TYPO
Tya memandang Jaehyun dan beberapa kolega lelaki itu kini sedang menikmati rokok yang dijepit di jari masing-masing
Jujur saja Tya ingin sekali meninggalkan tempat ini, namun wanita itu harus profesional dalam bekerja, ini adalah salah satu cara untuk mendapatkan atensi para kolega kerja dan menghasilkan keuntungan, termasuk harus mendatangi tempat hiburan malam seperti ini
Tya sedari tadi duduk disamping Jaehyun dengan tangan lelaki itu yang melingkar di pinggangnya, bukan nya marah Tya justru sangat berterima kasih, jika tidak mungkin wanita itu akan dipepeti oleh pria tua disebelah kirinya ini
"Saya pikir juga kerja sama kita menghasilkan keuntungan diluar target, benar bapak Jaehyun?"
Jaehyun mengangguk dengan mantap, "Tentu saja, saya juga sedari awal sudah menargetkan hasil diluar ekspetasi bapak-bapak sekalian disini, dan saya pikir ini bukan hanya karena saya tapi juga karena doa dan campur tangan kalian"
Jaehyun dan mulut manisnya adalah yang paling berbahaya
"Ngomong-ngomong, bapak Jaehyun siapa wanita cantik disamping anda ini?"
Tya mengernyit, apa mereka benar-benar tidak mengenal dirinya sebagai sekertaris Jaehyun?
Wanita itu kebingungan sampai dirinya baru tersadar kalau Jaehyun punya dua perusahaan dan mungkin ini kolega dari perusahaan Jaehyun yang lain
Dia dibohongi, kurang ajar Jaehyun!
"Oh ini Tyana, istri saya"
Ada raut kecewa diwajah para pria tua itu mendengar ucapan Jaehyun membuat Tya berdecak jijik
Dirinya memang menyukai pria kaya tapi bukan yang tua seperti ini.
"Benar kah?"
Jaehyun mengangguk dengan senyum menarik Tya lebih dekat padanya
"Puji Tuhan kami dikaruniai satu anak laki-laki, mungkin untuk saat ini"
Sialan, batin Tya namun wanita itu tetap tersenyum dan mengangguk dari pada menyangkal dan menjadi mangsa
"Sangat cantik, anda beruntung memilikinya"
"Tentu saja" ucap Jaehyun dengan sombongnya
.....
"Mommy pulang kerumah atau ikut kerumah mamah?"
"Mark disana?" tanya Tya melirik pada Jaehyun yang menyetir, lelaki itu mengangguk
Mobil Jaehyun baru saja meninggalkan area klub malam
"Pulang kerumah aja"
"Kerumah kita?"
"Kerumah aku"
Jaehyun merucutkan bibirnya kecewa atas jawaban Tya
"Yaudah, mau makan lagi gak?" tanya lelaki itu, Tya menggeleng
Berakhir Jaehyun mengangguk lalu selanjutnya hanya ada keheningan sampai mobil lelaki itu berhenti didepan rumah milik Tya
Baru saja Tya akan membuka pintu mobil Jaehyun menahan tangannya, membuat Tya mengernyit lalu memandang Jaehyun
"Kenapa?"
"Mau nanya dong"
"Apa?"
"Sean siapa nya kamu?"
Mendengar pertanyaan Jaehyun, Tya mendengus, "Cuma temen doang"
"Bener? kok masuk kamar?"
Tya merotasikan matanya malas