│ Confidenziale │
Someone else's secret.
Satu bulan setelah Cetta dan Cecil pergi ke kedai es krim.
Hubungan keduanya masih baik, bahkan bisa di bilang sangat baik. Cetta terkadang menjemput gadis itu untuk pergi kuliah bersama lalu jalan-jalan mengelilingi kota setelahnya.
Tapi, hari ini ada yang berbeda dari hari biasanya.
Cetta duduk bertumpu dengan kedua lututnya menghadap figura foto yang di cetak besar, di letakkan diruang tengah rumahnya. Sunyi dan tenang, itulah suasana rumah besar itu saat ini. Hanya suara detik jam dan desisan pendingin yang terdengar. Selebihnya tak ada suara apapun yang mampu menghilangkan fokus Cetta saat ini.
Para maid yang bekerja di rumah lelaki itu di berikan hari libur sehingga hanya tersisa ia seorang berada di rumah besar itu.
Cetta menghela napas, tangannya terangkat dan saling bertaut didepan dada, ia memejamkan mata, menunduk lalu mulai berdoa dengan khusyuk.
"Aku sangat merindukan kalian." – gumam lelaki itu pelan, setelahnya ia menghela napas membuka mata dan melepaskan tangannya yang saling bertaut.
Lelaki itu bangkit dari duduknya dan mundur satu langkah, membenarkan jasnya yang sedikit berantakan dan ia membungkukkan tubuh bermaksud memberi penghormatan pada dua orang yang ada didalam foto yang tercetak besar itu.
Tanpa ia sadari, Kun sudah berdiri dibelakang lelaki itu melakukan hal yang sama. Kun menegakkan tubuh lebih dulu, setelahnya ia menepuk pelan pundak Cetta membuat lelaki itu menegakkan tubuhnya dan menoleh ke belakang, mendapati Kun yang tersenyum lebar menatapnya.
"Sudah aku bilang kan? Jika ingin merayakan hari peringatan seperti ini tunggu aku. Jangan melakukannya sendiri." – Kun berujar dengan nada yang dibuat-buat kesal
Cetta terkekeh pelan mendengar itu. Rasa sunyi dan tenang yang dirasakan oleh lelaki itu perlahan pudar karena kedatangan Kun.
"Aku selalu saja lupa jika kau akan terus ikut memperingati hari ini." – Cetta menjawab pelan. "Kau sudah tau jelas kak, aku selalu tak bisa fokus dengan pikiran ku."
Kun tersenyum meremat pelan bahu adik sepupunya itu, berusaha untuk memberikan semangat. "Dan aku yang selalu lupa, kau selalu memberi penghormatan di pagi hari seperti ini."
Cetta mengedikkan bahu berjalan menuju meja makan yang diatasnya sudah dipenuhi dengan makanan diikuti oleh Kun di belakangnya.
"Kau tak berangkat kuliah?" – Kun memulai percakapan diantara mereka
"Sejak kapan aku akan berangkat kuliah disaat seperti ini? Hanya akan menunjukkan sisi lemah ku didepan banyak orang?" – Cetta
Kun terkekeh mendengar itu, jawaban yang selalu sama setiap tahunnya. "Tak ada yang salah dari orang mengetahui sisi lemah mu. Kau hanya manusia biasa yang memiliki perasaan. Dimana ada rasa senang pasti selalu diiringi oleh rasa sedih."
KAMU SEDANG MEMBACA
FELICITY │Zhong Chenle✔
FanficTo love and to be loved is the greatest happiness of existence. Hola! I'm back! Enjoy my 4th story! Luv💚 rjp.