05

3 1 0
                                    

Hii .. emot buat part ini?
________________________________

" Ngga mampir dulu kak?" Tanya ayana setelah sampai di halaman depan rumahnya

Jordan menoleh dan menggelengkan kepala pelan kepada anaya sebagai jawaban

" Ngga dulu , udah malem . Ngga enak sama tetangga terus orang rumah, kapan-kapan aja ya cantik mampirnya . Gue pulang dulu " lanjut Jordan sambil mengelus puncak kepala anaya pelan

" Iya kak , makasih yaa udah di anterin pulang sama udah dikasih makan juga " ujar ayana tulus diiringi senyum manisnya

" Iya sama-sama cantik , dah sana masuk. Gue tungguin dari sini sampe  masuk rumah"

Ayana mengangguk kecil sebagai jawaban

"Lucu" batin jordan

Setelah memastikan ayana masuk ke dalam rumah dengan aman . Jordan bergegas melajukan motor ninjanya perlahan  untuk meninggalkan rumah anaya

" Woyyy dekk " teriak  gibran sang pelaku kepada ayana yang baru saja membuka pintu utama rumah

" Kak gibran ihh ngangetin ayana muluu" marah ayana sambil mencubit pelan perut Gibran

" Aaakhh sakitt woyy dek " teriak gibran sambil meringis akibat cubitan maut adeknya

" Abisnya kak gibran suka ngagetin ayana terus "

" Kenapa baru pulang?" Tanya gibran mengalihkan pembicaraan  dengan menggunakan nada intonasi yang dingin dan juga mulai serius

Ayana diam sesaat , kalau boleh jujur ia takut dengan kakaknya kalau sudah menggunakan nada bicara yang dingin

" Kalo ditanya tuh jawab dek" tekan Jordan yang melihat Ayana tak kunjung menjawab pertanyaan nya

" Maaf kak , tadi ayana telat pulang gara-gara makan diluar dulu sama kak jordan. Ayana udah nolak ajakannya kok kak tapi ayana dipaksa , jadi nya ayana ngga bisa nolak. Serius kak" jawab ayana menjelaskan dengan suara yang lirih sambil terus menundukkan kepalanya takut dengan sang kakak

" Dek lihat kakak sini " Gibran memegang bahu anaya pelan sambil menunduk untuk melihat sang adik

Ayana lantas mendongak untuk melihat mata sang kakak

" Lain kali itu , kalo mau pulang terlambat bilang . Lagian juga hp kamu kakak miscall sampai 10kali ngga ada yang di angkat itu kenapa ? Jordan juga sama aja . Kakak takut kamu kenapa-napa " jelas Gibran

"Maaf kak , Ayana ngga maksud bikin kak gibran khawatir sama Ayana. Tadi batre Ayana abis pas mau kabarin kakak " lirih ayana yang kembali menunduk kan kepala , matanya memanas pertanda sebentar lagi dia akan menangis

Gibran tahu kalo ayana adalah tipikal perempuan yang gampang menangis ketika ia sudah menekan suaranya

Gibran menghembuskan nafas berat

" Kakak ngga bermaksud buat marahin kamu sayang , maafin kak gibran " sesal Gibran lalu memeluk adik kesayangannya

Ayana terisak pelan di pelukan sang kakak , ntah lah ia merasa sangat mudah menangis .

"Cup" Gibran mengecup puncak kepala Ayana dengan sayang

"Maaf ya sayang" ujar Gibran melepas pelukannya

Ayana mengangguk kecil

" Dah sana masuk kamar , kamu pasti cape kan " suruh Gibran melihat ayana yang terlihat lesu dengan mata lembamnya

" Bunda kak mana?" Tanya ayana celingukan sambil mengusap sisa air matanya

" Udah tidur , jangan di gangguin . Dah sana masuk kamar tidur , besok kamu sekolah" tutur Gibran

" Iya kak" balas Ayana lirih meninggalkan Gibran dan berjalan menuju kamar nya






__________

Vote and coment yaaa sayang-sayangnya aku
Maaf juga baru bisa update:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Past Midnight (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang