│Halcyon│
Peace and quiet.
Benar apa yang di katakan oleh Cecil, jika taman bunga yang ada di amusement park ini sangat indah dan juga menyejukkan mata. Begitu banyak bunga yang di tanam, berwarna warni pula. Saat mereka melewati gerbang menuju taman itu Cetta merasakan suasana yang tenang dan damai. Kebetulan juga amusement park ini sepi karena mereka datang di hari biasa dan bukan akhir minggu, sehingga hanya ada beberapa orang saja yang berada di taman ini.
Keduanya duduk disalah bangku yang berada di tengah-tengah taman. Sengaja, agar dapat melihat pemandangan taman yang indah secara keseluruhan. Cetta melepaskan genggaman tangan mereka dan beralih melepaskan topi yang di pakai oleh Cecil dan mengambil ikat rambut yang berada dipergelangan tangan gadis itu, di jadikan gelang sejak tadi.
Tangannya membalikkan tubuh Cecil dengan pelan membuat gadis itu mengerutkan dahi bingung tapi tetap menurut. Cetta mengumpulkan semua rambut milik gadis itu dan mengikatnya menjadi satu. Diam-diam berterimakasih pada bunda karena dulu sempat mengajarinya bagaimana cara mengikat rambut seorang gadis.
Cetta tersenyum kecil mengingat percakapnnya dengan sang bunda beberapa tahun silam.
"Bunda, kenapa aku harus belajar mengikat rambut perempuan? Aku kan laki-laki."- tanya Cetta dengan wajah bingung karena sang bunda menyuruhnya belajar untuk mengikat rambut perempuan
"Berjaga-jaga saja sayang, agar jika kau sudah memiliki kekasih kelak. Kau dapat mengikatkan rambutnya jika ia sedang kesusahan."
Senyum kecil itu masih terpatri diwajah Cetta sembari ia mengikatkan rambut milik Cecil yang hanya diam atas perlakuan Cetta padanya.
"Sudah selesai." - Cetta membalikkan tubuh Cecil agar menghadap ke arahnya lalu merapikan beberapa anak rambut itu yang memang belum bisa ikut terikat
Cecil yang mendapat perlakuan selembut itu dari Cetta mengulum bibir menahan senyumnya yang sebentar lagi akan terbit.
"Terimakasih." - Cecil berujar pelan dengan senyum lebar sembari ia meraba rambutnya yang terikat dengan rapi. "Kau pintar mengikat rambut!"
Cetta hanya mengangguk menjawab ucapan kelewat antusias yang keluar dari bibir Cecil. Ia kembali menyenderkan tubuhnya pada senderan kursi dan kembali menikmati suasana saat ini. Cecil yang tak mendapat jawaban apapun dari Cetta hanya terkekeh kecil dan tak ambil pusing, ia memilih untuk menikmati suasana saat ini seperti yang Cetta lakukan.
Angin berhembus lumayan kencang. Cetta memejamkan matanya menikmati suara daun yang saling bersenggolan, yang mampu membuat dirinya tenang. Cecil disampingnya memperhatikan wajah lelaki yang sudah lama sekali tak ia temui dengan mata berbinar.
"Kenapa menatap ku terus?" - Cetta membuka matanya dan tatapannya bersibobrok dengan Cecil yang melotot kecil tergagap karena tertangkap basah telah memperhatikannya
KAMU SEDANG MEMBACA
FELICITY │Zhong Chenle✔
FanficTo love and to be loved is the greatest happiness of existence. Hola! I'm back! Enjoy my 4th story! Luv💚 rjp.