halaman tiga

118 23 1
                                    

Fano datang pagi sekali ke rumahku. Aku kira mau diajak jalan sama Fano, tapi ternyata dia samper aku buat kerja soalnya dia sekalian lewat depan rumah. Agak kesel tapi banyak senangnya.

“Aku liat instastory kamu, akhir-akhir ini lagi suka berkebun sama koreaan?” tanya Fano pas aku udah duduk di sebelah dia.

Fano nyalain mobil doang terus tangannya diem di atas kemudi.

“Iya, aku lagi bantu ibu nanem bunga sama sayur. Capek sih, tapi seru. Aku juga lagi suka sama Irene Red Velvet. Nanti aku kasih playlist aku buat kamu biar kamu dengerin kalau lagi sendirian di mobil,” kataku panjang.

“Oh.” Fano cuma jawab singkat.

Gawat, apa dia cemburu?

Aku buru-buru pegang lengan dia pakai kedua tanganku. “Fano, jangan cemburu. Maaf kalau Irene lebih menawan dari kamu. Tapi, kamu juara 1A kok, Irene juara umum.”

Fano malah ketawa terus tarik pipi aku pakai tangannya yang satu lagi. “Siapa yang cemburu? Hahaha.” Dia malah ketawa.

Huh, dasar Fano tsundere.

Huh, dasar Fano tsundere

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📝06 Maret 2022

Iyok's Diary Imagine, pov | FaYok vers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang