Bagian 15

6.4K 645 9
                                    

Happy reading

Sorry for typo(s)

🅳🆄🅳🅰

"DADYYY." Pagi yang indah di awali dengan teriakan Jisung di kediman Jaelano.

Jaelano tergesa-gesa menghampiri suara melengking milik Jisung, "Kenapa sayang?" Jisung menunjuk Sepatu sekolah nya yang sudah rusak, Jaelano menganga.

Seingat nya kemarin pagi sepatu anaknya itu tampak baik-baik saja, tapi kenapa sekarang menganga di bagian pijakan nya?

"Kemarin daddy liat masih bagus loh jie, sekarang kenapa jadi gini?" tanya Jaelano

"Itu juga sepatu nya baru minggu kemarin daddy beli." Lanjutnya

Jisung mengerucutkan bibir nya, Sekarang ia ingat sepatu nya itu rusak karena kejahilan 'musuh' nya.

Jisung kemarin sempat bertengkar dengan murid perempuan bernama Karina atau sering di sapa dengan nama Kari.

Awalnya jisung mengejek karena panggilan karina mirip dengan nama makanan 'Kari' ayam makanan kesukaan nya saat di rumah omah Tiffany dan opah donghae.

Karina tidak terima jika nama pemberian papah dan mamah nya di ejek begitu saja oleh bocah tengil bernama Jisung.

Karina yang kesal dengan Jisung akhirnya mempunyai rencana untuk mengusili Jisung dengan mengambil sepatu Jisung saat sang pemiliknya sedang di panggil ke ruang guru.

Jisung masuk ke ruang guru dengan melepas kan sepatu nya karena itu sudah menjadi peraturan sekolah, Karina mengambil dan langsung merusak nya begitu saja.

Saat Jisung keluar dari ruang guru dan ingin memakai sepatunya tiba-tiba ia merasa aneh di bagian pijakan nya, tapi ia tidak memperdulikan nya dan lanjut memakai nya lalu jalan menuju kelas.

"Jisung." panggilan Jaelano menyadarkan Jisung.

"Maaf daddy." ucap Jisung sambil menunjukkan puppy eyes miliknya.

Jaelano lemah dengan hal yang menggemaskan. Apalagi jika itu bersangkutan dengan Jisung atau... Jefan? eh.

Jaelano menghela nafas ia tidak akan bisa marah dengan anak tunggal nya itu.

"Yaudah pake sepatu yang lain dulu nanti daddy beliin lagi." ucap Jaelano

Jisung tersenyum lebar dan segera memeluk Jaelano, "Yeay daddy yang terbaik!"

🅳🆄🅳🅰

"Perasaan kita udah jarang nongkrong ke warbab gak sih?"

Jefan's friend lagi di kelas kebetulan sekarang juga lagi jamkos. Biasanya kalo lagi jamkos gini mereka melipir ke kantin atau ke warung belakang. Tapi ketiga nya lagi di fase mager.

"Bener, kita juga jarang keluar malem sekarang." ucap Juna yang di angguki keduanya.

"Yaudah ntar malem gass?" Ucap Jefan yang langsung di angguki semangat oleh Juna dan Haidar.

Jefan's friend melanjutkan kegiatan bermain game bersama setelah obrolan tadi.

"Anjing! itu di belakang lo jef, goblok." teriak Haidar

DUDA [NOMIN] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang