Bitna mendengus kasar berusaha memejamkan matanya sesaat seakan meyakinkan jika apa yang baru saja di alaminya adalah mimpi, namun begitu membuka matanya..tetap sama saja, ia masih dalam dekapan tubuh seorang pria yang sama.
Bitna menatap pria yang kini tengah mendekapnya sangat erat, bahkan sepertinya pria ini juga enggan melepaskan dekapannya, hingga Bitna pun kembali membenamkan kepalanya pada dada bidang sang pria.
"Jangan menangis" Tanyanya ketika menangkap suara isakan tangis samar-samar terdengar lirih.
"Taehyung aa" lirihnya memanggil
"Hmmm"
"Apa yang harus ku lakukan?"
"Kau tidak perlu melakukan apapun , jangan takut (mengusap kepala Bitna) aku disini"
Taehyung menuntun Bitna ke dalam kamar, guna ingin membuat sebuah kenyamanan yang mungkin akan membuat suasana hatinya membaik tuk kemudian mendudukkannya di tepi ranjang..Taehyung berjongkok dengan melipat lututnya ke dalam, meraih kedua jemari Bitna untuk mendaratkan sebuah kecupan di punggung jemarinya.
"Wae Taehyung aa...wae?"
Taehyung yang seakan paham dengan apa yang baru saja di ucapkan Bitna, dengan segera beranjak menaikkan sedikit tubuhnya agar dapat kembali memeluk wanita yang kini masih sangat dicintainya itu, betapa ia sangat merindukannya namun begitu sulit menetapkannya kembali ke dalam hatinya, terlalu banyak duri yang harus di hindari sebelum melukai bagian tubuhnya, Taehyung begitu depresi manakala apa yang yang ingin dimilikinya begitu menyulitkan hidupnya, hingga ia terus berpikir akan ucapan Namjoon sang kakak yang memberinya solusi untuk menyingkirkan penghalangnya, tapi..bagaimana jika situasinya berbalik menyudutkannya? Apa ia masih bisa meneruskan kisah cintanya?.
"Sudahlah, sebaiknya kau tidur"
"Apa harimu-harimu baik?" Celetuk Bitna yang spontan membuat Taehyung bingung.
"Masih tidak suka Kopi?" Bitna tersenyum pilu menatap manik mata Taehyung yang terlihat sayu.
"Hmm..masih sama"
"Apa makan siangmu teratur?"
"Tidak"
"Wae? Tidakkah ada seseorang yang mengingatmu makan?"
Taehyung menggeleng ribut, matanya pun mulai berkaca-kaca..ia hanya menyadari jika Bitna memang sedang mengingatkan masa lalu mereka, dimana kala itu Bitna selalu tak pernah absen memberikan kotak makan siang untuk Taehyung, setiap hari membuat janji di taman hanya untuk melihat Taehyung makan dengan lahap, makanan yang Bitna masak sendiri saat ia masih tinggal dengan Ahjumma yang menolongnya tuk mendapatkan tempat tinggal dengan cuma-cuma.
"Makanlah dengan teratur, kau terlihat kurus sekarang"
"Aku..."
"Kau tahu? aku masih sering datang ke taman itu sejak kau pergi entah kemana, aku pikir kau akan tetap datang disaat jam makan siang, tapi ternyata tidak"
Tersenyum miris"Maaf"
Tiba-tiba Bitna bangkit dari duduknya dan berjalan menuju lemari pakaiannya, nampak meraih sebuah kain dari dalam Box persegi yang diletakkannya diantara box-box sepatu, kemudian kembali menghampiri Taehyung yang kini sudah beralih duduk di tepi ranjang.
"Lihat! Kau masih ingat ini?"
Menunjukkan sebuah kemeja putih dengan noda kecoklatan di bagian depannya.
"Itu kemeja.."
"Hmm..ini kemeja yang tersiram ice coklatmu waktu itu"
"Kau menyimpannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TANGLED
De TodoAhn Bitna Gadis cantik yang memutuskan menapaki karir di Kota Seoul.. Memulai kisah percintaannya dan terjebak dalam cinta ketiganya..dan harus merelekan kehilangan salah satunya.. Kehidupannya berubah kala ia sendiri tak dapat mengerti arti perasaa...