compilation

916 88 2
                                    

I brought chicken!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I brought chicken!

***

Echa lagi rebahan di kasur setelah nyelesaiin kerjaan rumah, Mark tadi keluar katanya ada urusan di kampus, tahun-tahun terakhir emang bikin suaminya itu jauh lebih sibuk dari yang kemarin-kemarin, hasinya Echa harus rela ditinggal mulu di rumah.

Kemarin, mereka sempat beli beberapa buku di toko pas lagi jalan, Mark sengaja beli yang bahasa inggris, katanya biar Echa juga bisa belajar dari bacaan, nggak melulu nungguin Mark ngajarin.

Kantuk nyaris membawanya ke alam mimpi saat bel berbunyi, dengan malas, dia berdiri dan membuka pintu.

"Kamu kan tau passwordnya, ay!" omelnya saat melihat siapa yang ada di balik pintu tersebut.

Mark masuk dengan cengiran lebar. "Liat aku bawa apa!?"

Echa berbalik, senyumnya melebar saat Mark nyodorin dua kotak chicken wings.

"AAAAAAA AYAM! I LOVE YOU, SAYANG!"

Mark terkekeh sembari mengelus lembut kening sang istri yang udah lahap makan ayamnya.

"I love you, Echa."

***

It's a drowsy morning

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

It's a drowsy morning.

"Ill pour you coffee. Drink this and wake up."

***

Mark menggelengkan kepala saat ke dapur dan menemukan istrinya lagi melungkupin kepala di atas meja, ponsel dan buku yang belum selesai dibaca terbuka di sampingnya.

Sinar matahari emang masih belum panas, soalnya tadi subuh turun hujan dan baru berhenti beberapa menit yang lalu, wajar aja kalo cuaca masih mendung, sangat cocok buat goleran lagi.

Tangannya meraih mug di rak, telaten ngebuat kopi buat Echa yang ngantuk banget, soalnya semalem wanita itu ngeluh punggungnya sakit jadi nggak bisa tidur.

Aroma kopi hangat memenuhi ruangan, mata Echa terbuka pelan, menangkap sosok Mark yang berdiri di sampingnya sambil nuang kopi ke gelas.

"Hi, putri tidur."

"Hngg ngantukkk."

"Aku bikinin kamu kopi, minum dulu gih, hari ini ada kegiatan kan katanya?"

Oh, hari ini dia emang pengen nemenin nenek Stevy ke dokter sekalian cek juga dia kenapa dan pulangnya mau jalan-jalan juga dan ngelatih kemampuan berbahasanya.

"Masih ngantuk, ayyy."

Mark nunduk, ngecup keningnya lembut, "Semangat yuk, by, bangun dulu bentar yaaa?"

Echa nurut, soalnya meleleh digituin.

***

Taking a photo of her sleeping

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taking a photo of her sleeping.

***

Hari sudah berganti malam saat Mark kembali, sehabis nganter Echa ke unit nenek Stevy di bawah, dia juga langsung ke kampus soalnya.

Apartemen masih gelap saat dia masuk, berbekal penerangan dari ponsel dia berhasil nyalain lampu ruang tamu dan nemuin istrinya lagi tidur dengan nyanyak di sofa.

Mark tersenyum kecil, jongkok di depan Echa yang wajahnya keliatan capek banget, bahkan dia belum sempat ngeganti baju dan udah ketiduran.

Iseng, dia ngefotoin wajah damai istrinya yang lagi tertidur, kata orang ekspresi paling jujur itu adalah ketika kita sedang tidur dan Mark menyetujui itu, pipi gembil Echa mengundang but dicubit, ditambah hidungnya yang bangir dan rambut yang nutupin kening.

Echa-nya cantik banget.

Nggak sia-sia dia merjuangin perempuan ini dari kelas dua SMA, rela dijudesin, ikhlas diketusin, bahkan harus menghadapi dua kakak cowoknya ditambah papa yang galaknya kayak kucing baru ngelahirin.

Pelan, mata bulat itu terbuka, Mark tersenyum kecil pas Echa natap dia linglung.

"Selamat malam, masih ngantuk, ay?"

"Kok kamu udah pulang?"

"Udah jam sembilan, sayang. Kamu ketiduran."

Echa mengerjap, "Aaaaaa ... maaf."

Mark tertawa, ngusap lembut kepala istrinya, "Maaf apa sih? Bangun gih, cuci muka sama badan, aku siapin makanan ya."

"Okayyy! Makasih ay."

***

love isTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang