Hurt

38 4 0
                                    

-Arka pov-

Gue harus ngomong ke bunda tapi gue binggung harus mulai dari mana. Arrrghhh ya Allah kenapa seribet ini sih jadinya?

"Bun, kenapa sih bunda musuhan sama tante ratih?"

Bunda tetep mempertahankan posisinya dalam diam sambil makan cemilan yang ada di toples deket meja ruang tamu.

"Bundaaa Arka lagi nanya sama bunda" oke, bunda tetep aja asik sama remot tv dan cemilannya itu walaupun gue udah ngeguncang-guncang lengan bunda.

"Bunda jawab dong bunnn, pleasee"

"ARKA KAMU TUH BISA GAK SIH NANYAINNYA YANG PENTING-PENTING AJA? BIKIN MOOD BUNDA TAMBAH ANCUR TAU GAK KAMU TUH?!!" Ujar bunda bangkit dari posisinya sambil membanting toples berisi cemilan dengan kasar. Ck, sekarang malah gue ditinggalin lagi sama bunda.

Kapan lagi bunda sama tante Ratih baik-baik aja kaya sebelum om Adrian meninggal?. Huftt..

-Flashback on-
"Sofia kamu itu keterlaluan banget sih? Kamu gila apa gak waras sih berduaan sama suami aku di kamar gini?!" Ujar tante Ratih sambil terisak-isak saat memergoki bunda dan om adrian berduaan di kamar bunda.

Terlihat jelas bunda sedang mabuk dan bergelayutan di lengan om adrian. Tak lama setelah tante berbicara seperti itu om langsung menghampiri dan meminta maaf sambil bilang

"Ratih ini cuma salah paham, kamu harus percaya sama aku. Dia yang menggoda aku tadinya dia hanya minta tolong untuk pasangkan gas saat kamu lagi di taman sama Rika, tapi dia tiba-tiba aja narik dasi aku sampai aku tercekik dan dia bawa ke kamar ini aku udh coba ngeberontak bahkan sampe cakar dia tapi dia sedang mabuk dia gak bisa dikendaliin. Maafin aku ratih" ujar om adrian.

Memang benar apa yang di katakan om, bunda yang menggodanya tadi.
-flashback off-

Gue muak bun sama kerjaan bunda yang setiap hari mabuk terus bawa cowo beda-beda ke rumah. Apa gue juga hasil dari hubungan haram?

Ya Tuhan, hanya satu permintaan Arka sadarkan bunda dari kelakuan hinanya itu.

Dari pada gue sendirian dirumah mending gue ke rumah Rika aja, siapa tau aja tante Ratih ada di rumah gitu jadi kan gue bisa cerita.

To: Rika(ndut)
Rik, hari ini jalan yuk sama gue? Tenang gak ketempat yang aneh. Bentar lagi gue jemput!
-send-

◇◇◇
Author POV
-20menit kemudian-

Motor arka sudah terparkir di halaman rumah Rika. Terlihat rumah Rika yang sepi dari luar. Arka lalu menekan bel.

"Yaa tunggu sebent--" Rika keluar lalu dilihatnya cowo yang akhir-akhir ini membuat hidupnya kembali seperti dulu dan membuat masalah 'itu' muncul lagi.

Rika keluar masih mengenakan pyjamanya menatap Arka lekat-lekat dari atas sampai bawah, dia sangat tampan hari ini dengan menggunakan kaos polos hitam dan celana jeans panjang yang terlihat santai sehingga Rika ingin sekali menjerit kata "Arka kawaiiii><"dalam hatinya. 'Oke tapi itu sangat berlebihan'

"Inii?? Rika kan" Arka refleks langsung membelai rambut panjang rika yang dibiarkan tergerai. 'Astaghfirullah hal'adzimm'

"Mamaaa temenin Arka duluuu Rika lupa pake kerudung tadii" Gadis itu berlari ke dalam rumah sambil meneriaki Ratih seusai sadar dari lamunannya.

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang