Life And Love Story [REVISI] ✓

14.

Yoongi panik semalaman saat ia keluar ruangan dan melihat makanan berserakan, ia tahu bahwa ini semua adalah makanan yang Wendy bawa. bahkan ia berusaha menghubungi Wendy tapi nihil ia tidak berhasil. Bahkan ponsel Wendy tidak aktif.

Satu minggu pencarian nya Yoongi sama sekali tak menemukan dimana keberadaan Wendy, ia cemas, sedih, khawatir dan takut, takut kehilangan Wendy. ia mulai takut jujur saja, dan mungkin mulai mencintai Wendy, ya mencintai.

kebersamaan mereka saat merawat dirinya itulah yang membuat Yoongi merasakan nyaman, dan mencintai Wendy. Wendy dengan tulus, lembut membantunya tapi ia balas dengan seperti ini.

Brengsek kau Min Yoongi.

"Sialan argh!! Wendy kau dimana, cepat kabari aku..aku menghawatirkan mu sayang" lirihnya yang tak hentinya menatap ponselnya.

bahkan ponsel tertera nama Jihyoo ia abaikan, padahal seminggu yang lalu mereka beradu keringat, menjijikkan.

kini Yoongi menuju dengan tergesa-gesa ke rumah sakit, sempat ia meminta bantuan kepada Namjoon untuk melacak keberadaan Wendy.

ia berlari ke ruangan bernomor 0703

Tubuhnya mendadak kaku, terlihat Wendy yang mengurus, pucat, bahkan rambutnya terlihat tidak selebat dulu. Yoongi memberanikan diri dengan hati yang tegar.

Ia mulai menangis pelan.

"Wendy.." lirihnya, ahjummanim menoleh melihat siapa yang datang.

"tuan Min" gumamnya.

"ahjumma apa yang terjadi dengan Wendy?" ahjumma tertegun melihat Yoongi yang menangis.

"Wendy terkena kanker otak tuan Min" lirih ahjumma yang berkaca-kaca.

rasanya bak tersambar petir disiang bolong, Yoongi menutup mulutnya tak percaya. ia mendekat dan merengkuh tubuh kurus Wendy.

"kenapa kau tak memberitahu ku jika kau sakit Wen, maafkan aku..hikss.."

Wendy kemudian membuka kedua matanya dan tersenyum manis kepada Yoongi.

"jangan tersenyum seperti itu, kau semakin membuatku sakit"

Wendy meraih tangan Yoongi dan ia genggam sangat erat.

"jangan menangis, kau jelek saat menangis..lagi pula aku tidak apa-apa dokter mengatakan aku akan sehat jadi jangan khawatir"

Ahjummanim tak mampu menahan air matanya, ia memilih untuk keluar dari ruangan Wendy.

"Maafkan aku...aku terlalu banyak menyakitimu"

"hust, tidak apa aku sudah memaafkan mu, sekarang aku lapar suapi aku" Yoongi mengangguk dan tersenyum, Wendy membantu menyeka sisa air mata Yoongi.

"Sayang" gumam Wendy sembari menatap tangannya yang sedari tadi Yoongi genggam.

"hm? kau butuh sesuatu lagi?" Wendy menggeleng sembari Yoongi menyuapinya.

"bagaimana hubungan mu dengan nona Park?"

Yoongi terdiam.

"jangan membicarakan seseorang saat kita sedang berdua"

"kasihan, dia pasti membutuhkan mu"

Yoongi geram mendengar ucapan Wendy.

"untuk apa kau perduli kan wanita itu, aku tidak peduli yang jelas kau kekasihku"

Wendy tersenyum manis.

"Yoon foto bersama yuk" Yoongi mengangguk dan segera mengeluarkan ponselnya.

"hana..dul..set"

Cekrek.