𐔌 . ⋮ 𝗧𝗦𝗨𝗞𝗜𝗖𝗬𝗔 .ᐟ ֹ ₊ ꒱
Sebelum baca, minta bintangnya boleh ya?
PLAYLIST : Everyday — Ariana Grande, Future
♡☆♡
"Ya sudah, gapapa" Kata (name), sambil merapikan barang-barangnya sembari membuka vest kerjanya. Pukul sudah menunjukkan pukul setengah 12 malam.
Seharusnya, pukul 10 malam, shift (name) sudah berakhir namun entah kenapa, hari ini, orang yang mengambil shift setelah (name) itu telat karena ketiduran.
Ya, pekerjaan terakhir (name) hari ini itu adalah minimarket 24 jam. Dan oh, lebih sialnya lagi? Jalan yang biasa dilewati (name) untuk pulang itu tertutup karena sedang di rekonstruksi.
(name) hanya bisa menghela nafas dengan malas, sambil berjalan kembali kearah minimarket dan melewati jalan sebaliknya.
Namun, saat ia melewati minimarket, tiba-tiba ia mendengar suara yang sangat keras yang terdengar seperti suara tembakan.
Secara reflek, (name) terajtuh sambil menutup telinganya dengan kedua tangannya. Karena sungguh, suara tembakan itu ternyata sangat keras.
(name) membalikkan kepalanya dan melihat kedalam minimarket itu, dan betapa terkejutnya perempuan itu ketika ia melihat temannya yang terbaring tak bernyawa di lantai, dengan banyak darah bercucuran dari kepalanya.
Yang lebih mengerikan lagi, pria yang memegang pistol kini saling bertatap-tatapan dengan (name).
Rambutnya berwarna ungu lavender dan biru gelap, matanya yang berwarna ungu itu membuat (name) semakin takut lagi, entah kenapa.
Dengan cepat (name) segera bangun dan berlari secepat yang ia bisa, tetapi hasilnya nihil. Rambutnya yang terurai itu dijambak oleh seseorang dengan kasar, membuatnya meringis kesakitan.
"Mau kemana hah?" Tanya orang yang menjambaknya itu. Suaranya terdengar sangat santai dan tidak terlalu dalam, namun di waktu yang sama, suara itu membuat (name) semakin takut.
Karena yang pasti, orang ini itu ada hubungannya dengan orang yang didalam minimarket itu tadi.
Seperti takdir, jalanan hari ini cukup sepi, sehingga tidak ada yang bisa menyelamatkan (name) dari situasi yang mengerikan ini.
"Aniki, gak di dor aja?" Tanya pria yang barusan keluar dari minimarket itu, membuat aniki nya itu menyeringgai. Yang mengerikan.
"Entah, lebih baik dibawa pulang aja. Kalau dibunuh sekarang bukan kah sayang sekali?" Ucap pria yang menjambak rambut (name).
Mendengar hal itu, tentu saja (name) jadi semakin takut, karena sepertinya maksud sang kakak itu sudah jelas. Diam mau bermain dulu, bukan?
"Hm? Atau sudah mau di dor sekarang, sayang? ♡~" Tanya si kakak, membuat (name) menggeleng kepalanya dengan cepat, walaupun "bermain" itu juga sama-sama parah.
Hanya saja, (name) belum siap mati sekarang.
♡☆♡
Kantung plastik hitam yang tadinya digunakan untuk "membutakan" (name) kini sudah dilepas. Dan yang (name) lihat sekarang?
Tidak lain dari mansion yang sepertinya harganya itu billiaran, karena sekelilingnya sekarang terlihat sangat mewah.
"Kenapa? Suka?" Tanya si adik, yang menyadari bahwa daritadi mata (name) berbinar-binar ketika melihat mansion mereka yang mewah ini. Yang jelas, (name) belum pernah memasuki tempat semewah ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU, Bonten ✔️
Fanfiction𝗖𝗢𝗠𝗣𝗟𝗘𝗧𝗘𝗗 [ ONLY YOU, Bonten ] 只有你 ONLY YOU, 𝘏𝘈𝘕𝘠𝘈 𝘒𝘈𝘔𝘜 Kira-kira bagaimana kah hari-hari yang dijalani (name) setelah dirinya diculik oleh geng kriminal nomor 1 se-Jepang, Bonten? 𝘄𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴 (18+) non-baku, messy grammar, lemo...