KANABesoknya.
Kana sudah siap dengan pakaian kasualnya untuk pergi menemani ayahnya ke suatu tempat.
Karena beliau kebetulan juga sedang libur kerja selama dua hari.
Ayahnya Kana itu dikenal ramah dan gila kerja, berangkat subuh pulang hampir tengah malam.
Kana hampir setiap hari tidak melihat ayahnya padahal mereka masi tinggal satu rumah.
Dan waktu ayahnya bilang ia libur kerja 2 hari, Kana ingin sekali pergi bersama ayahnya. Ternyata sang ayah memintanya untuk menemaninya ke suatu tempat.
Kesempatan ini ia gunakan untuk menghabiskan waktu bersama ayahnya."Waduh suami sama anak udah rapih aja mau pada kemana nih? Mamah gak diajak awas ya kalian." Celetuk ibunya.
"Hehe bentar doang kok mah, ya kan pah?" Tanya Kana.
"Iya, tentang aja."
"Emangnya mau kemana Kana?"
"Enggak tau papah, katanya rahasia. Anaknya udah segede gini juga masih mainan rahasia aja." Jawab Kana.
"Yaudah, kalian hati-hati di jalan."Setelah berpamitan, Kana dan Ayahnya baru pergi. Menaiki mobil milik sang ayah dengan beliau juga yang menyetir.
Cukup lama di perjalanan.
"Kayanya aku kenal jalan ini, kita mau kemana sih pah?" Tanya Kana penasaran.
"Nih, papah kasih petunjuk." Jawab ayahnya, lalu memutar musik pada mobil itu.
Mendengar lagunya, sontak Kana tersenyum.
Ini adalah lagu favorit mereka yang selalu mereka dengarkan bersama sejak kecil.
Lagu lawas pilihan ayahnya yang juga sangat Kana sukai."Kita mau ke toko kaset langganan kita dulu pah?" Tanya Kana.
"Iya, gimana?"ayahnya balik bertanya.
"Udah lama aku pengen banget kesana lagi, apalagi sama papah!"
Ayahnya itu terkekeh singkat, lalu berucap.
"Kaset lagu favorit papah pada rusak semua, sekarang mau beli lagi disana."
"Tapi ini yang lagi diputer?"
"Tinggal itu doang.""Oh iya pah, besok aku pindah kosan." Tutur Kana.
"Loh kenapa? Udah gak betah di kosan yang lama?" Tanya Ayahnya.
"Enggak, aku sama teman-teman kana yang dulu itu sekarang deket lagi pah."
"Oh mereka, bagus kalo gitu."Tak jauh dihadapan mereka, sudah terlihat jalur rel kereta api. Dulu, setiap kali lewat jalan ini. Ayahnya itu selalu berhenti dulu di pinggir rel demi menuruti keinginan Kana yang mungkin usianya masih 6 tahun.
Yakni melihat kereta lewat.Tiba-tiba saja ponsel ayahnya itu berdering.
Kana melihatnya dan mengambil ponsel ayahnya itu sembari berucap."Mamah nelpon nih, biar Kana yang angk--"
"BRAK!"
"TIIIIIN"
"AAAAA!"
"CRAK!"
Mobil mereka ditabrak sebuah truk yang melaju kencang dari jalur jalan raya di sebelahnya. Truk itu melewati batas garis tengah hingga lawan arah dan menabrak mobil Kana kencang hingga bagian depannya hancur dan terpental mundur.
Untungnya mereka memakai sabuk pengaman, Kana hanya berdarah karena goresan goresan pecahan kaca yang tadi langsung melukai wajahnya.
Sedangkan ayahnya terlihat kesakitan, sebelah kakinya terjepit bagian depan mobil yang rusak parah."Papah! Papah gapapa kan?!"
Tanpa mereka sadari, sudah ada satu mobil bus panjang yang melaju kencang ke arah mobil mereka yang terhenti tepat ditengah jalan.
"Keluar Kana cepat! Kaki papah gak bisa gerak."
Kana menangis, ia membukakan sabuk pengaman ayahnya.
"Cepat keluar Kana, keluar!"
"Engga pah!"
Ia kembali memasang sabuk pengaman ayahnya dan,
"BRAK!"
Mobil bus itu menabrak mobil mereka sangat kencang! Hingga terguling maju. Kana terpental keluar karena tidak memakai sabuk pengaman.
Mobilnya terus terguling hingga mematahkan palang pintu rel kereta api yang sudah turun sejak tadi.Kana terbatuk, pakaiannya sedikit kotor karena darah. Mobil ayahnya itu baru berhenti tepat di rel kereta api dengan posisi terbalik bersama kereta yang sudah terlihat mendekat dengan laju yang sangat kencang!
Gadis itu menangis, hendak menolong ayahnya tapi sudah ada banyak orang yang menahannya agar tidak kesana.
"PAPAAAAH!"
Seolah tidak bisa ditolong lagi, mobil itu ditabrak kereta dengan sangat kencang hingga hancur dan terdengar berderit-derit.
Kana menjerit menyaksikan ayahnya sendiri ditabrak hingga tewas hancur berantakan."AAAAAA!"
🕰️END🕰️
KAMU SEDANG MEMBACA
Ada Apa Dengan Waktu ?
Short StoryApa jadinya jika kau dan teman temanmu yang sudah lama bubar kembali bersama lagi seperti apa yang diharapkan tapi dengan waktu yang tidak sesuai keinginan?. Kembali ke masa SMA dan saling melempar tawa. Seperti apa yang mereka alami. Tapi rupanya...