3 : Her

7.7K 169 1
                                    

"Sayang!" teriak Taehyung, Jungkook yang sedang sibuk dengan dapur lantas mencuci kedua tangannya lalu berjalan menuju kamar.

"Apa?" suara Jungkook terdengar sedikit putus-putus, sebab ia harus menaiki tangga untuk sampai di kamar, ditambah perutnya yang kini sudah besar. Kandungannya sudah seperti hamil 5 bulan.

"Ini Saera nangis terus, aku bingung"

"Kasih susu udah? Kamu ke meja makan dulu sana, aku udah masak, sisa sup aja yang masih dimasak. Nanti kalau supnya udah matang tolong matikan kompornya"

"Kamu udah makan?"

"Belum, makan duluan aja. Kamu juga harus pergi kerja"

"Ih aku malas kerja, aku 'kan raja, masa iya diatur-atur sama mereka"

"Beda, Taehyung. Udah buruan, nanti telat loh"

"Ya udah deh, aku turun dulu ya" ucapan itu dibalas anggukan oleh Jungkook.

Sepeninggalan Taehyung, Jungkook langsung menggendong sang anak sembari bersandar di kepala kasur. "Kalau sama Ayah itu harus diam ya, Sayangnya Papa. Masa nangis terus hm?" gumam Jungkook kecil sambil menyentuh hidung mungil sang anak.

"Sayang, sini aku suapin"

"Kebiasaan, jangan langsung muncul, aku kaget" Taehyung hanya tersenyum menanggapi ucapan Jungkook.

"Saera kalau sama aku nangis terus, kok sama kamu bisa diam sih?" iri Taehyung, dirinya sangat ingin menggendong anaknya dalam keadaan diam. "Anak-anak aku yang sebelumnya juga gitu tapi, Yang" Jungkook tertawa lepas mendengarnya.

"Mukamu serem mungkin" jawab Jungkook di sela tawanya. "Gak 'lah!" Taehyung tak terima, tapi ia pikir kemungkinan itu bisa saja terjadi.

"Pulang nanti aku titip ice cream ya, pingin yang rasa coklat"

"Iya nanti aku beli banyak, ada lagi?"

"Enggak, itu aja. Malamnya kita belanja keperluan Saera ya, ada uangnya 'kan?"

"Uang gampang, gak kerja aja sebenernya aku bisa dapat uang, tapi kamu maksa aku kerja"

"Kita harus hidup normal kayak yang lainnya, kamu sih yang harusnya hidup normal. Takutnya dicurigai, makanya sekarang aku jarang keluar, soalnya takut kalau mereka tau tentang kehamilanku yang cepet"

"Bener sih, kamu sebenernya bisa hamil 9 bulan, tapi baby nanti besar banget. Aku takut kamu susah melahirkan"

"Gini aja udah susah, mana anakmu kembar semua. Ini aja kembar 3"

"Maaf, Sayang. Cuman butuh 10 anak aja kok, sabar ya. Maaf aku kesannya jadiin kamu kayak mesin"

"Emang, tapi akunya goblok makanya gini. Yang penting kamu cinta aku sama anak-anak udah lumayan cukup. Awas aja kamu selingkuh karna aku gendut!"

"Enggak, Sayang, gak akan selingkuh! Soalnya aku suka liat kamu hamil, makin keliatan cantik"

"Iya deh. Ini Saera udah tidur, bantu aku taruh di kasur. Kita makan di balkon aja" dan Taehyung mengangguk patuh.

✦ ✦ ✦

Sejak tadi Jungkook terus berjalan bolak-balik di kamarnya. Hatinya merasa tak tenang dan kekhawatiran terus hinggap pada hati kecilnya. Sudah 2 hari Taehyung tak ada di rumah dan selama itu suaminya tak bisa dihubungi, ponselnya tak aktif sama sekali, bahkan saat Jungkook sedang berbicara hal-hal aneh pada anak dalam kandungannya Taehyung tak datang, padahal biasanya suaminya selalu siaga.

Rasa-rasanya ia ingin menangis, namun Jungkook tahu jika menangis tak akan menyelesaikan apa pun. Alhasil ia hanya terus mencoba menghubungi Taehyung.

2 hari lalu, Taehyung hanya pamit pergi untuk bekerja, jika biasanya ia akan pulang pada jam 5 sore, namun kali ini tidak. Jungkook pikir Taehyung akan lembur, tapi nyatanya dugaannya itu salah, tidak mungkin suaminya lembur hingga 2 hari, bahkan tak ada kabar sama sekali.

Child of the Devil - TAEKOOK [VKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang