Happy

1.1K 118 12
                                    

Haaai
I'm baack

Maaf yaa lama udah gk update
Karena ad beberapa prioritas yg harus didahulukan

Okee

Let's start the story
.
.

Pagi pun tiba , Ellan dan Alex tidak menutup mata sedikitpun dari semalam.
Perasaan khawatir ttg anak mereka membuat mereka tidak tenang.

Begitupun dengan mulut mereka, sedari malam tidak ada yg membuka mulut. Entah karena perasaan yg masih marah , rasa bersalah , ataupun ego masing2

" Selamat pagi, dengan Mr Ellan , dan Mrs alex selaku orang tua kandung dari Ellizabeth Stanley Cooper ? "

" Iya dokter , bagaimana keadaan anak kami ? Apakah panas tubuh sudah mereda , apakah ada yg terjadi dengan anak kami ?"

Rentetan pertanyaan yg dilontarkan dari bibir Ellan terdengar sangat cepat dan gugup , berharap mendapatkan jawaban yg memuaskan dari dokter didepan

Alex pun tampak gusar dengan kedua tangan yg dimasukkan kedalam saku blazer berwarna cream nya.

" Keadaan anak kalian baik2 saja Mr dan Mrs Cooper, tidak ada yg perlu dikhawatirkan. Kondisi seperti ini banyak dijumpai pada anak balita. Hanya cukup beristirahat dan rutin meminum obat yg dianjurkan sampai sembuh"

Dokter berbicara dan tersenyum dengan nada yg menenangkan
Membuat ke dua suami istri itu bernapas lega

" Mr dan Mrs Cooper boleh silahkan memasuki ruangan anak kalian, silahkan "

Sambil dipersilahkan oleh dokter , ke dua nya memasuki ruangan yg ditunjuk oleh dokter tersebut.

Terlihat anak mereka masih tertidur dengan pulas
Gurat wajah kelegaan terpancar di wajah mereka.
.
.

Sudah beberapa jam hening di kamar VIP anak mereka , sambil menunggu anak mereka yg masih tertidur pulas.
Masing2 melakukan aktifitas sendiri tanpa ada satu patah kata pun yg terucap.

Tampak Ellan yg mencuri pandang ke arah Alex yg sedang duduk di sofa.
Ingin menghampiri tetapi ragu.

" Aduh Alex masih marah , bagaimana ini",   ucap dalam hati Ellan  takut

Dengan keberanian Ellan pun berjalan pelan ke arah sofa

Alex yg tersadar pun menatap ke arah Ellan.
Tatapan itu membuat Ellan kaget

" A... Itu ... Alex mau buah ? Aku tadi mengupas beberapa apel , aku ambilkan yaa "
Karena terkejut, kata2 Ellan pun terdengar patah2

"Duuh padahal bukan mau menawari apel , aku mau minta maaf , bodoh kamu Ellan " ucap Ellan dalam hati

Alex masih diam menatap Ellan dengan tatapan tanpa ekspresi
Makin membuat Ellan takut dan ingin menangis rasanya

" Eem... Aku ambilkan sekarang yaa"

Sambil membelakangi Alex , Ellan bersiap mengambil piring berisi apel itu. Tapi tiba2 Ellan mulai terisak dengan bahu yg bergetar.

Alex yg menyadari hal itu pun kaget  dan segera berdiri dan berjalan menghampiri Ellan

" Oiii kau kenapa sayang?? "
Terdengar suara Alex yg kaget dan khawatir

Ellan pun segera berbalik Alex dan meminta maaf

" Hiks ... Alex maaf jangan marah lagi. Aku bersalah, ha.. harusnya Elliz baik2 saja , harusnya aku segera menyadari Elliz tidak baik2 saja.... Maaf yaaa... Hiks...hiks , maaf yaa merepotkan muu "

Alex yg kaget dan akhir nya tersadar
Segera memeluk Ellan

" Tidak , bukan seperti itu , maaf , aku yg harus minta maaf . Tidak seharusnya aku melimpahkan semua kekhawatiran dan kekesalan padamu.
Maaf sayang. Maaf aku egois "

Alex yg merasa dirinya egois terus meminta maaf
Dirinya merasa sangat bersalah
Dia berpikir harus nya tadi ketika mata mereka saling bertemu di sofa tadi , dia lah yg harusnya meminta maaf. Keegoisan yg menahan nya. Tapi sekarang dia tersadar

" Hikks...Aleex aku takut kau benci akuu hikks , maaaf ... Hiks , sangat takut ... Maaf "

Jujur Ellan merasa sangat takut semalaman , tatapan Alex penuh dengan kekecewaan , kemarahan. Itu membuat nya terpikir semalaman.

" Aku yg minta maaf , membuat mu khawatir akan Elliz dan juga ttg aku, maaf Ellan ,kamu pasti tidak baik2 saja semalaman,  maaf sayang. Tidak seharus nya aku begitu. Kau tidak salah, maaf  aku egois sudah menyakitimu. Seharus nya aku tidak melampiaskan nya padamu,  aku yg bodoh hanya melimpahkan nya padamu, kau itu ayah dan suami yg baik "

Tangis Ellan pun semakin tak terbendung , air mata semakin deras , dan hanya bsa menangis di dada Alex , takut menganggu Elliz

Tampak Alex pun meneteskanbair mata penuh penyesalan
Dan semakin erat memeluk Ellan

" Paapa .   Mama. "
Elliz ternyata sudah terbangun

Alex dan Ellan mengakhiri pelukan mereka dan menghampiri Elliz

" Eeh , Elliz , haii sudah bangun naak "

Elliz tampak segar dan tersenyum kepada kedua orang tua nya. Langsung meminta pelukan dari Ellan

Ellan pun memeluk Elliz dengan lembut , dihampiri oleh Alex yg jga memeluk mereka berdua

" Aaa , papa ngis ? Nangyis? "
Elliz melihat mata Ellan yg sembab Dan merah

" Huaaa papa ngyiiis, papaaa .... "
Elliz menangis dengan kencang karena menyadari itu

Elliz lumayan sensitif jika ad hal yg menyangkut papa nya , dia tidak suka ad hal tidak baik yg terjadi pada papanya, dan kebetulan yg anak kecil ini tau tangisan adalah simbol tersakiti.

"Tidak Elliz papa tidak nangis , tidak nangis kook sayang "
Ucap Ellan

"Dak nanyis papa?, Papa tidak ngyis ?

Ellan pun menggeleng lembut dan tersenyum.
Syukurlaa anak kecil mudah di bohongi

" Heheheh "
Elliz pun tersenyum

"Elliz cantiikk, peluk mama jugaa doonk "

" Mamamaa , peyuuuk "
Elliz yg menyadari  mamanya pun memeluk mamanya

" Muaah muaaah , cuuup cuuup "
Alex menghujani Elliz dengan banyak kecupan yg membuat Elliz tertawa

Ellan yg melihat itu pun tersenyum

Alex yg menyadari itu , pun ikut tersenyum dan menarik pinggang Ellan, mencium tepat di bibir Ellan

Ellan pun membalas kecupan Alex

" Terimakasih yaa papa sudah menjaga Elliz dan jga menyanyangi mama "
Ucap Alex dengan tulus sembari mencium pipi suaminya

" Umm " , angguk Ellan dengan mata yg berkaca2

" Ngaan ciuum , awaas ,, waas "
Elliz yg melihat orang tua nya berciuman pun segera memisahkan wajah mereka , lebih tepatnya sih mengusir Alex..

" Papaa ciuuum Liiz ugaa"
Entah mengapa semakin besar Elliz semakin cemburuan terhadap mamanya itu , tidak suka papanya di monopoli oleh mamanya

" Waaa anak mama ini yaa, tidak boleh begitu. Papa itu punya mama yaa ! "
Canda Alex sambil memajukan bibirnya ingin mencium Ellan , dengan niat menjahili Elliz

" Tiidaaak booyeeeeh "

" Hahahahahha"
Alex dan Ellan sama2 tertawa melihat tingkah putri mereka
.
.
.

.
.

TERIMAKASIH YAA PARA PEMBACA BUDIMAN YG BERBAIK HATI SUDAH MAU MENUNGGU COMEBACK DARI SAYAA

maaf yaa jika lama baru bsa update kembali
Semoga cerita episode ini memuaskan kerinduan kalian

.
Drop komen kaliaan jugaa yaa
Aku senang membaca komentar dari kalian.

See you next episode

Just an Ordinary dayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang