Moody

167 15 0
                                    

Dua minggu telah berlalu dari ulang tahun Raihan, akhir-akhir ini dia semakin jutek padaku. Ntah mengapa dia begitu, apa mungkin dia sibuk? Ah, tapi pas kutanya temannya dia sekarang sedang tidak sibuk dengan apapun.

Sepertinya aku mulai suka padanya sampai aku mencari-cari tentang sosmed yang Raihan punya dari Danisa(teman sekelasnya Raihan).

Pulang sekolah aku terlalu bersemangat 'ngestalk' sosmednya dia. Pertama, aku buka facebook nya dan aku search "Raihan F. Pratama Putra" ketemu! Sepertinya di facebook dia terlalu jaim. Okay, beralih ke sosmednya yang kedua, twitter, search "@RaihanFPP_"

aku kaget, ntah apa ini yang namanya patah hati? Tweetnya dengan

"@GheffiraNatasya" sungguh sangat mesra, Raihan memanggil Gheffira dengan sebutan 'sayang' mungkin mereka sudah pacaran.

Aku terdiam sendiri di kamarku, aku langsung mengunci pintu kamar. Tetes air mataku perlahan keluar, aku sempat berfikir

"apa ini semua salah gue yang terlalu 'baper' di deketin Raihan? Apa cuman gue yang terlalu berharap sama Raihan?" Pertanyaan tersebut bikin aku sadar kalo aku cuman pelampiasannya Raihan.

Kata orang nangis itu bisa bikin perasaan jadi lega. Tapi, udah 20menit aku nangis di kamar, ternyata itu tidak benar aku masih tetap saja merasa ada yang mengganjal di hati. Raihan tiba-tiba sms

"Hai Rik? Lagi sibuk gak?"
"Iya, aku sedang sibuk!" jawab ku.

"Oh yaudah kalo gitu, btw makasih ya udh di follow dan udh di add, udah gw follback kok" kata Raihan.

"Ya" balasku.

"Lu marah sama gw? Apa salah gw? Kalo gw punya salah sama lu maafin gw ya?" Tanya Raihan.

Aku tak membalas pesan itu, sampai akhirnya Raihan minta maaf sampai jam 12 malam. Tidak tega melihatnya, tapi aku masih berat untuk membalasnya.

Keesokan harinya, rasanya aku malas sekolah hari ini. Tapi masa cuma gara-gara masalah ini saja aku tidak sekolah? Cengeng sekali terlihatnya. Sampai di sekolah aku terdiam sendiri di koridor kelas sambil memandangi anak-anak yang sedang bercanda-canda di bawah, seseorang di belakangku menyapaku.

Ternyata itu icha, katanya mukaku terlihat sangat pucat seperti orang sakit, ya begitulah habis aku tidak nafsu untuk makan dan lagi pula aku tidak bisa tidur semalaman.

Bel berbunyi dua kali menandakan jam pelajaran akan segera dimulai, aku segera mengambil Al-Qur'an untuk tadarusan bersama sebelum belajar. Alhamdulillah, setelah membaca Al-Qur'an rasanya agak sedikit lega, tapi ketika aku hendak menaruh Al-Qur'an ku dan sudah setengah jalan seketika kepalaku pusing, badanku lemas, mataku gelap tak terlihat apa-apa dan setelah itu aku tak tau apa yang terjadi.

Ketika aku bangun aku sudah ada di UKS kulihat ada 3 orang yaitu Icha, Bu Erni dan satu orang lagi yang sedang mengambilkan air minum dan minyak dari atas meja, sepertinya dia cowo aku tak dapat melihat jelas muka ketiga orang ini karena aku tidak memakai kaca mataku.

Ketika aku memakai kacamata ku baru terlihat jelas siapa 3 orang yang menjagaku. Yaitu Icha,Raihan dan bu Erni, ya ampun jahat sekali aku ini sudah mengacuhkan Raihan semalam.

Bu Erni keluar dari UKS untuk menelpon orang tuaku. Yang ada hanya kita bertiga, Raihan mendekatiku dan membetulkan posisi kacamataku lalu dia mengelus kerudung ku.

Aku diam seribu bahasa sebenarnya aku agak deg degan diperlakukan seperti ini olehnya tapi otakku berbicara untuk menepis tangan Raihan dan kulakukan itu secara spontan, lalu aku langsung beranjak dari tempat tidur untuk kembali ke kelas. Dia mengejarku dan aku biarkan.

Waktu begitu cepat berlalu bel pulang sekolah pun berbunyi. Mungkin ke perpustakaan akan menambah moodku.

Sampai di perpustakaan aku mengisi daftar baca dan memilih-milih buku sepertinya aku sedang tidak "mood" untuk membaca novel dan aku putuskan untuk membaca ilmu pengetahuan tentang islam saja, saat ku tarik buku itu sangat susah, mungikin ada yang mau mengambilnya. Yasudah aku ambil buku lain dan ku baca. Tiba-tiba aku merasakan ada seseorang di samping belakangku, dia membisikan ku "aku mau minta maaf padamu!" ternyata dia mengikutiku sampai sini. Akhirnya aku memaafkannya dan senyum lega yang terlihat di wajahku.

*TBC!

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang