Author pov.
Waktu sudah menunjukkan pukul empat pagi. Winter masih setia menunggu Karina yang tidak kunjung pulih dan sejak tadi hanya mengigaukan nama Winter."Jeongie..
Minjeong..
Tolong jangan pergi."
Kata-kata seperti itulah yang selalu ke luar dari mulut Karina ketika sedang mengigau. Bahkan tidak jarang Karina mengigau sambil mengeluarkan air matanya.
"Aku di sini." Ucap Winter dengan lembut sambil mengusap air mata Karina, tapi dia malah mengabaikan air matanya yang sejak tadi selalu terjun dengan bebas.
"Kenapa aku selalu jadi orang yang lemah kalau itu menyangkut kamu ? Setelah apa yang udah kamu lakuin selama ini, aku bahkan tetep ga bisa mengabaikanmu.
Aku bego kan ? Bukankah seharusnya aku benci sama kamu ? Tapi kenapa aku sama sekali ga bisa ngelakuin itu ?
Hatiku malah semakin hancur liat kamu kayak gini."
Winter bergumam dengan air mata yang tidak habis-habis dan tidak bosan untuk ke luar."Aku sayang sama kamu Karina, sayang banget. Tapi kenapa kamu dengan mudahnya menghancurkan perasaanku ?
Apakah selama ini kamu bener-bener cinta sama aku ?""Apakah lo segitu cintanya sama Karina unnie ?" Gumam Lia dari balik pintu karena sejak tadi Lia memperhatikan Winter yang sedang menunggu Karina.
Tiba-tiba handphone Winter berbunyi.
Baby Frogy
Winter
Iya kenapa Minju ?
Nanti bisa ketemu ga ?
Hmm.. bisa sih
Di mana ?
Jam berapa ?Di subway aja ya
Terserah lo bisanya jam berapaOkay
nanti gue kabarin lagi yaSetelah bertukar pesan dengan Minju, Winter bangkit dari duduknya karena dia harus pulang.
Ketika sudah ke luar dari kamar Karina, langkah Winter terhenti karena mendengar suara dari dapur. Tanpa berpikir panjang, Winter langsung mengampiri arah suara itu.
"Li ? Udah bangun ?"
Ternyata yang membuat keributan itu adalah Lia.
Lia hanya menjawab pertanyaan Winter dengan anggukkan dan senyuman. Padahal sebenarnya Lia tidak tidur dari kemarin.
"Gue pulang dulu ya, soalnya nanti ada meeting di perusahaan."
"Lo yakin bisa nyetir sendiri Win ? Gue suruh sopir anterin lo aja ya ? Semalem lo kan ga tidur sama sekali."
"Ga usah Li, gue udah biasa kok."
"Ya udah ati-ati ya."
Winter hanya menganggukkan kepalanya.
"Winter."
Winter segera menghentikan langkahnya dan kembali membalikkan badannya ketika Lia memanggil.
"Lo jaga diri baik-baik ya, jaga kesehatan, jangan sampai lo juga sakit kayak unnie. Gue tau kok kalau lo itu orangnya kuat, dan setiap masalah pasti ada jalannya. Mungkin saat ini lo lagi berada dalam masa-masa sulit, tapi gue yakin suatu saat nanti lo pasti dapat kebahagiaan yang ga terduga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Of Love 2 (The Love Or Broken) [REVISI]
Teen Fiction"Mengapa harus sesulit ini untuk mencintaimu." ??? "Aku tetap akan selalu mencintaimu walaupun itu menyakitkan. " ??? "Maaf aku yang salah karena telah mencintaimu. " ??? Kisah cinta yang rumit rasa cinta, rasa sakit, rasa penyesalan yang bercamp...