1 │ Epoch

577 39 3
                                    

│Epoch│

A particular time in a person's life

Hidup sendirian selama empat tahun membuat kehidupan Cetta Dhirendra berubah drastis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hidup sendirian selama empat tahun membuat kehidupan Cetta Dhirendra berubah drastis. Lelaki yang selalu terlihat ceria itu kini lebih banyak terlihat diam dan misterius. Sesekali ia hanya akan tertawa kecil atau tersenyum samar saat mendengar lelucon temannya yang terdengar lucu.

Semenjak ayah dan ibu nya meninggal dunia empat tahun yang lalu, Cetta saat itu berumur 16 tahun. Sedang duduk dibangku kelas 11 Sekolah Menengah Atas. Menerima fakta bahwa ayah dan ibunya meninggal di tempat karena kecelakaan beruntun di malam dengan hujan deras, mampu melenyapkan semua kebahagiaan yang dimiliki oleh lelaki remaja tanggung itu. Tak ada air mata, tak ada raungan tangis yang terdengar dari lelaki berkulit putih bak susu itu, ia hanya memandang kosong kedua peti yang berada di hadapannya saat itu.

Hanya berpikir bagaimana ia akan melanjutkan hidup di masa depan? Jika kedua orang tua nya meninggalkannya secepat dan semendadak ini? Bukankah ia masih dibawah umur? Bagaimana ia akan memulai berdiri dengan kakinya sendiri?

Saat ia sedang sibuk dengan pikirannya, bahu lelaki itu di tepuk pelan membuatnya menoleh dan mengangguk. Ia paham, prosesi pemakaman akan segera di adakan. Cetta mengikuti seluruh prosesi pemakaman dengan tenang hingga selesai. Seluruh prosesi pemakaman saat itu berjalan lancar. Setelah Kembali dari pemakaman, tanpa banyak berbicara Cetta Kembali ke rumah tempat ia dan keluarganya tinggal.

Sepi.

Itu yang pertama kali menyapanya saat ia melangkah lebih dalam ke dalam rumah itu. Tak ada lagi bunda yang duduk diruang tengah sambil merajut di temani dengan suara televisi. Tak ada lagi ayah yang akan mengajaknya bermain playstation hingga larut malam.

Hilang.

Semua kebahagiaan yang ada di dalam diri dan kehidupan Cetta di renggut dengan paksa.

Lelaki itu mendudukkan diri di pinggiran jendela besar yang ada di lantai dua rumah yang langsung menghadap ke hamparan laut lepas. Rumah tempat ia tinggal memang berada di daerah perbukitan dan sedikit jauh dari hiruk pikuk kota.

Pandangan lelaki kosong pun wajahnya tak mengeluarkan ekspresi apapun sejak tadi. Ia memejamkan mata, mengingat percakapan yang ia dan sang bunda lakukan saat lelaki itu berumur 10 tahun.

"Nanti jika Cetta sudah besar, Cetta harus menjadi lelaki yang pemberani." – sang ibu mengelus lembut kepala Cetta kecil yang saat itu berumur 10 tahun

Si kecil yang sedang merebahkan tubuhnya siap untuk tidur itu mengerutkan dahi bingung. "kenapa harus menjadi lelaki yang pemberani?"

Sang ibu tersenyum lembut masih terus mengelus kepala si kecil. "Agar kau dapat berdiri dengan kaki mu sendiri. Dapat menjalani hidup sendiri dengan baik dan benar. Bunda dan ayah kan tidak akan selalu bersama mu dan juga tidak bisa selalu melindungi mu. Kau harus tumbuh dengan baik dan jadi lelaki yang pemberani, mengerti sayang?"

FELICITY │Zhong Chenle✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang