17th Raihan

222 17 1
                                    

"Rik?? Lu tau gak ini bulan apa?" Ujar Icha bertanya sambil mengangguku yang sedang asik memakan bekal.

"Ya, jelas tau lah ca. Ini bulan Maret" Jawabku asal.

"Ih bukan itu, kalo ini bulan Maret sih gue juga tau! Ini tuh bulan kelahirannya Raihan tau! Dia dia ultah tanggal 27 loh. Lo mau ngasi hadiah apa buat dia Rik?" Tanya Icha lagi.

"Doa" jawabku singkat dan jelas.

"Seriusan lo cuman mau ngasih doa? Gak mau ngasi lebih gitu?" Tanyanya membantah omonganku sambil ngambil brokoli dari kotak bekalku.

Aku hanya diam, sejenak memikirkan apa yang akan ku beri padanya. Pasalnya sampai sekarang aku tak tau apa yang ia suka dan butuhkan. Kadonya aku saja kali ya? Hahaha terlalu percaya diri pikiranku ini sampai menimbulkan guratan senyum diwajahku. Untung Icha gak lihat, takut dikira gila. Gila karna Raihan.
***

Obrolan tadi pagi menimbulkan efek yang panjang bagiku. Dari tadi di sekolah aku terus memikirkan hadiah apa yang harus ku berikan pada Raihan sampai-sampai aku tidak konsen dalam pelajaran IPA yang di jelaskan oleh Bu Lini. Padahal minggu depan ada ulangan harian. Huh dasar Raihan, mencemari otakku dengan hal-hal yang ga penting saja haha. Aku bingung, cuma gengsi banget bilang ke Icha juga takut kalau aku bilang ke Icha dia bakalan bocor cerita ke Raihan tentang aku yang bingung, kan malu.

Sesaat kemudian ide bermunculan, aku tau apa yang akan ku buat. Aku akan menghadiahkan kue untuknya atau aku akan memberikan jam tangan untuknya.

Huft, panjang umur ternyata anak ini baru saja ku pikirkan dia sudah menanyakan kabarku lagi lewat pesan singkat.

Raihan, 18.26
"Rik kamu ada acara ga ditangal 27 nanti?"

"Engga, kenapa emangnya?"

"Saya mau ngajak kamu jalan malemnya, nonton bioskop. Mau kan?" Tanya Raihan. Bahasanya agak berbeda dari biasanya.

"Hmm, baiklah nanti aku tanyain dulu sama ibu boleh atau enggak. Btw, ada acara apa ngajak jalan Han?"

"Ya mau aja kali-kali gitu ngajak orang special dihari special kan" jawabnya.

Aku masih tidak mengerti dengan omongannya yang terakhir, apa yang dia maksud orang special itu, aku? Sudahlah Rikaa kau ini hanya terlalu berharap padanya.

Tanggal 26 pun tiba seusai sekolah aku langsung membuat kue dengan bahan-bahan yang ku beli kemarin. Dibantu ibu yang keheranan melihat aku yang tiba-tiba ada ide untuk membuat kue karna biasanya aku paling anti bantu ibu buat kue. Ibu juga sempat bertanya padaku

"Loh, tumben bikin kue? Buat siapa?"

"Yaah bu.. Ga buat lah bu, buat dimakan bareng-bareng soalnya temen aku besok ulang tahun jadi aku bikinkan kue saja untuknya" balasku malu-malu.

"Wah kayaknya anak ibu ini sudah mengerti cinta rupanya, Tapi ingat ya jangan pacaran dulu ibu gak mau sampai kamu sakit hati, fokus dulu sama belajarnya ya sayang!" godanya diselingi nasihat yang sangat aku hafal.
***

Setelah 2jam kue pun jadi dan selesai ku hias dengan krim bertuliskan "Selamat Ulang Tahun Raihan :)"
Aku berjanji kepada diriku sendiri hari ini aku akan smsan sama dia sampai jam 12 nanti dan aku akan mengucapkan selamat ulang tahun padanya, semoga saja dia tidak tidur duluan sebelum jam 12 nanti.

*12.01*
"Selamat ulang tahun Raihan. Wish you all the best and keep always remember Allah in your life. Amin ya rabbal'alamin" ucap ku
"Ahamdulillah, makasih ya Rika kamu adalah orang pertama yang memberi aku ucapan. Btw, kamu tau aku ulang tahun hari ini dari siapa? Icha ya?" Kata Raihan
"Iya sama-sama. Hmm, gak dari siapa-siapa cuman nebak:v. Bohong atuh iya aku tau dari icha hehehe " balasku
"Oh gitu yaudah tidur gih udah malem tau, Night rik! Mimpiin aku ya" balas raihan
Aku tidak membalas pesannya lagi setelah itu dan aku langsung tidur.

Malam pun tiba aku segera bersiap-siap. ketika aku akan berangkat ketempat kita janjian, suara motor terdengar dan mengklakson di depan rumah ku. Aku terkejut ketika melihat siapa yang mengetuk pintu, itu Raihan. Apa yang harus aku bilang ke mama? tentang ini.

Untung saja Raihan bilang kalau dia teman ku yang mau bareng ke pesta ulang tahun icha, dia berbohong pada mamaku. Tapi yasudahlah tak apa. Akhirnya kita jalan berdua dan bisa dikatakan ini adalah 'first date' yang ku alami. Ternyata dia bukan hanya mengajak ku jalan-jalan tetapi dia juga mengajak ku makan malam di sebuah restauran ternama di Bogor ini. Lalu, disana juga aku memberikan kue yang kubuat untuknya. Tidak sia-sia rupanya dia menyukai kue yang ku buat katanya kue ku enak dan hiasannya pun bagus, menarik.

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang