PART 2# 🕰️

32 7 0
                                    


                    KALUNG DARI MAMAH

Sepulang sekolah, mereka berenam memutuskan untuk bertemu di sebuah kafe yang sudah biasa mereka kunjungi. Dan kali ini, mereka ke sini untuk membicarakan soal kejadian aneh yang terjadi dengan mereka sekarang.

"Terus sekarang gimana?" Tanya Aksa memulai pembicaraan.
"Emang kita gak bisa balik lagi ke tahun 2021 gitu?" Tanya Fara.
"Caranya?" Tanya Elvano.
"Ga tau." Jawab Kana.
"Kita juga nggak tahu kenapa tiba-tiba ada disini." Tukas Ravin.
"Kalian tolong jangan tinggalin gue pas kemping ya." Ujar Shara yang sepertinya masih syok dengan apa yang terjadi.
"Kenapa? Takdir lo kan emang mati disana." Ketus Ravin.
"Ya terus kenapa kita ada di sini lagi kalau apa yang kita lakuin itu sama?!"
"Tapi emang kayak gitu takdirnya."
"Enggak! Gue juga pengen punya masa depan kayak kalian!"

Semuanya hanya diam mendengar Shara dan Ravin debat, sampai akhirnya Kana yang bersuara.
"Mungkin Shara bener, kalian juga inget kan tulisan yang ada saat papan tulis itu jatuh?"
"Selamat datang kembali, seharusnya takdir kalian tidak seperti ini." Jawab Aksa.
"Apa itu artinya ada sesuatu yang harus kita ubah?" Tanya Fara.
"Kenapa lo yakin banget?" Tanya Ravin.
"Karena maksud dari tulisannya emang itu." Jawab yang ditanya.
"Iya, tapi apa yang harus kita ubah?" Tanya Elvano bingung.
"Gue gak tau." Balas Aksa.
"Itu yang sekarang kita harus cari tau." Tutur Kana setelahnya.

🕰️🕰️🕰️

Saat malam harinya, di dalam kamar.
Kana terus membolak-balikkan buku diary-nya, mencari tahu hal apa yang harus diubah dari sana. Karena apa yang tertulis itu kan 'seharusnya takdir kalian tidak seperti ini'. Itu jelas menyuruh mereka untuk mengubah sesuatu yang seharusnya tidak terjadi pada mereka, namun tak kunjung ia temukan.
Sampai akhirnya ia dikejutkan dengan dering ponselnya yang tiba-tiba berbunyi. Setelah dilihat, ternyata itu adalah panggilan telpon dari Ravin.

"Halo?" Sapa Ravin saat Kana sudah mengangkat telepon darinya.
"Kenapa?" Tanya Kana.
"Cuma mau ngasih tahu, gimana kalo besok kita nggak sekolah dulu."
"Lo gila ya?! Gue nggak pernah bolos asal lo tahu, dan gue juga gak akan pernah mau bolos!" Protes Kana tidak terima.
"Iya gue tau, tapi kan sekarang waktunya beda. Di kelas juga pasti belajar pelajaran yang udah lo pelajari, mending kita keluar. Cari tau cara untuk balik lagi ke tahun 2021, gue juga udah bilang kok sama yang lainnya dan mereka semua setuju. Sekarang tinggal lo, gimana?" Jelas Ravin.
"Mmm-lo bener sih, besok kumpul dimana?" Tanya Kana.
"Di kafe kayak biasa."
"Oke"
"Gue tutup telponnya ya."

🕰️🕰️🕰️

Kana sudah rapih mengenakan seragam SMA nya karena ia terpaksa harus membohongi ibunya untuk tidak berangkat ke sekolah.

"Tok-tok-tok."

"Kana."

Terdengar ibunya mengetuk pintu kamarnya sambil memanggil.
"Iya, mah." Kana menyahut lalu membuka pintu kamarnya.
Tampak ibunya yang menyodorkan sebuah kotak kado kecil padanya.
Melihat itu, mendadak ia ingat dengan kalung yang ia kenakan. Ya, itu adalah pemberian ibunya sekaligus isi dari kotak kecil itu.
Sekilas ia meraba lehernya, namun kalungnya tidak ada disana. Padahal ia selalu mengenakannya kemana-mana.

"Kana, kenapa bengong gitu? Ini mamah ada sesuatu buat kamu, terima dong." Suara Ibunya.
"Eh-iya mah, itu apa mah?" Tanya Kana sambil menerima, meskipun ia tahu isinya pasti kalung.
"Kamu buka aja."

Kana membuka kotak itu dan pura-pura akting seperti tengah terkejut.

"Waah, kalungnya bagus banget mah! Makasih ya."
"Sama sama, coba kamu pake."
"Cocok mah, aku akan pake setiap hari."
"Oh-iya sekarang tanggal berapa mah?" Tanya Kana.
"29 Juni 2017." Jawab yang ditanya, lalu Kana mengangguk dan berucap lagi.
"Aku sarapan di sekolah aja mah, buru buru soalnya."
"Oh yaudah, hati hati ya."

🕰️🕰️🕰️

Ada Apa Dengan Waktu ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang