"Lo mau ini nggak?"
Aku menyodorkan ke arah Ohm sepotong corndog yang sudah aku gigit ujungnya.
Melihat Ohm yang mengangguk sekilas, aku segera menjejalkan seluruh corndog ke dalam mulut Ohm. Aku tersenyum kecil melihat Ohm yang magep-magep karena mulutnya terlalu penuh."Dhi....kit dhi...kit dhong Nanon!" Ohm terlihat susah payah mengucapkan kalimatnya sembari berusaha menelan corndog.
Hari ini Cinta ulang tahun. Dan bukan Cinta namanya kalau dia tidak gila. Karena yang benar saja! Begitu bel pulang sekolah berbunyi, tiba-tiba cewek kurus berambut panjang sebahu sudah mencegat aku dan Ohm di depan kelas, tak lupa dengan ekspresi pringas-pringis yang selalu menjadi ciri khas Cinta.
"Hari ini adalah hari keberuntungan lo berdua. Karena Dewi Fortuna akan mewujudkan semua keinginan kalian," Cinta berkata sembari memeragakan namaste dengan kedua tangannya.
Dan yang dimaksud semua keinginan adalah dengan mentraktir kami berdua seluruh makanan yang kami lihat di sepanjang jalan yang kami lalui. Padahal aku sudah senang hati berencana akan meminta penthouse ke Cinta.Tanpa menunggu konfirmasi dariku dan Ohm, Cinta langsung menarik kami berdua. Aku dan Ohm hanya bertatapan sekilas, Ohm terlihat mengangkat bahunya.
"Yaudalah, turutin aja." kurang lebih begitu yang hendak diucapkan Ohm.
Karena aturan SMP kami yang melarang siswa berkeliaran menggunakan seragam di luar area sekolah--meski di luar jam sekolah sekalipun--kami bertiga segera mengenakan hoodie yang selalu tersimpan dalam loker kami masing-masing. Kami bertiga memiliki hoodie dengan warna lilac yang senada, akan tetapi punya cinta lebih gelap. Punyaku lebih mirip dengan Ohm.
Kami sama-sama terkejut ketika suatu hari bertepatan menggunakan hoodie tersebut--sebenarnya kalau aku dan Ohm memang beli bersama. Dan sejak saat itu, aku, Cinta, Ohm sepakat untuk menjadikan hoodie lilac sebagai dresscode untuk berkeliaran sepulang sekolah. Oke, maksudku "berkeliaran" di sini adalah main ke mall atau jalan-jalan atau sekadar nongkrong di cafe.
Dan begitulah ceritanya dalam beberapa menit kemudian, tangan kami bertiga telah penuh dengan kantong-kantong berisikan berbagai macam street food dari kedai-kedai yang berjajar dari sekolah kami hingga rumah Cinta.
"Lo sebenernya cuman alesan gara-gara pengen ditemenin jalan pulang ke rumah lo kan, Cin?" tanyaku sembari menggigit sate telur yang telah aku celupkan dalam saus pedas.
"Iya itu alesan kedua sih. Tapi gue emang lagi pengen jajan aja nih, lo nggak seneng apa gue traktir sepuasnya?" sekarang giliran Cinta yang melahap satu tusuk takoyaki, langsung dimasukkan semua ke dalam mulutnya.
"Gue sih seneng. Tapi bisa nggak kalo lain kali traktirnya di Hanamasa gitu kek," balasku sambil pura-pura memasang ekspresi wajah kecewa.
"Kan gue udah bilang Nanon, lo jangan kebanyakan makan daging. Nanti perut lo bisa tambah bergelambir." ucap Ohm.
Aku hanya mencibir ke arah Ohm.Kalau masalah makanan, Ohm memang lebih picky. Dia tidak biasa makan daging, katanya tidak ingin menimbun lemak di badannya. Ohm juga tidak bisa makan makanan mentah--alhasil dia selalu uring-uringan tiap kali aku mengajak makan sushi.
Setelah sekitar dua jam berkutat dengan semua kedai streetfood, kami bertiga sampai di rumah Cinta. Kesan asri dan sejuk tak pernah tergantikan dari awal aku melihat rumah Cinta. Halaman depan rumah Cinta dipenuhi dengan berbagai jenis bunga dan tanaman hias yang tertata sangat rapi. Cinta bilang ibunya hobi menanam bunga. Dari cerita Cinta, aku langsung bisa menyimpulkan bahwa ibu Cinta pasti orang yang anggun--di mana hal ini sangat berkebalikan 180 derajat dengan si anaknya.
"Mampir dulu yuk," ajak Cinta.
"Gue langsung pulang deh, gila lo. Ini saking mendadak, gue nggak sempet izin ke Mom. Nanti dikira gue main ke rentalan PS lagi." aku segera menolak dengan jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Get Close to Me!
FanficDilahirkan dengan muka imut dengan dimples (lesung pipi) di kedua pipinya, membuat Nanon Korapat dibuli oleh teman-temannya di SMP. Wajah imutnya yang memberikan kesan "cantik" justru membuatnya risih. Situasi semakin menyebalkan ketika Heesu selal...