"CAKRA ADITAMA!!" gema suara yang memenuhi ruangan membuat bulu kuduk berdiri. Langkah demi langkah terus berjalan menuruni anak tangga. Dan berhadapan dengan seorang anak laki-lakinya.
"Kamu.. tidak ada rasa penyesalan atas apa yang kamu perbuat Cakra?" Sorot mata yang menatap dengan tatapan amarah. "Setelah semua apa yang papa beri ke kamu, satu saja permintaan dari papa kamu tidak bisa beri!" kata perkata yang diucapkan dengan penuh penekanan.
"Hasil penilaian ujian semester kamu.... Kamu punya mata bukan? Tidakkah kamu lihat betapa mengerikannya nilai yang kamu beri itu!? Hah?!" . "Maaf pa.." dua kata itu terucap oleh sang anaknya. "Maaf? Dengan mudahnya kamu bilang begitu?". "Dasar anak bodoh" dengan penuh emosi, kepala keluarga Aditama itu menampar anaknya hingga tersungkur ke lantai.
"M-maaf pa" kata itu terucap lagi oleh anaknya itu, sambil bangkit untuk berdiri. "KENAPA ANAK BODOH SEPERTI KAMU MENJADI ANAK SAYA!" dengan lantang kata-kata itu terucap dari mulut papanya Cakra. "Saya malu punya anak bodoh seperti kamu!. Kamu itu sudah mempermalukan saya di depan semua orang, apa kata orang Cakra!" Dengan emosi yang menyertai kata-kata itu.
"T-tapi aku cuma turun ke ranking dua pa... N-nilai aku juga kebanyakan A daripada B". kata Cakra. "Justru karena itu! Nilai kamu itu harus A semua! B itu sama saja seperti kegagalan!. Apa tidak cukup dengan saya daftarkan kamu les private, dari semua mata pelajaran yang kamu pelajari, kenapa harus matematika yang B?!". "Kamu tau kenapa saya keras terhadap kamu tentang pelajaran? Karena saya peduli dengan kamu!". Dengan wajah datar, Aditama sang ayah berkata "Kamu tau bukan apa akibatnya kalau sudah seperti ini?".
Peraturan yang dibuat oleh keluarga Aditama, jika salah salah satu anaknya mendapatkan nilai jelek, ia akan dihukum, entah dengan hukuman berupa, tidak boleh tidur sebelum ia hafal tentang pelajarannya yang nilainya rendah. Apa karena keluarga Aditama dari keluarga yang terpandang?.
"Tahu pa.." ucap Cakra. "Bagus, sekarang kamu masuk ke kamar dan belajar lagi! Jangan pernah bermimpi untuk tidur sebelum kamu menghafal pelajaran kamu yang gagal itu! Faham!". "Faham pa" dan segera Cakra memasuki kamarnya dam duduk di meja belajarnya dan mulai menghafal, di luar kamar pintunya dikunci agar ia tidak bisa keluar hingga besok pagi.
Keenam saudaranya itu hanya bisa menyaksikan permasalahan tersebut dari lantai atas, mereka tidak berani untuk melawan papa nya itu. Sebelumnya kalian pasti bertanya-tanya siapa saudara nya Cakra? Berikut ini adalah nama para saudara nya.
1. Mario Aditama adalah putra sulung dari keluarga Aditama.
2. Renzo Aditama adalah putra kedua dari keluarga Aditama.
3. Haron Aditama adalah putra ketiga dari keluarga Aditama.
4. Jeremy Aditama adalah putra keempat dari keluarga Aditama.
5. Jeyyo Aditama, Jeremy & Jeyyo adalah anak kembar yang berbeda beberapa jam saja.
6. Cakra Aditama putra ke enam dari keluarga Aditama.
7. Jingga Aditama adalah putra bungsu yang terakhir dari keluarga Aditama.Dan yang sedang bermasalah dari ketujuh saudara ini adalah Cakra. Dari keenam saudara ini hanya Cakra yang selalu dibanding-banding kan dengan saudara nya. Entah kenapa hanya Cakra yang dipermasalahkan.
Keesokan paginya, Mario mengkhawatirkan adik bungsu keduanya itu, dari habis di marahin dengan papanya kemarin sampe sekarang tidak keluar kamar, karena kamar di kunci dari luar, Mario pergi menuju kamarnya Cakra. Mumpung papanya sedang di kantor jadi aman.
Mario perlahan membuka pintunya itu, lalu melihat adiknya, Cakra sedang tertidur sambil memegang bolpoin yang masih ada di tangan nya itu. Perlahan Mario membangunkan adiknya itu dengan menepuk pundaknya dengan pelan "Cakra bangun".
Dengan refleks Cakra berbicara "ampun pa, iya iya aku bangun, ga akan tidur lagi please jangan pukul aku lagi" Mario agak kaget mendengarnya. Apa karena ini Cakra selalu pendiam? Dia bahkan tidak tahu bahwa papanya sangat kasar terhadap Cakra. Dengan saudaranya yang lain tidak pernah seperti itu.
"Hey ini Abang Mario, kamu kenapa? Tiba-tiba ngomong gitu? Papa pukul kamu Cakra?" Omongnya, "Ah itu, engga ko bang, ngawur kali aku nya hehe" cela Cakra. "Gausah bohongin Abang, pasti kamu dipukul sama papa kan, jujur Cakra." serius Mario.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Haii boleh bantu vote? Thank youu 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
sendusta
FanficHai ini first time aku buat ceritanya jadi maaf jika ada kesalahan kata-katanya, cerita ini aku terinspirasi dari imajinasi aku sendiri yang aku kumpulin dan aku rangkai, so happy reading semua. (Hai boleh bantu vote?, Makasih yaa)