I

1.9K 109 25
                                    

Aku melangkahkan kakiku, lebih tepatnya menyeretnya menuruni tangga disertai dengan wajah yang ogah-ogahan. Bagaimana tidak, saat aku sibuk berkutat dengan tumpukan berkas di atas mejaku secara tiba-tiba ponselku bergetar dan tertera kata "mamah" di sana dan parahnya lagi, saat aku mengangkatnya, mamah langsung memberitahu tentang keiinginan nya  yang tambah membuat kepalaku pusing.

Bahkan saat ini perkataan mamah ku seolah masih terus berputar dikepalaku seakan meledek nasibku.

Dan disinilah aku, sebuah restoran mewah yang akan menjadi saksi bisu pertemuan pertama ku dengan seseorang yang akan menjadi pendampingku kelak dan tentu saja itu pilihan orangtua ku.Hati kecilku sangat menolak ini semua namun setelah berfikir, orang tua ku bahkan tak pernah sekalipun menolak keinginanku dan sekaligus ini adalah permintaan kedua mereka kepadaku setelah memintaku untuk mengambil alih kepemilikan perusahaan keluarga.

Satu satu nya harapan ku adalah sosok yang akan muncul nanti dibalik pintu itu tak terlalu buruk. Kan gak lucu seorang Myoui Mina yang notabenenya seorang CEO muda yang mempesona bak model berpasangan dengan seorang yang biasa saja, minimal orang itu haruslah goodlooking dan gak ketinggalan zaman.

 

Di saat keempat orang dewasa itu saling tertawa membicarakan masa muda mereka, lain halnya dengan ku yang sudah memasang wajah kesal sedari tadi. Salah satu syarat terpenting dalam memilih pasangan sudah tercoreng.Aku sangat tak suka dengan seseorang yang tak tepat waktu dan orang tersebut belum memunculkan batang hidungnya hingga sekarang.

Namun tak lama,pintu terbuka dan nampaklah seorang gadis tinggi dengan pakaian rapih yang tersenyum seakan meminta maaf perihal keterlambatannya.

"setidaknya dia seseorang yang rapih" batin ku setelah melirik sekilas sosok yang baru datang tersebut. 

"ahh,acaranya sudah mulai ya?maafkan aku karena terlambat,tadi ada sedikit kendala dirumah sakit." ucap gadis tinggi itu.

"tak apa dek.Oh iya,kenalin ini Tzuyu anak bungsu kami" ucap sahabat ayahku.

Aku akui,gadis itu tak terlalu buruk.Tubuh tinggi,kulit sedikit eksotik, berpenampilan rapih,dan apa tadi? seorang dokter.Wah cukup bagus.

Namun kekagumanku tak berlangsung lama karena dengan tiba-tiba seseorang yang ku ketahui sebagai sahabat ayahku itu menanyakan seseorang.

what? ternyata bukan gadis tinggi itu yang dijodohkan dengan ku. pantas saja ia langsung mendudukan dirinya di samping sang ibu,bukan di kursi kosong yang berada hadapanku. Tak lama pintu kembali terbuka,dan nampaklah seseorang dengan postur hampir sama dengan Tzuyu.

Seseorang dengan potongan rambut sebahu yang sedikit acak-acakan, kemeja putih yang dilipat hingga siku, ripped jeans serta jaket hitam yang di tenteng di tangan kirinya.

"kamu kemana aja sih kak, udah tau di tungguin daritadi" ucap seorang wanita dewasa yang kuperkirakan akan menjadi ibu mertuaku.

"maaf semua, tadi ada sedikit kendala pas oteweh kesini" ucapnya dengan sedikit meringis lalu melangkah kan kakinya ke samping gadis yang kuketahiu bwenama Tzuyu.

"Tzu,geser sono" ucapnya seraya menggoyangkan tubuh adiknya.

"dih,ogah.Lu aja sono"

"gw lebih tua ya,nurut kek sama kakak"

"gak ada. Itu calon lo,bukan calon gw"

"kak duduk disini depan Mina" tanpa protes lagi dia mendudukan dirinya di hadapanku. Ternyata ia tak bisa membantah sang ibu.

Saat meliriknya sekilas,orang yang memperkenalkan dirinya sebagai Jeongyeon ini tak terlalu buruk,hanya saja ia tak cocok untuk mendapatkan gelar sebagai pendampingku.Pertama penampilannya amburadul, kedua sangat tak on time, ketiga gak sopan.Dapat dibedakan dengan kata maaf yang ia ucapkan dan dengan yang diucapkan adiknya tadi.

"ahh,andai saja Tzuyu yang dijodohkan dengan ku"


Author POV 

Saat perkenalan kedua keluarga berlagsung,Mina sama sekali tak pernah mendengar suara seseorang di hadapannya ini entah itu setuju ataupun menolak. Ia sebenarnya sangat ingin membantah ketika orang tua mereka mengatakan ia dan Jeongyeon akan bertunangan tiga hari lagi dan akan menikah seminggu setelahnya.Namun melihat gadis dihadapannya tak melayangkan protesnya sama sekali,Mina mau tak mau mengangguk mengiyakan perkataan orangtuanya.


Setelah pertemuan selesai,Mina hanya menggangguk lemah ketika orangtuanya meminta gadis berambut sebahu tadi yang notabene nya adalah calon tunangan Mina untuk mengantarnya pulang.

Sepanjang perjalanan mereka berdua hanya diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing.Hingga Jeongyeon membuka suara untuk menanyakan alamat gadis disampingnya itu. Mina pun hanya menjawab seadanya. Ia masih bertanya-tanya mengapa bukan Tzuyu saja yang di jodohkan dengan nya.Secara dari pengamatan nya tadi, Tzuyu bahkan jauh lebih baik.Entah itu dari segi tutur kata,penampilan bahkan profesi. Tzuyu adalah seorang dokter,sedangkan seseorang di sampingnya ini?dari penampilan nya saja sudah membuat Mina yakin bahwa ia pengangguran. Mina menghembuskan nafasnya berat sesaat setelah memikirkan bahwa ia yang akan bekerja sedangkan Jeongyeon hanya akan menikmatinya dengan berleha-leha dirumah atau menghambur-hamburkan uang hasil jerih payahnya.












TBC,

Sekedar info,cerita ini up nya gak tentu yah,mungkin akan sekali seminggu atau dua minggu sekali.

itu aja,sekian.

itu aja,sekian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Y O OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang