Hari minggu bukan sepenuhnya hari libur bagi Fika, karena dia harus menyelesaikan tugas tugas kuliah yang belum dia kerjakan. Fika memang begitu, jauh sebelum deadline pengumpulan tugas dia sudah selesai duluan, dengan begitu nggak terlalu jadi beban di hari-harinya. Dibilang pintar sih nggak pintar-pintar amat tapi dia sangat rajin.
Fika sekarang berada di depan laptopnya yang berwarna putih itu untuk mengerjakan makalahnya. Dengan jari jemari yang lancar mengetik satu per satu kalimat yang dia buat.
Drrt..drrt..drrt..
Muncul notif dari temennya.Sasa Bestieee💞
Fik, keluar yuk!Me
Kemana Sa?Sasa Bestieee💞
Ke mall yuk, gue lagi bosen nih di rumah wkwkMe
Wkwk, ya udah ayok, tp lo jemput gue ya Sa😁Sasa Bestieee💞
Siap ibu ratu😂Me
Makasih, gue tunggu SaFika langsung menutup laptopnya kemudian segera mandi dan mengganti pakaiannya yang cukup simpel yaitu dengan menggunakan celana jeans hitam dan kaos putih oversize dan ditambah dengan topi hitam yang keren.
Setelah selesai dengan persiapannya, Fika langsung turun ke bawah, disana udah ada Sasa yang duduk di ruang tamu sambil bermain gadgetnya.
"Maap lama ya Sa?" ucap Fika yang sudah duduk di depan Sasa.
"Nggak Fik, baru aja gue datang, eh Fik gue kok nggak liat bokap sama nyokap lo?" ucap Sasa
"Oh, papa sama mama gue lagi di rumah nenek" sahut Fika
"Owh, ya udah ayok Fik!" ajak Sasa
"Bentar gue izin sama bang Vano dulu" ucap Fika "Abang!bang Vano, Fika izin keluar ya sama Sasa" teriak Fika, emang Fika suka banget teriak teriak
"Iyaa, pulangnya jangan malam-malam" sahut Vano
"Siap abang" sahut Fika
Sebelum izin ke Vano Fika juga sudah izin ke mamanya, biar kalo pulang nggak kena marah. Pernah Fika nggak izin, lebih tepatnya lupa izin, setelah pulang Fika langsung dimarahin sama mamanya.
"Sa, pake mobil gue aja, mobil lo biar disini" ucap Fika
"kalo gitu ngapain gue bawa mobil, kalo ujung-ujungnya pake mobil lo" kesal Sasa kepada Fika
"Hehe, maap ya Sa, udah gapapa, lo yang untung kok, bensin lo aman" sahut Fika sambil cengengesan
"Iya terserah, dari dulu lo juga gitu, habis ngomong A terus B, untung gue orangnya sabar" ucap Sasa
"Sasa...lo emang sahabat gue" ucap Fika sambil memeluk Sasa
Selama perjalanan mereka saling cerita sampai nggak liat kl ada orang di depannya.
"Eh Fika awas!!"
"Astagfirullah"Ciiittt...
"Alhamdulillah, untung aja orangnya nggak ketabrak, huhh.." ucap Fika
"Iya Fik, eh Fik orangnya nyamperin, gimana nih, aduh Fik, gue nggak mau mati konyol ya, Ya Allah tolong kami Ya Allah" ucap Sasa panik
"Gue juga bingung ini, musti gimana?" sahut Fika yang tak kalah panik dan takutnya
Tok..tok...tok...
Suara ketukan dari kaca mobil pengemudi terdengar cukup keras. Fika yang berada di kursi pengemudi pun memberanikan diri untuk keluar, bagaimanapun itu juga salah dia, jadi Fika harus bertanggung jawab."Eh Fik, mau kemana lo?" tanya Sasa yang melihat Fika membuka pintu
"Udah tenang aja" sahut Fika
Setelah benar benar keluar dari mobil, Fika sama sekali nggak berani menatap orang di depannya itu.
"Gue minta maaf, gue nggak sengaja" ucap Fika dengan suara rendah
Brak..
Orang itu memukul bagian depan mobil"Astagfirullah" batin Fika
"Kalo sampai gue kenapa-kenapa lo mau tanggung jawab!hah!?" sentak orang itu
"Tapi kan sekarang lo baik-baik aja, nggak ada yang lecet juga" sahut Fika yang masih menunduk
"Kalo ngomong tuh liat orangnya!" bentak orang itu kepada Fika. Fika sangat takut sekarang.
"Ya Allah Fika harus gimana, Fika takut, mana Sasa nggak keluar-keluar dari mobil buat bantuin gue gitu" batin Fika
Fika memberanikan diri untuk menatap orang didepannya. Setelah itu pandangan mata mereka bertemu.
"Cantik" batin orang itu
"Okee, gue minta maaf udah mau bikin lo celaka, terus gue sekarang harus ngapain?" ucap Fika, tapi anehnya orang itu malah diam nggak ngomong apa apa, dia terus natap Fika.
Fika yang dibuat bingung berusaha menyadarkan orang itu, dia melambai lambaikan tangannya di depan orang itu.
"Apaan sih" ucap orang itu
"Gue harus apa?" tanya Fika sekali lagi"Gue bebasin lo kali ini, tapi nggak buat lain waktu" ucap orang itu kemudian langsung berbalik buat pergi
"Aneh banget sih, tadi marah-marah, giliran ditanya mau apa malah pergi, dasar manusia aneh" gerutu Fika dalam hati
Saat mau naik motor orang itu balik lagi, selayaknya dia melupakan sesuatu.
"Gue minta nomor lo!" ucap orang itu
Dengan bingung dahi mengkerut Fika bertanya, "Buat apa?"
"Buat lo tanggung jawab!Buruan kasih, gue nggak ada waktu buat ngeladenin lo!" ucap orang itu
"Iya-iya sabar, nih udah" ucap Fika sambil mengembalikan hp orang itu
"Nama lo?" tanya orang itu
"Fika" jawab Fika dengan ketus
Setelah itu orang itu baru benar-benar pergi dari situ, entah mimpi apa Fika bisa ketemu sama orang kayak gitu.
"Fika, lo nggak papa kan?" tanya Sasa yang baru keluar dari mobil
"Nggak papa apanya, tuh orang serem banget tau Sa, lo juga bantuin apa gitu, ini nggak sama sekali" ucap Fika bernapas lega
" Ya sorry Fik, gue takut banget tadi, hehe" ucap Sasa sambil tersenyum
"Iya nggak papa, ini juga salah gue kok, ya udah jadi ke mall nggak?"
"Jadi dong" sahut Sasa dengan lantang
"Eh tapi gue aja yang nyetir, takutnya lo trauma wkwk""Anjir lo Sa" ucap Fika
"Hahaha" sahut SasaTbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Algoritma Cinta
Novela Juvenil"Tidak ada suatu hal berjalan begitu saja, semua butuh proses" ~ Zean Mahardika "Dua insan yang saling mencintai belum tentu saling memiliki, kecuali takdir yang menyatukan" ~ Regista Fika Vernandez *** Regista Fika Vernandez yang biasa dipanggil Fi...