swimming

512 84 3
                                    

We play on the tube in the pool

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

We play on the tube in the pool.

***

"MARK!" teriakan Echa ngebuat Mark makin berenang menjauh, lelaki itu ketawa ngakak ngeliat ekspresi istrinya di sisi lain kolam.

"MARK! SINI NGGAK!"

"Berenang ke sini dong ayy."

"Mark Jayden! Kamu mau jadi duda?"

"Nggak apa-apa, nanti cari yang lain."

"MAAARK!"

Ngedenger teriakan itu, Mark berenang ngehampirin istrinya yang langsung meluk dia erat, padahal kedalaman kolam ini cuma semeter, masih lebih tinggi tubuh Echa.

Tapi bukan Reysa namanya kalo nggak drama.

"Mau aku ambilin pelampung nggak?"

"Mana?"

Mark nunjuk beberapa pelampung warna-warni di sisi kolam, kemungkinan besar punya tetangga apartemen mereka yang ditinggal.

"Itu pelampung anak kecil ih."

"Nggak apa-apa, ay. Kamu juga masih kecil kok ini."

"Kita cuma beda dua tahun ya!" wanita itu melotot galak, Mark cuma meringis kecil, cubitan Echa di perutnya agak-agak pedes ternyata.

"Aku ambilin yaa?"

"Nggak usah ih, di sini ajaaa, aku duduk di tangga."

"Kita kan judulnya mau berenang."

"Enggak ya!" Echa berseru galak, "Yang mau berenang itu kamu, aku cuma diseret paksa."

"Sekalian belajar, ayy."

"Nggak mauuu!" pelukan Echa di lehernya semakin kuat, "Takut by."

"Kalo takut terus nggak bakal bisa-bisa loh."

"Biarin, ada kamu kok ini."

Mark nyisir lembut rambut istrinya yang udah setengah basah, wajah ketakutan Echa benar-benar bikin moodnya naik, nggak nyangka kalo istrinya ini setakut itu sama yang namanya berenang.

"Yuk, pelan-pelan."

"NGGAK MAU! Nanti kamu jailin aku lagi!"

"Enggak sayang, sini tangannya aku pegangin."

"Enggak!"

"Beneran! Sini deh."

"Maaaarrkk."

Mark senyum kecil, nyium kening istrinya lembut, "Yuk, bisa yuk. Kan mau ke pantai, masa nggak bisa berenang."

"Kalo kamu jailin aku, kugugat cerai ya. Liatin aja!"

"Iya sayang, iya."

Tangan Echa digenggam erat, Mark pengen ketawa banget tapi kasian juga soalnya Echa udah melas banget.

"Pertama, belajar bernapas dulu."

"Caranya?"

"Tarik napas, terus tahan, tenggelemin kepalanya di air, abis itu naik lagi."

"Sesak dong?"

"Enggak, ay. Coba dulu aja."

"Nggak mau, beneran deh nggak bisa Mark."

"Kalo nggak dilawan nggak bisa-bisa dong, ay."

"Biarin aja sih."

Mark mengalah, tangannya ngerangkul bahu Echa lembut, ngebiarin wanitanya nyipratin air di sekitar mereka.

"Duh, masa berenang aja nggak bisa."

"Duh, masa ngegoreng telur aja nggak becus,"

"Ayyy!"

"Apa byyy?"

Mark merengut, ngebuat Echa melompat ke arahnya, meluk leher suaminya erat.

"Nggak apa-apa kok, aku tetap sayang."

"Hehehe, aku juga!"

***

love isTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang