Hii .. emot buat part ini?
________________________________" Ngga mampir dulu kak?" Tanya ayana setelah sampai di halaman depan rumahnya
Jordan menoleh dan menggelengkan kepala pelan kepada anaya sebagai jawaban
" Ngga dulu , udah malem . Ngga enak sama tetangga terus orang rumah, kapan-kapan aja ya cantik mampirnya . Gue pulang dulu " lanjut Jordan sambil mengelus puncak kepala anaya pelan
" Iya kak , makasih yaa udah di anterin pulang sama udah dikasih makan juga " ujar ayana tulus diiringi senyum manisnya
" Iya sama-sama cantik , dah sana masuk. Gue tungguin dari sini sampe masuk rumah"
Ayana mengangguk kecil sebagai jawaban
"Lucu" batin jordan
Setelah memastikan ayana masuk ke dalam rumah dengan aman . Jordan bergegas melajukan motor ninjanya perlahan untuk meninggalkan rumah anaya
" Woyyy dekk " teriak gibran sang pelaku kepada ayana yang baru saja membuka pintu utama rumah
" Kak gibran ihh ngangetin ayana muluu" marah ayana sambil mencubit pelan perut Gibran
" Aaakhh sakitt woyy dek " teriak gibran sambil meringis akibat cubitan maut adeknya
" Abisnya kak gibran suka ngagetin ayana terus "
" Kenapa baru pulang?" Tanya gibran mengalihkan pembicaraan dengan menggunakan nada intonasi yang dingin dan juga mulai serius
Ayana diam sesaat , kalau boleh jujur ia takut dengan kakaknya kalau sudah menggunakan nada bicara yang dingin
" Kalo ditanya tuh jawab dek" tekan Jordan yang melihat Ayana tak kunjung menjawab pertanyaan nya
" Maaf kak , tadi ayana telat pulang gara-gara makan diluar dulu sama kak jordan. Ayana udah nolak ajakannya kok kak tapi ayana dipaksa , jadi nya ayana ngga bisa nolak. Serius kak" jawab ayana menjelaskan dengan suara yang lirih sambil terus menundukkan kepalanya takut dengan sang kakak
" Dek lihat kakak sini " Gibran memegang bahu anaya pelan sambil menunduk untuk melihat sang adik
Ayana lantas mendongak untuk melihat mata sang kakak
" Lain kali itu , kalo mau pulang terlambat bilang . Lagian juga hp kamu kakak miscall sampai 10kali ngga ada yang di angkat itu kenapa ? Jordan juga sama aja . Kakak takut kamu kenapa-napa " jelas Gibran
"Maaf kak , Ayana ngga maksud bikin kak gibran khawatir sama Ayana. Tadi batre Ayana abis pas mau kabarin kakak " lirih ayana yang kembali menunduk kan kepala , matanya memanas pertanda sebentar lagi dia akan menangis
Gibran tahu kalo ayana adalah tipikal perempuan yang gampang menangis ketika ia sudah menekan suaranya
Gibran menghembuskan nafas berat
" Kakak ngga bermaksud buat marahin kamu sayang , maafin kak gibran " sesal Gibran lalu memeluk adik kesayangannya
Ayana terisak pelan di pelukan sang kakak , ntah lah ia merasa sangat mudah menangis .
"Cup" Gibran mengecup puncak kepala Ayana dengan sayang
"Maaf ya sayang" ujar Gibran melepas pelukannya
Ayana mengangguk kecil
" Dah sana masuk kamar , kamu pasti cape kan " suruh Gibran melihat ayana yang terlihat lesu dengan mata lembamnya
" Bunda kak mana?" Tanya ayana celingukan sambil mengusap sisa air matanya
" Udah tidur , jangan di gangguin . Dah sana masuk kamar tidur , besok kamu sekolah" tutur Gibran
" Iya kak" balas Ayana lirih meninggalkan Gibran dan berjalan menuju kamar nya
__________
Vote and coment yaaa sayang-sayangnya aku
Maaf juga baru bisa update:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Past Midnight (On Going)
Teen Fiction"Kamu nggak tau gimana rasanya jadi aku, jadi stop ngejudge bahwa seolah-olah kamu itu tau rasanya jadi aku" "Gua emang gatau rasanya jadi lo itu gimana, tapi please bertahan lebih lama lagi" "Jantung aku sakit, sakitt bangett. Aku mau istirahat, to...