7

145 35 1
                                    

Disepanjang jalan lisa terus menangis menatap luar jendela mobil,hatinya merasa hancur dan tak terbentuk lagi dirinya sangat kecewa pada ibunya yang seakan tidak peduli dengan perasaanya.Ten menatap sedih pada lisa yang terus menangis membuat dirinya merasa bingung harus menghiburnya dengan cara apa .

"oppa antarkan aku ke tempat biasa".ucap lisa dengan suara parau

"baik nona".

Ten meremas stirnya ia sudah tau jika lisa datang ke tempat biasa itu berarti dimana tempat nona mudanya melakukan hal yang tidak biasa namun saat ini ten hanya bisa mengikuti kemauan lisa karena melihat lisa dengan keadaan buruk.

"apa dipasar masih ada yang melakukan pemalakan oppa?".tanya lisa dengan tatapa yang sudah berbeda mata yang tajam dan ekpresi yang begitu dingin,ten menelan ludahnya saat melihat wajah lisa yang berbeda

"anak buahku memberi kabar jika ada sekelompok preman yang melakukan pemalakan pasar basah lisa".jawab ten karena selama ini ten yang selalu ikut kemanapun lisa pergi untuk mencari mangsa yang dijadikan permainanya

"kita kesana sekarang".ten mengangguk dan mengemudi dengan kecepatan sedang .

Setelah menempuh perjalanan hampir 40 menit kini mobil lisa sudah sampai di pasar yang terlihat kumuh bahkan banyak sampah sampah yang berserakan juga bau amis karena ini adalah tempat pasar basah.Kebanyakn pedagang dan daging.

"yakk cepat berikan uang itu padaku bodoh!".teriak seorang pria yang berbadan besar dengan banyak tato di ikuti ketiga pria lainnya mungkin mereka yang di maksud ten .

"maafkan kami tuan sungguh kami belum mendapatkan uang".jawab wanita yang sudah berumur dengan tatapan memohon bahkan seluruh daganganya sudah hancur berantakan para pedangan hanya terdiam menatap iba karena mereka juga takut pada preman yang selalu memeras uang mereka .

"itu bukan urusanku wanita tua!cepat atau kami akan membunuhmu hah!".

"hei!lepaskan halmoni itu".semua menoleh pada gadis jangkung yang berdiri dengan wajah datarnya,mereka menatap bingung gadis yang berani berteriak pada preman yang kasar namun tidak dengan keempat pria yang melihatnya remeh.

"yak!siapa kau gadis ingusan?berani sekali kau menganggu kesenangan kami hah!".keempat pria itu berjalan mendekati lisa yang masih terdiam,ten yang berada di belakangnya hanya terdiam melihat lisa yang berbeda .

"apa kalian tidak malu?hanya mengandalkan para pedagang kecil ini?".tanya lisa dengan nada sinis,pria berbadan besar itu tertawa keras menatap tajam mata lisa yang juga menatapnya .

"apa urusanmu hah!ini adalah kawasanku jadi mereka harus membayarnya bodoh!".

"oh iya?tapi aku rasa kalian disini hanya sebagai parasit para pedangan".ucap lisa dengan dingin dan menyilangkan kedua tanganya di dada membuat preman itu naik pitam .

"brengsek!tau apa kau gadis kecil hah!".lisa menahan tangan pria itu karena hendak menamparnya dengan cepat lisa memutar tanganya kebelakang membuat pria itu kesakitan

krekk

"yak!lepaskan brengsek!".teriak pria itu dengan tanganya yang sudah dibelakang karena lisa menekannya dengan kuat

"bodoh lawan dia!".ketiga pria itu menyerang lisa namun dengan cepat lisa menendang dan melepaskan pria yaang berada ditanganya dengan lihai lisa melawan ketiga pria itu hingga babak belur .ten langsung berlari untuk membantu lisa .

Lisa menghajar habis habisan preman itu hingga mereka berbatuk darah lisa yang masih menahan emosinya masih terus menghajarnya,ten yang melihat itu langsung menahan tubuh lisa karena jika tidak mungkin pria itu akan mati saat ini juga .

HarmoniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang