Algoritma - 6

0 0 0
                                    

"Ra, maaf buat kamu nunggu, aku udah bawa orangnya"
"Cepet jelasin!" suruh Zean kepada Fika

"Jelasin apa?" tanya Fika

"Waktu lo mau nabrak gue" ucap Zean

"Okey, jadi sebelumnya gue minta maaf, gue nggak tau bakal kayak gini, waktu itu gue mau ke mall sama temen gue, gue kurang fokus nyetir kemarin jadi gue nggak sengaja mau menabrak pacar lo. Setelah itu dia marah-marah ke gue. Cukup itu yang bisa gue jelasin, sekali lagi maaf" jelas Fika kepada Kaira pacarnya Zean

"Kalo nggak sampe ditabrak jatuh, ya lanjut ke taman dong, tapi kemarin dia malah marah-marah ke lo, buang-buang waktu! Ooh..atau lo godain Zean, biar Zean bisa lama-lama disana. Dasar pelakor!" ucap Kaira sambil mendorong bahu Fika

Fika yang didorong pun terhuyung ke belakang untung tidak sampe terjatuh. Fika kini sudah mulai emosi tapi dia tahan, jangan sampai dia membuat onar di tempat orang.

"Mbak, maaf ya gue nggak ada godain pacar lo, gue juga ke sini karena paksaan dari pacar lo buat jelasin kejadian waktu itu. Udah itu doang, jadi nggak usah nambahin masalah lagi mbak, gue permisi" ucap Fika menahan emosinya

Tapi ketika Fika ingin pergi, Kaira menjambak rambutnya dan menyebabkan Fika tertarik ke belakang.

"Aw, sakit! Lepasin!" ucap Fika

Zean yang melihatnya merasa kasihan kepada Fika yang dijambak oleh Kaira.

"Ra, lepasin. Nggak usah kayak gini" ucap Zean

"Oh dugaan gue bener kan, lo suka sama dia, lo selingkuh sama dia!" ucap Kaira dengan penuh emosi

Kaira merogoh ponselnya yang berada di tasnya. Dia mengambil foto Fika saat dan diupload di medsosnya. Yang diberi caption "hati-hati pelakor".

"Ngapain lo? Jangan kayak bocah deh" ucap Fika sambil memegang kepalanya yang agak pusing

Setelah itu Kaira pergi dari sana, namun Zean mencekal pergelangan tangan Kaira, lalu mengatakan, "Jadi kita balikan?"

"Nggak!" ucap Kaira

Zean yang mendengar hal itu sangat emosi, kemudian dia menatap Fika yang berdiri di sampingnya. Zean menarik tangan Fika buat keluar cafe. Di parkiran Zean meluapkan emosinya dia menendang ban motornya, sampai Fika dibuat takut karena ulahnya itu. Fika melihat raut wajah yang kecewa besar pada Zean.

"Lo pulang sendiri!" suruh Zean dengan bentakan

Fika kaget mendengar bentakan itu, seumur-umur dia tidak pernah dibentak oleh orangtua maupun abangnya sendiri. Fika ingin menangis, tapi Fika menahannya.

Fika langsung pergi dari sana, dan menyusuri jalan untuk mencari taksi. Tidak lama kemudian datang sebuah taksi dari arah kanan Fika, Fika langsung melambaikan tangannya. Alhasil dia pun pulang naik taksi.

Pukul 9 malam Fika sampai rumahnya, Fika mencoba biasa-biasa saja. Berusaha dengan keadaan seperti sebelum pergi dari rumah.

"Assalamualaikum" ucap Fika

"Waalaikumsalam, lah Zean mana dek?" tanya mamanya

"Oh, dia- dia udah pulang ma. Iya udah pulang" ucap Fika

"Oh, pulang ya padahal mama mau ngasih kue ini" ucap mamanya

"Mau gimana lagi ma? Orangnya udah pergi jauh" ucap Fika kemudian masuk ke kamar

Setelah masuk ke kamar, Fika menghempaskan tubuhnya di atas kasurnya. Benar-benar kejadian tadi di luar dugaan Fika.

Fika juga tidak tahu harus bagaimana sekarang, dia takut kalau berita yang dibuat Kaira tersebar kemana-kemana. Padahal dirinya tidak berbuat seperti itu. Fika sangat bingung sekarang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Algoritma CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang