7.

214 33 0
                                    

siang ini aku berniat diri memaksakan untuk datang ke kantor Yoongi, memberikan makan siang untuknya..

saat sampai di lantai 9 aku melihatnya berpelukan bersama nona Park, sang sekertaris nya yang memang sangat cantik dan seksi.

PYARR!!!

tanpa sengaja aku menjatuhkan tempat makan yang kubawa. kembali, aku menitikkan air mataku saat Yoongi menoleh dan menatapku sembari membulatkan matanya sempurna.

"Wendy.." lirihnya. aku hanya mampu tersenyum dan berbalik untuk pergi.

Sedangkan terlihat nona Park sama sekali tak peduli.

dia bahkan tak mengejar ku saat ini, sunggu memprihatinkan diriku. ku keluarkan semua tangisku tak peduli banyaknya orang yang menatapku aneh. Ini sakit, sakit sekali kumohon tolong aku hikss..

aku mencintai nya tapi, tapi...ahh astaga hikss..hikss..dadaku sesak sekali sangat sesak siapapun bawa aku pergi sebentar tolong kumohon...

Aku tak menghiraukan panggilan nya saat ini, aku terus memukuli dadaku yang sesak..

"kau dimana? kau harus mendengarkan penjelasan ku"

"jangan temui aku dulu, aku ingin sendiri"

"tunggu"

Entahlah apa yang akan ia lakukan, aku berjalan menyusuri sungai Han, kedua manik ku menatap lurus dan melamun melihat sungai ini.

"Wendy.." suara Yoongi terdengar menyedihkan dirungu ku. aku menoleh dan hanya tersenyum.

"Jihyoo hanya sedang sedih, dan aku menenangkan nya, aku hanya harus menjadi atasan yang baik untuk para karyawan ku"

"tidak Yoon, maaf makan siang mu jadi terbuang karena keterkejutan ku"

Greb!

Yoongi memelukku, pelukan satu tahun yang hilang. aku merasakan nyaman dan ingin menangis jika seperti ini.

"mianhe.."

"kau sudah menjelaskannya, aku percaya" Yoongi mengusap lembut punggung ku dan sesekali mencium keningku.

Bolehkah jika aku egois seperti ini sementara waktu? Bolehkah aku menghentikan waktu? Bolehkah aku memilikinya selamanya? Bolehkah? Bolehkah?

Life And Love Story [REVISI] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang