Jendra yang berada di sebelah naresh pun meringis tatkala merasa ada yang menginjak kaki nya. yang tadi nya sibuk mengatur PlayStation kini menoleh ke arah teman teman nya.Langsung paham saat melihat aba aba haendra yang bergerak gerik menyuruh jendra membuka ponsel.
"om..." panggil jendra.
Mahen sudah dengar, dia pun sudah merasa dipanggil namun dengan sengaja tak mau menoleh.
"om..." dua kali nya.
"om ih.." tiga kali nya.
Dengan ekspresi wajah masam nya lelaki berboxer Spongebob tersebut menoleh ke arah jendra.
"Apaansi hah?" jawab mahen.
"Coba tebak kita habis dari mana?"
Mahen menatap anak anak dihadapan nya satu persatu dengan ekspresi yang--- susah di jelaskan.
"Apaan si gak jelas banget lo. gak penting banget." mahen kembali menatap layar ponsel nya.
Jendra menatap ke arah teman teman nya. "Aman berarti gaes."
"Gue denger jen." semua langsung menoleh ke arah mahen yang masih fokus dengan ponsel nya.
Dan setelahnya----
"Om nama nya siapa?" naresh mendekati mahen yang memasang ekspresi takut.
Haendra juga ikut mendekati mahen, anak tersebut merangkul pundak mahen.
"Nama gue haendra om, bisa dipanggil haen atau ndra, terserah."
Anak lelaki yang memiliki nama mahendrata abimanyu gautama tersebut menelan saliva nya dengan susah payah, posisi dirinya kini sudah seperti di gengbeng preman preman pasar.
"Gue arjun om." arjun hanya berdiri di hadapan mahen, beda hal nya dengan kedua teman nya.
"I---iya halo, gue ma--mahen." jawab nya dengan terbata karena--- kalian pasti mengerti kan?
"Uwaaa nama nya bagus." puji haendra sembari menepuk nepuk pundak mahen.
"Halo om mahen salam kenal gue naresh." ujarnya dengan ekspresi ceria khas milik nya.
Mahen hanya mengangguk angguk kepala nya saja sembari tersenyum.
"Eh gimana kalo kita bikin grub whastapp terus masukin om mahen?" tiba tiba haendra mencetuskan ide berlian nya.
"Kenapa bikin baru?" tanya arjun.
"Yang itu khusus buat kita kalo mau balap atau melakukan suatu perbuatan jahanam, biar enggak ketauan om om ini." bisik naresh pelan pelan di telinga arjun.
Mahen melihatnya, namun dia sangat amat tidak peduli, jujur.
"Udah cepet cepet manaaa buat grub, cepett jen lo aja yang bikin grub nya lo kan yang punya nomor om mahen." ujar si paling heboh, haendra.
Dan mahen hanya pasrah.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
JENDRA | LEE JENO
Novela Juvenil"Ayah enggak berani lawan duel sama abang? wajar sih, soalnya ayah udah jompo." ujar anak tersebut dengan tawa pecah nya. "Kurang ajar ini anak, kata siapa ayah enggak berani? abang tau ayah lebih tua dari abang, berarti ayah jauh lebih berpengalama...