Love?

189 14 0
                                    

Apa yang harus aku lakukan sekarang? Menjauh darinya kah? Atau tetap meresponnya. Otak ku mengatakan untuk menjauhinya karena aku tidak mau menjadi perusak hubungan Raihan dengan Gheffira. Namun, hatiku berat untuk melepasnya begitu saja, okay aku buat keputusan saja menurut logikaku karena itu lebih baik.

Seminggu sudah aku mendiamkan Raihan, tapi dia terus berusaha mendekatiku lewat icha dan dia menelponku berkali-kali namun tidak ku angkat. Ya, dengan aku merasa lebih baik dari sebelumnya.

Satu bulan lost contac sama Raihan, terakhir Danisa memberi tau ku seminggu yang lalu kalau Raihan drop dan di rawat di rumah sakit. Ya Allah apa yang harus ku lakukan? Menjenguknya? Jujur saja aku khawatir dengan keadaannya.

Aku akan menjenguknya hari ini jam 7 malam.
Saat di Rs. Citra Medica aku langsung ke bagian informasi dan langsung menanyakan kamar atas nama Raihan F. Pratama Putra. Akhirnya.. ketemu juga, dia dirawat di kamar Aster no.20, aku segera bergegas ke kamarnya Raihan. Ku ketuk pintu kamarnya 3kali

Dan ada suara yang mengatakan "masuk aja gak dikunci kok!" Lalu ku buka kamarnya, ku lihat ada Geffira,Raihan dan tantenya Raihan disitu. Aku terdiam ntah apa yang aku rasakan sakit sekali rasanya melihat mereka yang begitu mesra. Saat aku melamun tiba-tiba ada suara yang bilang "Rik? Kok kamu bengong gitu sih ngeliatin aku? Eumm kangen yaa??" Ejek Raihan.
"Heng, apaan sih enggak kok! Oiya, ini untuk lu han" Balasku sambil mengasihkan bawaanku.
"Euuummm perhatian banget sih makasih ya Rika, aku sayang kamu!" Kata raihan.

"Hah anjir baper banget gue, beneran ini? Gak salah dengerkan gue? Gak mimpi kan? Oh God" kata dalam hatiku.
Aku yang mendengar perkataan Raihan langsung malu dan hanya membalasnya dengan senyuman. Tapi aku jadi berfikir, kan disitu ada Gheffira kok dia bilang sayang ke aku?. Ah sudahlah Rik!
Setelah itu aku sempat berbicara 15 menit dengannya lalu pamit pulang karena aku keinget kata-kata mama yang bilang "jangan lama-lama ngejengukin temennya".

***
Keesokan harinya banyak gosip yang tersebar kalo semalam aku menjenguk Raihan. Ya ampun apa lagi ini? Satu sekolah membicarakanku sampai kupingku pengang mendengarnya.

Raihan kau sajalah yang mengklarifikasi gosip ini aku tak bisa mengatasi ini. Dengan adanya gosip ini aku sempat 'dilabrak' kaka kelasku yang suka dengan Raihan sampai aku mendapatkan tamparan di pipi kananku 2kali. Sedih rasanya, aku hanya ingin berbuat baik apa ini balasanya?. Ku rasa ini tak adil, tapi ini salahku juga telah didekati orang yang sudah punya pacar. "Hih aneh ya anak zaman sekarang mainnya labrak-labrakan, sakit batin tau!" Kata dalam hatiku.

Dua hari dari peristiwa itu berlalu, ku lihat Raihan sudah sembuh dan dia sudah masuk sekolah lagi, syukurlah dengan begini aku tidak usah mengkhawatirkannya lagi.

Waktu terus berlalu, bel istirahat pun berbunyi. Aku sepertinya sedang malas kemana-mana, yasudah aku berdiri di koridor depan kelasku saja sambil melihat orang-orang yang dibawah. Tiba-tiba suasanya menjadi sangat ramai di tengah lapangan, banyak orang yang berkumpul dan berteriak-teriak. Sepertinya ada yang pingsan, aku semakin penasaran dan ingin tau ada apa sebenarnya.
Aku segera turun ke bawah dan melihat apa yang terjadi, ternyata yang pingsan adalah Raihan spontan aku panik dan mengecek keadaan Raihan.

Ntah mengapa aku langsung nangis saat itu. Raihan siuman dari pingsannya dia langsung bertepuk tangan dan bersiul memanggil temannya. Seketika orang yang tadinya ada di sekeliling kami menjauh sehingga yang ada di tengah lapangan adalah hanya aku dan Raihan. Teman Raihan segera membawakan serangkaian bunga,coklat dan gitar. "Rika, kamu berdiri dong cantik" Bujuk Raihan.

Dawai gitar berbunyi, Raihan menyanyikan lagu "...Maukah kau tuk menjadi pilihan ku menjadi yang terbaik dalam hidupku mau kah engkau?". Ya Allah, apa maksud Raihan? Apa dia nembak aku?. Aku terdiam, orang-orang riuh dengan terikan "terimaa Rikaaa!!!". Semenit kemudian aku dan Raihan masih terdiam, lalu Raihan kembali menyanyikan lagu "... takkan pernah berhenti, untuk slalu percaya, walau harus menunggu sribu tahun lamanya."

"Rika? Will you to be my girl friend?" Tanya Raihan.
"Aku punya rasa yang sama,sama kamu Raihan, tapi bagaimana dengan Gheffira?" Jawabku.
"Gheffira? Jadi selama ini kamu gak tau? Kalau Gheffira itu ade kandung aku? Oke cuma itu kan yang mengganjal di hati kamu? aku ulang sekali lagi. Rika, will you to be my girl friend?" Tanyanya lagi.

Okay, jadi Gheffira itu adiknya? Aku telah salah menilainya. aku akan mengambil keputusan, aku tarik nafasku panjang-panjang dan ku jawab pertanyaannya tadi "iya aku mau jadi pacar kamu Han! Aku ambil ya bunga sama coklatnya"
Seketika tepuk tangan dan siulan menyeruak dari teman-temanku.

Aku langsung lari ke koridor kelas ku setelah menjawab pertanyaan Raihan dan dia mengikutiku. Di koridor aku terdiam, dia pun terdiam dan Raihan hanya tersenyum melihat wajahku.

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang