Trouble 2

71 8 5
                                    

"Tante, saya pamit pulang dulu ya aku takut besok kesiangan hehe" ujar Raihan setelah aku selesai makan.

"Ehh iya nak, kamu jangan panggil saya tante. Panggil saya mama aja seperti Rika, anggap saja saya ini mama kamu" jawab mama. 'Huh mahh jangan suruh raihan manggil mama dengan sebutan seperti itu dong nanti aku sama Raihan malah kejebak kakak-adek zone lagi *eh'

"Iya mah, Rik pulang dulu ya. GWS pandaa, wlee" Raihan terkekeh sambil mengeluarkan lidahnya di depan mukaku.

"Ihh nyebelin!! Yaudah deh bagus, sana pulang gih koala kumel!" Aku menggembungkan pipiku dan memajukan bibirku agar terkesan marah, padahal sih engga.

Sebelum Raihan pergi ia mengacak-ngacak pucuk kepalaku dengan gemas sama seperti biasanya. Setelah itu dia berbalik badan dan mengutaskan senyuman favoritku kepada mama dan aku. 'Huh, Ingin rasanya sakit seperti ini terus agar Raihan memberi perhatian lebih'. 

"Rika, sayang? Sayangg, kamu lagi ngelamunin apa sih? Baru aja si ganteng pulang udah di lamunin aja" mama menyadarkanku dari dunia khayal sambil tekekeh pelan dan aku rasa mama puas menggodaku seperti itu karena aku terlihat kikuk.

"Eh Astaghfirullah, engga kok mah. Oiya tadi mama belum kasih tau aku, aku sakit apa mah? Aku harus tau dong mah aku sakit apa soalnya dalam seminggu ini aku udah 2 kali pingsan dan 3 kali mimisan mah" "please kasih tau aku mah" lanjutku sambil menunjukan mata puppy eyesku.

"Eng.. engga sayang kamu kecapean aja kok kata dokter gak ada penyakit yang serius" Okay, aku semakin yakin ada yang mama sembunyikan dariku sekarang.

"Ooh okay mam it's easy right? Aku hanya perlu banyak istirahat kan?"

"Iya iya, nanti mama catet apa aja yang harus kamu hindarin, itu  kamu gak bandel! Oke?" ucap mama sambil mencolek hidungku.

◇◇◇
-Rika pov-
03.35
'Hem, baru ½ 4. Adzan subuh masih lama' gumamku dalam hati.
Mana gak bisa tidur lagi huft, udahlah mending aku wudhu terus sholat tahajud. Eh tapi mama kan lagi tidur kayaknya mama kecapean gak tega banguninnya hanya gara-gara aku mau ke kamar mandi buat wudhu yaudah mending aku tadarusan saja kan di handphone ada app Al-Qur'an elektronik.

Sesudah 2 juz ku baca rasanya aku ingin chatingan sama Raihan.

"Assalamualaikum? Udah bagun blm han?" -send-

Saat menunggu balasan, ada seberkas cahaya hitam yang menarik perhatianku. Cahaya itu mendekati pintu Ruang rawatku. Sepertinya dari bayangan yang kulihat sesosok orang di balik pintu itu laki-laki bertopi dan memakai jaket. 'Ya Allah lindungilah aku'

Bayangan itu semakin menempel di pintu yang agak transparan itu, dan tiba-tiba dia membuka pintu kamarku. Ceklek.

"Siapa kamu?!" Suaraku menginterupsi ruangan yang hening.

"Sttt.." "ini aku cantik, kamu gak lupa sama aku kan? Buka mata kamu biar kamu tau siapa aku" Dari suaranya sepertinya aku kenal. Tapi aku takut untuk buka mataku, ya Allah. Pelan-pelan aku membuka mataku, Dan..

"KA FELIX?!" "Ngapain kaka kesini?" Untunglah bukan orang jahat yang masuk ke ruanganku.

"Hem, ini untuk kamu. Cepat sembuh ya cantik:)"ucapnya sambil mengelus-ngelus pipi kiriku, tapi langsung kutebas karna jujur saja aku merasa risih. Ka Felix yang ku perlakukan seperti itu hanya diam dan tersenyum.

"Aku taruh di sini coklat, bunga sama buahnya, aku gak lama di sini" dia kembali tersenyum dan tiba-tiba mukanya mendekat ke mukaku kedua tangannya mengunci wajahku dan seketika *cup* sebuah ciuman mendarat mulus di pipiku. Spontan langsung kembali ku daratkan tamparan kemuka ka felix, dia terlihat sangat kesakitan dan aku yakin pipinya akan merah keunguan sampai dia di sekolah. 'aku bukan cewe gampangan felix!' Gumamku dalam hati.
◇◇◇
04.55 pm

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang