Saat Reza terbangun ia mencari Karin ternyata di sampingnya hanyalah tersisa bantal guling saja
Lalu ia mengucek ngucek matanya seperti orang yang sedang bangun tidur, dan betapa bingungnya dia karena disampingnya ada banyak kotak kotak kado tapi ia tidak melihat Karin disana"Karinn"panggilnya sambil bangun dari kasur
"Karinnn kamu kemana?"panggil nya lagi dan Elena pun datang menghampiri anaknya itu"Wahh banyak banget pasti dari Karin"kata Elena kagum
"Karin kemana mah?"tanya Reno kebingungan sambil melirik kotak kotak itu
"Karin udah deluan pulang sayang katanya ada urusan"
"Kok mama ngizinin? Terus aku gimana? Mama ahh"rengek Reza membuat Elena tertawa geli
"Apasih kayak anak anak saja kamu, besok juga kita bakal ketemu lagi sama Karin"Rezapun dengan muka malas nya tidsk menghiraukan perkataan sang ibu, ia malah fokus ke kotak kado yang diberikan Karin
Perlahan Reza mendekati kotak itu dan membaca surat yang ada disana, surat pertama berisi
"I love you the way you are but you don't see you the way I do. You shouldn't try so hard to be perfect. Believe me, perfect must try to be you."
Reza tersenyum membaca surat itu dan saat ia membuka kado itu ternyata berisi sepatu yang ia idam idamkan tapi belum sempat ia beli, Rezapun tersenyum lebar begitupun dengan Elena tidak menyangka bahwa sekarang anaknya dibahagiakan oleh wanita yang tepat.
Dan lanjut Reno membuka isi surat yang kedua disana tertulis
"Happy Birthday ya kang nyosor, jangan suka nyosor mulu ini leher aku yang jadi korban"
Membaca surat itu Reza langsung menutup surat itu dengan rasa malu "tukang nyosor tapi kamu suka juga kan"bisik Reza pelan sambil tertawa kecil
Setelh membuka semua kadonya Reza mengambil handphone hendak menelpon Karin tapi tak kunjung di angkat, pikirnya mungkin saja Karin masih dijalan lima belas menit kemudia Reza kembali menelpon Karin tapi tetap tidak di angkat olehnya
Akhirnya Reza melihat foto mereka berdua yang ada di bingkai, ia melihat betapa cantiknya kekasihnya dan betapa beruntungnya ia memiliki kekasih seperti Karin
Tiba tiba ada yang menelpon, ohhh ternyata itu Karin Reza pun segera mengangkat telepon itu dengan gembira "babyyyy aku udah buka kado dari kam-"senangnya
"Halo maaf pak, nomor plat 1911 mengalami kecelakaan"seketika senyum Reza memudar tidak percaya mendengar pengakuan dari orang itu
"APA! TIDAK MUNGKIN! DIMANA POSISINYA SEKARANG"
"Dijalan Malioboro pak"kata orang itu dan Reza pun dengan cepat mengambil mobilnya
Elena yang bingung pun bertanya kepada Reza ada apa? Dan Reza menjawab "Karin kecelakaan ma, aku harus pergi"katanya hampir meneteskan air mata
Reza melajukan kecepatan mobilnya menuju jalan yang di beritahukan orang tadi dengan cepat tanpa melirik ke kiri dan kanan Reza tetap jalan dalam
Pikirannya hanyalah KarinTanpa sadar dia meneteskan air matanya, Reza sangat takut kehilangan Karin baginya Karin lah penyemangat hidupnya Karin lah yang bisa membuatnya tenang ketika mengalami mimpi buruk yang ia alami sepanjang hari
Dia tidak bisa apa apa tanpa Karin, Reza memohon kepada Tuhan agar tidak mengambil Karin dulu, tolong berikan Karin kekuatan agar mereka masih bisa bersama sama
Begitu sampai di tempat kejadian Reza langsung turun dari mobilnya, ia melihat mobil Karin yang begitu rusak menabrak mobil yang ada di depannya
"DIMANA KEKASIHKU?!"tanya Reza dengan Penuh amarah mencari cari dimana Karin
"Tenang pak tenang, korban sudah di larikan kerumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih"
"Dirumah sakit mana?"tanya Reza gemetar
"Toronto general hospital"jawab polisi itu tanpa menunggu Reza pun menaiki mobil nya dan melaju ke rumah sakit yang dikatakan polisi tadi
Sesampainya dirumah sakit Reza langsung menanyakan adakah pasien kecelakaan yang baru masuk disini, dan wanita itu mengatakan ada perempuan berambut panjang dan cantik baru saja di masukkan keruang ICU
Rezapun segera berlari keruangan itu, disana ia mendapatkan seorang dokter yang baru saja keluar dari ruangan itu
"Permisi dokter, apa anda baru saja menangani wanita korban kecelakaan"dokter itupun mengangguk
"Karina Olivia bukan?"kata dokter ktu memperjelas namanya Reza pun mengangguk cepat
"Yaa dokter dimana dia sekarang?"
"Sudah saya pindahkan diruang VIP ada di lantai dua, tapi korban belum sadarkan diri"
"Baik terimakasih dokter"Rezapun pergi berlari keruangan Karin dan dokter itu melihat Reza hingga hilang dari pandangan mata
Sampainya disana Reza langsung membuka pintu ia melihat kekasihnya Karin sedang tertidur lemas dengan luka di kepalanya, rasanya rapuh melihat Karin seperti itu, kenapa bukan aku saja yang mengalami nya? Kenapa harus Karin? Begitu pemikiran Reza
Reza menghampiri Karin dan mencium kening wanitanya dengan sangat tulus
(Anggap aja gini ya)
Tak lama saat 20 menit berjaga akhirnya Sarah ibunda Karin dan Justin kakak Karin datang menghampiri nya, dengan penuh tangis Sarah berdiri mencium kening anaknya
"nak.."katanya dengan Terisak
Sementara itu Justin meraih kerah baju Reza hendak memukul Reza tapi di tahan oleh Sarah
"LO APAIN ADIK GUE HAH!?"reza tak berkata apa
Apa dia hanya diam
Tak lama ibu Reza pun datang "bukan Reza yang salah, aku yang salah ngebiarin Karin pergi sendirian""Sudah sudah ini bukan waktuny salah salahan, sekarang kita berdoa semoga Karin cepat sadarnya"kata Sarah sambil menangis dan di peluk oleh Elena ibu Reza
🌞
Keesokan paginya Justin dan Reza sama sama tertidur di samping Karin, mereka berdua menunggu Karin sadar tapi tak kunjung sadar juga Sarah dan Elena melihat itupun tersenyum, akhirnya para ibu ibu itu memutuskan untuk membelikan sarapan buat anak anaknya
Tak lama Justin pun bangun dari tidurnya ia melihat didepannya ada Reza yang sedang tidur memegang tangan adiknya, Justin merasa bersalah dengan sikapnya kemarin yang hampir memukul Reza karena saking paniknya tapi ternyata ia salah sangka
Lama memandangi wajah adiknya yang sedang tertidur dengan sadar Justin melihat tangan Karin bergerak dan alisnya mengkerut pelan, Justin pun membangunkan Reza dan Reza tersadar ia melirik ke arah Karin
Betapa senangnya dia Karena Karin sudah sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
secret relationship
RandomKarina Olivia gadis cantik berumur 24tahun yang digemari para lelaki di kampusnya bertemu dengan dosen berumur 28tahun cuek dan dingin tapi sangat di sukai oleh para mahasiswi di kampusnya Karena ketampanan dan kepintarannya dalam hal apapun terlebi...