Fano itu tipe cowok yang simpel alias ga mau ribet dan langsung bertindak dibanding banyak omong. Tapi, Fano juga ceroboh soal urusan domestik seperti memasak, membereskan kasur, atau mengepel lantai.
Sering banget Fano kelamaan di dapur padahal cuma nyari di YouTube cara memotong bawang agar mata tidak perih jadi ga nangis. Fano pernah buat rumahnya kebanjiran pas dia mau ngepel. Fano kira harus menyiram seluruh lantai baru dilap pakai pel.
Fano ga suka makanan atau minuman manis. Fano kuat ngerokok sebungkus sehari tapi bakal seperti jompo renta ketika jalan kaki dari rumah ke minimarket.
Aku selalu suka Fano pas lagi serius baca buku. Alisnya yang melengkung semakin indah pas menukik ketika fokus menekuni bacaan yang ia anggap seru atau membingungkan. Aku suka Fano ketika melihat anak kecil atau kucing. Mata elangnya yang selalu nyalang bak siap memangsa berubah menjadi teduh.
“Fano, kata Faros target nikah kamu umur 30, ya?”
“Iya, hehe.” Fano menjawab malu-malu sambil garuk leher bagian belakang. Aku rasanya mau teriak karena gemas ngeliat Fano yang salting begitu. Jarang sekali bisa liat dia menunjukkan ekspresi begini.
“Yes, aku masih ada waktu 5,5 tahun untuk memaksakan diri. Fano, tunggu aku.” Innerku tertawa.
📝06 Maret 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Iyok's Diary Imagine, pov | FaYok vers ✔
Fanfiction2022 Tulisan Iyok buat Fano, sahabatnya