Bagaimana jadinya jika kamu di pilih menjadi wali kelas yang di huni oleh 23 orang? Dan yang paling mengejutkan adalah, fakta bahwa satu kelas itu di huni oleh manusia berjenis kelamin laki-laki.
Itulah yang di hadapi oleh Ruby Agatha Clarion. Gadi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bel istirahat berbunyi. Pertanda jam mengajar Ruby selesai di kelas XI-U. Ruby membereskan buku-bukunya. Hingga dia tersadar bahwa Gio tidak ada lagi di kursi. Seketika Ruby mengedarkan pandangannya ke penjuru kelas.
Ruby menghela nafas panjang saat melihat Gio yang duduk dipangkuan Jefrey. Selepas membereskan barang-barangnya, Ruby melangkah ke meja Theo dan Jefrey.
"Boy," ucap Ruby.
Gio menoleh pada Ruby. Senyum terbit di bibir Gio. "Kak Luby! Gio bisa nda, bawa kak Jefley pulang ke lumah?" Gio menatap Ruby penuh harap.
Kening Ruby berkerut. Dia menatap Jefrey sekilas, lalu kembali menatap Gio. "Sayang, kak Jefrey kan punya rumah sendiri. Jadi Gio ga bisa bawa kak Jefrey ke rumah." Ruby mengelus rambut Gio.
Bahu Gio merosot ke bawah. Wajah bocah itu tidak seceria tadi. Ruby menggeleng kecil melihat tingkah Gio. Dia mengambil ahli Gio dari pangkuan Jefrey.
"Jef, maaf kalau Gio ngerepotin kamu tadi."
Jefrey diam cukup lama sembari menatap Ruby. "No prob," sahutnya setelah cukup lama.
Ruby dan Gio beranjak keluar dari kelas. Selepas kepergian Ruby dan Gio, penghuni XI-U lantas berkumpul di meja Theo dan Jefrey.
"Weh! Lesung! Lo suka ya sama Bu Ruby, makanya lo deketin adek nya?" tuduh Lukas.
Jefrey mengangkat sebelah alisnya. "Lo ngomong apa sih," gumam Jefrey.
Jefrey menyimpan bukunya ke dalam laci meja. Lukas memicingkan matanya menatap Jefrey. "Ngaku deh lo!" Lukas masih kukuh pada pendapatnya.
Jefrey yang dituduh berdecak kecil. Dia menatap Lukas jengah. "Gue ga suka sama dia," balas Jefrey.
Juna melempar Lukas dengan kertas buram yang sengaja dia remas hingga menjadi gumpalan kertas. "Lo mikir dong Lukas. Ya kali Jef suka sama modelan Bu Ruby. Lo ga lihat mantannya dia sekelas apa? Masih kalah jauh lah sama Bu Ruby."
Perlahan mata Lukas yang tadinya memicing kini mulai kembali normal. "Oh, iya juga ya. Baru ingat gue mantannya si Jef model terkenal. Ya kali kan, guru di sama'in sama model. Kalah jauh lah."
Haikal mendorong dahi Lukas. "Mikir bego!"
"Menurut gue, Bu Ruby ga jelek-jelek banget. Malah mukanya terkesan baby face," celetuk Kenan.
Yezekiel mendelik pada Kenan. "Ya baby face lah, orang umurnya masih belasan."
"Mck! Maksud gue, mukanya dia ga boros. Lo ga lihat apa zaman sekarang? Bahkan yang masih duduk di bangku SMP aja mukanya terkadang udah tua banget." Kenan membela diri.
