami panas sepanjang tahun dengan suhu yang relatif. Perlu diberi tanda kutip bahwa hal tersebut dikemukakan oleh Munawir dkk pada buku Cakrawala Geografi 3.
Aku tahu karena aku pernah membacanya.
Tetapi, setelah dunia ini bertumbukan dengan novel yang ku baca semuanya menjadi berubah. Lebih tepatnya pun ketika para monster es sudah turun.
Suhu disekitarku saat ini pun terasa sangat dingin, tidak pada Indonesia pada umumnya yang relatif panas pada siang hari.
[Winterly Military]
Salah satu main scenario pada [Survival Destruction] dan urutannya masih sama, Scenario itu adalah scenario pertama.
Mereka turun ke bumi karena para atasan Backer yang memerintah- tidak, karena para atasan backer telah menghancurkan rumah asli mereka.
[Insula Glaciata]
Pada umumnya, backer adalah babu dari Arcadia.
Mereka melayani Arcadia namun dengan ketentuan yang tidak sepadan, hal itu terjadi karena mereka diasingkan oleh Abyss.
Setelah bertemu dengan Procel, aku tahu terjadi sesuatu diantara mereka dan keadaannya sedang tidak baik baik saja jika Iblis setingkatnya saja sudah turun. Ada kemungkinan nanti, malaikat atau dewa lain bisa turun tangan.
Aku penasaran dengan apa yang terjadi diantara mereka, namun tidak mungkin pula jika aku bertemu dengan Procel pada kali yang ke dua, dia akan memberitahuku.
Sebelum itu, ada yang perlu kita urus dulu dan mari kita ke sampingkan tentang konflik diantara Arcadia dan Abyss.
Terdapat notifikasi muncul yang memperingati diriku bahwasanya para anak buah es batu berada disekitarku. Yang dimaksud para anak buah es batu adalah, mereka bala tentara pertempuran utusan Frost King.
Bukan bala tentara biasa, namun itu adalah pasukan elite yang dibentuk dan bahkan dipilih langsung oleh Raja itu sendiri, Raja dari wilayah bernama Insula Glaciata.
Lokasi wilayahitu berada di tengah benua Antartika menurut buku yang ku baca. Tanpa pergi kesanapun, aku sudah tahu kalau tempatnya dikelilingi salju dan terasa dingin setiap harinya.
Akan tetapi, sekarang yang sedang aku pikirkan adalah mengapa Frost King mengirim pasukan elite nya kemari? Setahuku, ia adalah pihak yang netral sejak awal dan tidak memihak salah satu kubu baik Abyss dan Arcadia.
Skenario awalnya sudah agak mengacau, karena tujuan Frost King mengirim pasukan kesini tidak untuk menginvasi daerah melainkan justru mengendalikan orang orangnya yang terkena corrupt dari kekuatan Abyss dan Arcadia.
Jujur saja, hal ini sangat diluar dugaanku.
Frost King tidak pernah memiliki dendam sama sekalipun meski rumahnya dihancurkan oleh Arcadia, karena ia selalu memiliki kekuatan untuk membangun kembali rumah yang baru. Dia memiliki semangat yang tinggi untuk mengajak para rakyatnya mengikuti jalan yang akan ia tempuh.
Sepengetahuanku, Frost King itu bijaksana dan emosinya sangat stabil. Diluar dari stabil, bisa dikatakan kalau dia justru mengesampingkan perasaan demi kesejahteraan rakyatnya.
Tetapi, mengapa ini semua keluar dari jalur yang seharusnya? Apa karena entitasku yang seharusnya lenyap? Apa ini semua terjadi karena aku hidup mengetahui jalan kehidupan ini?
Dan juga, apa yang harus ku lakukan? Bukan seperti aku tidak bisa melakukan apa apa, tapi bajingan protagonis ini... Aku tidak tahu apa yang terjadi kepadanya, tetapi dia kini berada dalam fisik, psikis dan mental yang lemah.
Davine menatap wajah anak kecil yang ia gendong, dia tertidur lelap layaknya anak kecil pada umumnya.
"Kalau begitu, aku tidak punya pilihan lain selain merawatnya."
"Tetapi... Apakah bisa?"
"Mengapa kau berbicara yang tidak tidak? Sulit agar diriku supaya mengerti, bukankah itu adikmu?" Sahut Matheo yang masih berjalan mengikutiku dari belakang.
"Adik ya..."
Aku tersenyum.
"Benar, aku hanya khawatir kalau suatu saat nanti dia lepas dari genggamanku. Banyak hal yang ku khawatirkan kepadanya."
Matheo tertegun dan melingkari lengannya disekitar bahuku. Dia menyengir dan mengacungkan jempolnya kepadaku selayaknya orang bodoh.
"You got my back, bud."
[Notifikasi]
Anda telah membangun relasi dengan Matheo.
Anda telah mendapatkan hak 'Instructor'
"Hmm... Not bad."
Aku dan Matheo sama sama tahu kalau kami menerima notifikasi peringatan sebelumnya, jadi bergegas pergi dari Area.
Hanya saja ada satu masalah.
Pasukan Elite yang dikerahkan Frost King ialah Crystallos.
Crystallos adalah pasukan elite yang kedudukannya berada di nomor tiga, mereka adalah pasukan support. Meskipun support, jangan pernah sekali kali meremehkannya karena tetap saja mereka adalah pasukan elite Kerajaan Musim dingin.
Sebenarnya, apa alasan utama dari pengerahan pasukan elite Crystallos? Apa yang ada dibenak sang Frost King?
Davine melamun selama berjalan mengungsi dari area, dan tiba tiba ia ditarik oleh Matheo.
"Apa apaan kau ini?"
"Diam dan lihatlah itu."
Aku mengintip sedikit dari persembunyian, jika dilihat dari pakaian dan equipment yang mereka kenakan... yah, tidak salah lagi kalau mereka bagian dari Crystallos.
Winter Frost, Raja dari Insula Glaciata.
Ia adalah laki laki yang bersikap tenang, bijaksana dan cerdik. Winter dideskripsikan sebagai laki laki tampan yang memiliki rambut berwarna putih dengan gaya side bangs, warna matanya biru bagaikan langit pagi.
Dia sosok yang cerdas, karena di usianya yang ke 15, dia sudah mewarisi gelar Frost King.
Satu hal yang masih ku tidak mengerti, mengapa wilayahnya dihancurkan oleh Arcadia padahal Frost King itu sendiri melayani Arcadia?
Aku kembali bersembunyi, namun ku dapati Matheo yang sudah tidak ada disana.
"Matheo...?"
Aku melirik ke kanan dan kiri, namun tidak ku temukan dirinya bersamaku.
"Jangan bilang...!"
Pedang panjang yang tajam bisa ku rasakan ada disekitar leherku dan siap memenggal kepalaku kapan saja.
"Diam dan jangan menoleh jika kau ingin tetap hidup."
YOU ARE READING
World Means Survival
FantasyKetika buku yang ia baca menjadi sebuah kenyataan dan hanya dialah yang tahu bagaimana cara untuk bertahan hidup.