• H A P P Y R E A D I N G •
Semi, Taro, serta Deryl memilih duduk agak jauh dari yang lain. Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing, sembari menunggu Ruby yang masih membuatkan mereka minum.
"Lo berdua ngerasa ada yang aneh ga sih, dari si Jefrey?" Taro membuka sesi pergibahan di antar ketiganya.
Deryl menepuk pahanya. "Nah! Gue juga merasa kayak gitu!" Sahutnya antusias.
"Gue juga merasa gitu. Dia itu sus banget ga sih? Kayaknya dia emang suka sama Bu Ruby." Tukas Semi.
Deryl mengusap dagunya. "Dari beberapa hari ini yang gue amati interaksi Jefrey sama Bu Ruby, memang agak sus. Lebih tepatnya si Jefrey yang kayak agak gimana gitu."
"Padahal katanya dia udah punya tunangan." Lanjut Deryl
"Dan lo percaya?" Taro menatap Deryl."Percaya ga percaya sih."
Semi menekuk kaki kirinya. "Gue ga percaya dia udah tunangan. Secara, masa dia tunangan ga ngundang kita? Kalau pun seandainya nih, si Jef ga niat ngundang kita seenggaknya ortu kita pasti di undang dong ke acara tunangannya?"
"Siapa tau acara tunangannya cuma dihadiri kedua keluarga doang. Kan bisa jadi." Ucap Deryl.
Semi tertawa kecil. "Gue ga yakin. Apalagi lo semua tau kan gimana nyokapnya si Jef. Mana mungkin pertunangan anak semata wayangnya ga meriah. Kalau bisa tuh, acara pertunangan Jef kudu sampe tercatat di koran, kalau bisa sampe masuk tv!" Ucapnya.
Deryl mengangguk. Mulai percaya dengan segala ucapan Semi. "Iya juga ya."
Ruby datang dengan nampan berisi teko berukuran besar, dan gelas-gelas yang bertumpuk-tumpuk agar muat di nampan. Ia meletakkannya di tengah-tengah tikar.
"Di sini cuma ada sirup sama teh aja. Jadi saya pilih buatkan sirup untuk kalian." Ucapnya sembari menatap Theo yang berada di depannya. "Saya ambilkan makanan ringan dulu." Lanjutnya.
Lukas terbangun dari posisi rebahannya. Ia mengambil satu gelas, dan mengisinya. "Aaaa... Segerrr" ia meletakkan gelasnya.
Tak lama Ruby datang dengan 3 stoples makanan ringan di pelukannya. Ia ikut duduk bergabung bersama 23 lelaki itu. Ia memperhatikan mereka dengan seksama. "Jadi, mau belajar apa hari ini?" Tanyanya.
"Lo bisa ngajar apa aja?" Tanya Jevano.
"Apa aja." Sahut Ruby.
"Matematika aja gimana?" Usul Kenan.
Juna langsung melotot. "Gila lo ya? Baru mulai belajar udah ambil matematika! Pemanasan dulu dong!" Protesnya.
"Kalau sejarah, gimana?" Usul Jenandra.
Mereka tampak berpikir, lalu tak lama beberapa dari mereka mengangguk. "Bisa, bisa." Ujar Taro.
Ruby mengangguk. "Okay, ada yang bawa buku sejarah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TEACHER • NCT
FanfictionBagaimana jadinya jika kamu di pilih menjadi wali kelas yang di huni oleh 23 orang? Dan yang paling mengejutkan adalah, fakta bahwa satu kelas itu di huni oleh manusia berjenis kelamin laki-laki. Itulah yang di hadapi oleh Ruby Agatha Clarion. Gadi...