Mengendarai mobil dengan keadaan tidak fokus sangatlah berbahaya.
Kadang sang pengendara terlihat tenang saat mengemudi namun yang sebenarnya terjadi adalah tubuhnya memang terlihat tenang,namun pikiran nya berkelana.
Melamun mengendari mobil,sosok itu masih dapat mengenali lingkungan disekitarnya dengan baik.
Memundurkan sedikit Mobil yang dikendarainya karena sang pengendara tersebut merasa cukup familiar dengan orang yang sedang berjalan di trotoar itu.
"Ngapain kak Je jalan kaki?udah larut malam lagi". Sang pengendara cukup mengenal Hoodie yang dikenakan orang tersebut.
Namun ia sedikit terkejut ketika menyadari sosok itu bukanlah sang kakak, melainkan dia adalah kakak iparnya.
"Kak ngapain disini" Tanya pengendara Mobil tersebut.
Gadis itupun yang tadi hendak berlari seketika berhenti saat mendengar suara yang cukup familiar.
Ia berbalik dan mendapati sang adik ipar memandang nya dengan tatapan bertanya.
Sepanjang perjalanan,sang pengemudi yang tak lain adalah Tzuyu sesekali melirik ke arah kakak iparnya yang nampak tenang dikursi samping nya.
Tzuyu bukan orang bodoh,ia bisa mengetahui bahwa telah terjadi sesuatu dan sekarang bukan waktu yang tepat untuk bertanya.
Meskipun ada banyak pertanyaan dikepalanya.
'kenapa Kak Mina berjalan diluar sendirian?'
'apa ada hubungannya dengan kak Je?'
'Kak Mina marah sama kak Je?tapi kok make Hoodie milik kak Je?'
'Kak Je gak nganterin Kak Mina keluar?'Itu hanya sebagian kecil pertanyaan yang ingin ia ajukan.
Namun melihat Kakak iparnya meneteskan air mata,mambuat Tzuyu tak dapat menahannya lagi.
Meskipun Mina mengusapnya dengan cepat dan bertingkah seolah tak terjadi apa-apa.
"Kak Jeje nyakitin kakak yah?" Tanya Tzuyu tanpa melihat lawan bicaranya.
"Enggak kok Tzu" jawab Mina dengan suara seraknya.
Tzuyu menghela nafas pelan seraya masih terus mengemudikan mobilnya ke apartemen milik sang kakak.
"Gw tau Kakak gak jujur sekarang" ucap Tzuyu lalu melirik sekilas kakak iparnya itu yang terlihat menunduk.
Tzuyu memarkirkan mobilnya lalu menyusul sang kakak ipar untuk masuk ke apartemen.
Tiba didalam, tanpa ba-bi-bu ia langsung menuju kamar utama yang ia yakini bahwa seseorang yang ia cari ada disana.
Nada tinggi yang sudah siap untuk ia keluarkan seketika hilang saat melihat sang kakak sedang terduduk di balkon sembari menelungkup kan kepala di lipatan tangan nya.
"Kak Je!"
"Hmmm, ngapain lu disini?,entar nyokap nyariin" balas Jeongyeon tanpa mengangkat kepalanya.
"Kak Je Lu apa in kakak ipar gw?" Tanya Tzuyu yang melipat tangannya didepan dada seraya bersandar pada pagar pembatas balkon.
Bukan nya menjawab, Jeongyeon hanya mengangkat kepalanya sebentar menatap sang adik lalu kembali menyembunyikan wajahnya.
"Ngapain lu kesini? masalah apa lagi?"
Tanya Jeongyeon yang sudah menangkap gelagat aneh dari sang adik."Gak usah ngalahin pertanyaan gw deh kak" ucap Tzuyu.
Jeongyeon berdecak.
Keras kepala sekali adiknya ini.
"Gw bukan mau ngajarin lu,tapi coba lu inget waktu gw mau ngelamar Jihyo.
Apa yang lu minta sama gw?"
Ucap Tzuyu masih tetap pada posisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Y O O
Teen FictionYang membedakan kehidupan ku yang dulu dan sekarang hanyalah STATUS dan itu sama sekali tak berpengaruh bagiku. . . . . Up sekali seminggu.👌