Yuk prensky sebelum baca di follow dulu.
ke esokkan harinya, Khadafi dan Xaula sedang jalan berduaan. Laki-laki itu berjalan masuk ke dalam minimarket dengan bergandeng tangan dengan sang istri. melihat ke perilaku manis dari Khadafi membuat semua orang yang berada di dalam mini market ini tersenyum-senyum.
Semuanya sudah masuk ke dalam troli. Semua barang yang di ambil adalah kebutuhan untuk Xaula di rumah, karena pikir Khadfi hhal itu akan membuat Xaula betah di dlaam rumah, jika memenuhi semua cemilan untuk Xaula.
Sebanyak apapun yang Khadfi berikan untuk Xaula. Jika gadis ini mood nya keluar rumah, ya tidak bisa di larang lagi. Karena hidup Xaula tidak ingin di larang.
"Ini kebanyakan, Tadz. Lo mau buat gue jadi gendut ya?" cibir Xaula tidak terima Khadafi memasukkan berbagai macam cemilan ke dalam keranjang belanja.
Xaula bahkan sudah menolaknya sedemikian rupa. Namun, tetap saja Khadafi kekeh untuk membelikan semua keperluan Xaula untuk di rumah agar tidak keluyuran keluar dari rumah.
Saat di kasir, terlihat mbak kasir yang selalu curi-curi pandang pada Khadafi. Xaula sudah memperhatikannya dari awal datang ke kasir ini, hingga Khadafi ingin membayar, mbak kasir tersebut bahkan dengan lancangnya menatap Khadafi saat mengambil kartu ATM di dalam dompetnya.
"Silakan masukan pin nya, mas," kata mbak kasir tersebut yang masih menatap Khadafi.
Xaula jengah melihat tingkah mbak kasir itu yang terus-terusam menatap tunangannya dengan tatapan menggoda. Walaupun Khadafi selalu menundukkan pandangannya, tetap saja hal itu membuat Xaula kesal melihatnya. Ingin rasanya gadis itu menusuk mata mbak kasir ini sampai dia tidak bisa melihat tunangannya lagi.
"Ck, mata lo minta gue colok mbak. Biar gue aja yang masukkin pin nya. Lo mobil sana, gue nggak terima laki gue di goda sama cewek kegatelan," kesal Xaula mendorong Khadafi agar keluar dari minimarket ini.
Khadafi terkekeh melihat Xaula yang cemburu karena dirinya di goda sama mbak kasir. Padahal Khadafi saja tidak menyadari jika diriya di tatap ataupun di goda, karena lelaki itu terus menundukkan pandangannya selama di kasir.
Xaula mempelototi Khadafi dengan tatapan mematikan, Khadafi langsung menurut. Dia tidak ingin membuat wanitanya semakin marah padanya. Khadafi mengirimkan pesan pada Xaula yang berisikan pin ATM.
"Mbak, saya sudah menikah, dan ini istri saya yang sangat cantik. Oiya besok-besok jaga pandangan anda ya, setiap bertemu laki-laki yang bukan mahramnya," kata Khadafi sebelum dirinya keluar dari minimarket dengan membawa semua kantung belanja.
"Aku ke mobil ya, sayang."
Sesampainya mereka di rumah Xaula, gadis itu masih ngedumel perihal kejadian di minimarket tadi pada Khadafi.
"Robia tungguin saya."
"Robia, kamu masih marah sama saya? Saya minta maaf sudah membuat kamu marah. Tolong maafin saya." Khadafi terus-menerus meminta maaf perihal kejadian tadi pada Xaula.
Memang ya, cewek kalau cemburu lama banget maafinnya. Padahal itu murni bukan kesalahan Khadafi, tetapi Xaula marahnya sampai berkelanjutan. Sedangkan tadi Khadafi cemburu malah ditertawakan oleh Xaula. Benar kata
"Sayang, maafin aku. Aku nggak tau kalau dia manatap aku."
"Alesan."
"Robia, jawab saya. Saya sedih kamu mendiami saya seperti ini."
"Argh bacot!"
cup.
Khadafi langsung mengecup bibir Xaula dengan cepat saat gadis itu mengeluarkan kata kasar, "Saya tidak suka kamu berkata kasar seperti itu sama suami sendiri hiks ..."
Khadafi sudah tidak tahan lagi. Dia menangis sesegukkan. Bukannya lebay, tetapi Khadafi paling tidak bisa di bentak oleh seseorang yang ia cintai. Maka dari itu dia langsung mengecup Xaula tanpa izin, lalu menangis melihat Xaula yang mendiami dirinya.
"Lo nangis?"
"Hiks ... A-aku Nggak suka lihat kamu mengabaikan aku. Lebih baik kamu marah-marah dari pada harus mendiami aku hiks ..."
Xaula langsung memeluk Khadafi yang semakin kencang menangis dalam pelukannya. Dia membawa Khadafi masuk ke dalam kamarnya tanpa melepaskan pelukannya itu.
"Cup, cup, cup, iya gue maafin, udah dong nangisnya. Masa ustadz nangis karena hal sepele sih."
"Ba-bagi aku hiks ... ini masalah besar melihat kamu yang mendiami aku dari tadi."
"Lebay banget lo, tadz."
"Biarin aja, saya lebay sama istri sendiri."
"Gak konsisten banget lo ngomongnya, kadang aku, kadang saya, kadang sayang. Yang bener yang mana sih! pusing gue jadinya."
"Kalau pakai abuya-umma mau tidak?" tanya Khadafi langsung tersenyum mengeluarkan giggles-nya setelah menangis sesegukkan tadi.
"Lo mau gue tampol gak, tadz? greget banget lagi nangis kejer langsung senyum kayak gitu."
Khadafi hanya terkekeh, istrinya sudah mendiaminya lagi. Xaula kembali marah-marah seperti biasa. Saking sennagnya laki-laki ini mengangkat tubuh Xaula dan memutar-mutarkannya layaknya boneka.
"Ustadz! Astagfirullah turunin gue woi!! Lo kira gue boneka di puter-putr begini!" Omel Xaula sudah pusing dengan kelakukan Khadafi yang seakan memainkan tubuhnya layaknya boneka yang di putar-putar.
Entahlah Khadafi sudah kerasukan hantu bucin sepertinya. Dengan cepat ia menurunkan Xaula dan kembali mendekap gadis itu semakin erat. Seakan lelaki ini sedang bermanja dengan sang istri.
Kasihan sekali dia hanya bisa melakukan hal ini saat di rumah, karena mereka belum nikah di KUA.
"Nunggu sebulan untuk sah di KUA lama banget. Saya ingin cepat-cepat tinggal berdua sama istri saya yang menggemaskan ini," bisik khadafi mengecup kening Xaula.
🥀🥀
Gak suka cowok cengeng, tapi kalo Ustadz Khadafi bisa dibicarakan secara kekeluargaan 😇
Yuk bantu follow Instagram:
@melati_dipr
@ale.rgnrx
@pouridiperTanya-tanya seputar Diskusi Semesta di live tiktok aku
@mltdipr_Selamat tidur prensky, semoga mimpi indah setelah membaca cerita ini😘
KAMU SEDANG MEMBACA
DISKUSI SEMESTA [TERBIT DI SNOWBALL PUBLISHING]
Teen FictionSequel of Crazy Man Mengandung kebaperan dalam cerita ini, siapkan mental kalian sebelum membaca agar tidak melenyot sepanjang part. #1 in badgirl [28/04/2022] #1 in misteri [27/02/2022] #1 in fiksiumun [11/12/2021] #2 in spiritual [28/04/2022] #3 i...