Author pov.
Ketika semua tamu sibuk berbincang dengan orang-orang terdekat mereka, Minju malah memilih untuk menyendiri di rooftop gedung itu.Minju mencoba untuk menenangkan diri karena saat ini hatinya terasa tidak karuan.
Bahkan dia sendiri tidak bisa mendeskripsikan seperti apa perasaannya saat ini."Kim MinMin."
*Deg
Jantung Minju kembali berhenti sejenak ketika Minju mengetahui siapa pemilik suara itu. Karena Minju sangat-sangat mengenal suara itu, ditambah lagi tidak ada yang memanggilnya seperti itu selain,
Shin Ryujin.
Minju menatap Ryujin dengan tatapan dingin dan penuh dengan kebencian. Tapi semua itu tidak berlangsung lama karena Minju segera mengalihkan pandangannya.
Walaupun luarnya Minju terlihat sangat membenci Ryujin, tapi Minju tidak bisa membohongi hatinya kalau dia sangat-sangat merindukan orang itu.
"Selamat ya buat pertunangan kalian." Ryujin mengucapkan itu sambil menahan rasa sakit di hatinya.
"Cih, ga usah sok peduli, mending lo pergi deh." Ucap Minju dengan sangat dingin tanpa melihat ke arah Minju.
"Engga Nju, aku perlu bicara sama kamu."
"Maaf,
Karena udah pergi tanpa pamit dan ga ngomong apa-apa. Tapi sebenernya aku ga bener-bener
pergi dari hidup kamu Minju.
Bukannya aku udah janji sama kamu ?""Cih,
Lo gila atau gimana sih ? Berhenti ngomong omong kosong. Lo bilang lo ga pergi dan ga ninggalin gue ? Terus selama ini lo ke mana aja ? Menjelma jadi burung yang selalu terbang di atap rumah gue ? Gue bener-bener muak sama
orang-orang kayak kalian.""Dulu gue selalu mikir kalau lo itu beda dari yang lainnya. Tapi ternyata lo sama saja, malah lo lebih parah dan lebih buruk dari Yujin."
"Se-benci itu ya kamu sama aku Minju ?"
"Lo ga bisa liat sendiri ? Kalau udah tau kenapa masih tanya ? Bahkan saat ini gue sampe ga pengen liat muka lo lagi. Kalau pergi ya pergi aja, kenapa sih harus balik lagi ? Gue juga udah ga butuh lo lagi kok, malah gue berharap kalau gue ga akan pernah liat muka lo lagi."
Seperti ada tombak yang menancap di hati Ryujin ketika mendengar Minju berkata seperti itu.
Hatinya benar-benar terasa sangat sakit, bahkan kepalanya lagi-lagi juga ikut terasa sakit.
Dengan sekuat tenaga Ryujin berusaha untuk menahan air matanya yang akan ke luar.
"Kamu yakin Nju udah bener-bener ga butuh aku lagi di hidup kamu dan berharap supaya aku pergi ?"
"Apakah semua perkataan gue tadi kurang jelas ?"
Ryujin terdiam sejenak dan berusaha untuk mengatur rasa sesak di dadanya.
"Akhirnya kamu... permintaan itu ke luar dari mulut kamu juga Minju. Baiklah kalau itu emang mau kamu, aku akan bener-bener pergi dari kehidupan kamu.
Dan sekali lagi aku minta maaf karena udah bikin hari-harimu jadi sulit.""Udah selesai belum sih omong kosongnya ? Ada banyak hal yang lebih penting dari pada cuma dengerin semua omong kosong lo itu."
Setelah berucap seperti itu Minju langsung pergi meninggalkan Ryujin.
Tepat pada saat Minju pergi, Ryujin langsung meluruhkan badannya dan menangis sejadi-jadinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Of Love 2 (The Love Or Broken) [REVISI]
Teen Fiction"Mengapa harus sesulit ini untuk mencintaimu." ??? "Aku tetap akan selalu mencintaimu walaupun itu menyakitkan. " ??? "Maaf aku yang salah karena telah mencintaimu. " ??? Kisah cinta yang rumit rasa cinta, rasa sakit, rasa penyesalan yang bercamp...