4. PERISTIWA RENGASDENGKLOK

711 26 0
                                    


◍•◕◕•◍

Asrama Baperpi, Jalan Cikini 71
15 Agustus 1945
24.00 WIB

Tanggal 15 Agustus 1945 pada pukul 24.00 WIB golongan muda melakukan rapat di Asrama Baperpi, Jalan Cikini 71.

"Nampaknya golongan tua takkan menyetujui kita walaupun sudah didesak seperti tadi. Kita harus mempunyai jalan keluar dari semua ini." Chaerul Saleh berkata.

Karena mereka tidak yakin dengan perbincangannya dengan para tokoh golongan tua, mereka pun mencari cara agar proklamasi kemerdekaan tetap dilaksanakan dalam waktu dekat.

"Benar sekali. Ada saran?" Sukarni meminta Saran kepada yang lain.

"Bagaimana kalau kita mengasingkan Bung Karno dan Bung Hatta keluar dari Jakarta dengan tujuan untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang? Bagaimana?" Saran Cudanco Singgih.

"Tapi dimana kita akan mengasingkan mereka, Bung?" Tanya Jusuf Kunto.

"Bagaimana jika Rengasdengklok, suatu kota di Kawedanan di Karawang? Karena tempat ini merupakan markas PETA di bawah Cudanco Subeno, dan letaknya di bawah komando PETA Purwakarta yang mempunyai hubungan erat dengan Daidan PETA di Jakarta." Cudanco Singgih memberi sarannya kembali.

"Saya rasa itu tempat yang bagus. Bagaimana Bung?" Sukarni menyetujui.

"Ya saya juga setuju." Kata yang lainnya.

Guna menjauhkan Soekarno dan Hatta dari pengaruh Jepang, akhirnya para tokoh golongan muda memutuskan keduanya diasingkan ke Rengasdengklok.

Dalam rapat itu pun diputuskan untuk mengungsikan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang.

◍•◕◕•◍

16 Agustus 1945
04.00 WIB

Pada pukul 04.00 WIB tanggal 16 Agustus 1945 Ir. Soekarno dan Moh. Hatta dibawa oleh sekelompok pemuda menuju Rengasdengklok. Rombongan ini berangkat dari kediaman Ir. Soekarno yang dikawal oleh pasukan PETA di bawah pimpinan Cudanco Singgih.

Saat ini sekelompok pemuda tersebut sedang berada di depan kediaman Ir. Soekarno yang dipimpin oleh Cudanco Singgih.

tok tok tok

"Assalamualaikum.." Chaerul Saleh mengucapkan salam.

"Waalaikumsalam. Ada apa Saudara datang sepagi ini?" Jawab dan tanya Moh. Hatta kepada mereka.

"Kami bermaksud membawa Anda dan Soekarno untuk ikut kami menuju tempat pengasingan." Darwis mengutarakan tujuannya kemari.

"Tempat pengasingan? Apa yang Saudara maksudkan?" Ir. Soekarno bertanya apa maksud dari ucapan Darwis.

Ir. Soekarno tidak maksud dengan perkataan Darwis. Apa tujuannya membawanya dan Moh. Hatta ke tempat pengasingan.

"Ya, kami akan membawa kalian untuk diasingkan agar terhindar dari pengaruh dan ancaman bentrok antara rakyat dan Jepang." Chaerul Saleh menjelaskan tujuan mereka.

"Baiklah, kami akan ikut." Akhirnya Moh. Hatta menuruti kemauan sekelompok pemuda tersebut.

"Sebaiknya Ibu Fatmawati dan anak Anda turut serta, Bung. Untuk menjamin keselamatan mereka." Darwis menambahkan ucapannya

"Baiklah, saya akan mengajak mereka." Putus Ir. Soekarno akhirnya.

Akhirnya sekelompok pemuda tersebut berhasil membawa Ir. Soekarno dan Moh. Hatta serta Ibu Fatmawati dan anaknya ke tempat yang sudah mereka siapkan.

◍•◕◕•◍


Hilangnya Ir. Soekarno dan Moh. Hatta secara misterius pagi itu, menimbulkan kepanikan di kalangan para pemimpin di Jakarta. Peristiwa ini baru diketahui oleh Ahmad Soebardjo pada pukul 08.00 pagi.

"Apakah Saudara tahu keberadaan Soekarno dan Bung Hatta?" Ahmad Soebardjo bertanya kepada Wikana.

Ahmad Soebardjo bertanya kepada Wikana bukan tanpa sebab, tapi Ia sudah curiga sebelumnya.

"Maaf, saya tidak tahu, Bung." Jawab Wikana.

"Katakanlah kepadaku dimana mereka sekarang, dan aku akan menjamin keselamatan mereka ketika kembali ke Jakarta, aku juga akan memberikan jaminan, bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945, selambat-lambatnya pukul 12.00."

Ahmad Soebardjo berusaha membujuk Wikana untuk memberitahukan kepadanya tempat dimana Ir. Soekarno dan Moh. Hatta berada

"Baiklah, kami akan menunjukkan tempatnya, di Rengasdengklok." Wikana menjawab Ahmad Soebardjo tanpa mengelak lagi.

Setelah mendapat beberapa kesepakatan. Diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantarAhmad Soebardjo dan Sudiro ke Rengasdengklok. Setelah sampai disana Ahmad Soebardjo, akhirnya menjemput Ir. Soekarno dan kawan-kawan. Selain itu Ahmad Soebardjo berhasil menyakinkan para pemuda untuk tidak berburu-buru memproklamasikan kemerdekaan.

◍•◕◕•◍

PERISTIWA RENGASDENGKLOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang