6 │ Aquiver

120 14 0
                                    

Aquiver

Trembling, because of a strong feeling.

Trembling, because of a strong feeling

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

─ Flashback On ─

Namanya Cetta Dhirendra. Biasa di sapa Cetta oleh keluarga dan teman. Berusia 21 tahun dan siap memiliki pasangan hidup jika saja kejadian empat tahun yang lalu tak merenggut habis kebahagiaan yang dimiliki lelaki berkulit putih bak susu itu. Cetta terlahir sebagai anak tunggal kaya raya, semua terpenuhi tanpa terkecuali.

Cetta berada dilingkungan keluarga yang harmonis yang penuh kasih sayang. Ayah dan bunda selalu meluangkan waktu untuk anak tunggalnya walau hanya ingin menemani bermain di taman rumah mereka yang luas.

Cetta terpenuhi kasih sayang maupun materi.

Suatu pagi, saat Cetta mengikuti ayah dan bunda untuk pergi ke panti asuhan mengadakan acara donasi, Cetta bertanya pada sang bunda.

"Bunda, kenapa kita harus berbagi?" – Cetta kecil berusia tujuh tahun saat itu, berdiri dengan lucu diantara ayah dan bunda yang menjulang tinggi

Sang bunda tersenyum mendengar itu lalu menurunkan tubuhnya agar sejajar dengan Cetta. "Agar kau terus bahagia, berbagi itu hal yang menyenangkan. Kau bisa bertemu dengan banyak orang dan mendapat banyak teman baru. Benar tidak?"

Cetta kecil mengangguk setelah berpikir sebentar. "Benar, aku jadi banyak punya teman baru di sini."

"Jadi, kalau nanti Cetta sudah besar. Cetta harus selalu berbagi, seperti apa yang bunda dan ayah lakukan. Okay sayang?"

Cetta mengangguk lucu dengan cengiran lebar.

Di satu pagi yang lain. Cetta berusia 10 tahun bertanya pada sang bunda. Keduanya kini duduk di taman rumah mereka yang luas.

"Bunda, kenapa nama ku Cetta? Bukankah itu nama untuk anak perempuan? Aku kan laki-laki..." – Cetta merengut kecil membuat sang bunda mencubit pipi gembil lelaki itu

"Nama itu tak selalu berpatok pada laki-laki atau perempuan sayang." – bunda mengelus lembut kepala anak tunggalnya kemudian melanjutkan. "Cetta itu bisa di pakai untuk anak laki-laki maupun perempuan. Apa kau tau apa arti nama mu?"

Cetta menggeleng lucu membuat bunda tersenyum.

"Cetta itu artinya berpengetahuan luas. Bunda dan ayah ingin kau jadi anak yang pintar dan selalu ingin tau tentang apa saja, sehingga kau memiliki pengetahuan yang luas." – bunda dengan telaten menjelaskan pada Cetta yang saat ini tengah meletakkan kepalanya di paha sang bunda

"Lalu? Apa arti Dhirendra?" – Cetta

Kembali tersenyum bunda mendengar pertanyaan itu. "Dhirendra itu artinya berani. Kau sebagai anak laki-laki harus berani menghadapi apapun. Jika sudah besar dan dewasa kau harus jadi laki-laki yang pemberani, agar tak ada yang bisa menganggumu. Bunda dan ayah kan tak selalu ada di sisimu. Kelak kau akan menjalani hidup mu sendiri." – bunda mengelus lembut kepala Cetta yang mengangguk paham mendengar penjelasan bunda

FELICITY │Zhong Chenle✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang