Sudah lima belas menit lamanya jieun kini berbaring diranjang UKS, setelah sebelumnya ia pingsan saat melihat sesuatu dihadapannya.
"Jieun-a bangun"
Samar-samar jieun mendengar suara Rosie memanggil namanya. Manik yang mulanya tertutup itu kini perlahan terbuka, membuat bayangan seseorang dihadapannya semakin jelas.
"Oh, syukurlah" lega Rosie melihat jieun yang tersadar.
"Ini dimana?" Tanyanya bingung.
"Ini di UKS. Lo habis pingsan, tadi sempet ditolongin eunwoo" Rosie menjelaskan.
Alis jieun bertaut sambil memegang pelipisnya yang terasa pusing.
Apa eunwoo melihatku berteriak?
"Jieun-a, ada apa? Kenapa lo pingsan tadi? Kata eunwoo lo sempet teriak?" Rosie memberi jieun pertanyaan yang bertubi-tubi.
"Kau....percaya sama hantu?" Dengan ragu, pada akhirnya jieun pun terpaksa bertanya demikian padanya.
"K-kenapa?" Ucap Rosie kikuk.
"Akhir-akhir ini ada yang suka ikutin aku.." belum sempat jieun menyelesaikan ucapanya Rosie terburu mempertanyakan kembali sesuatu.
"Lo bisa lihat hantu? Jinjja?!" Matanya membulat, mencari kebenaran dari raut Jieun.
Namun sebelum Jieun sempat menjawab apa yang dipertanyakan Rosie, dengan terburu-buru Jihyo masuk ke UKS.
"Ya jieun-ssi! Lo beruntung banget si bisa ditolongin sama pangeran sekolah, sumpah Enwoo ganteng banget divideo ini" seru Jihyo.
Jieun sontak terkejut sekaligus tak mengerti maksud pembicaraan Jihyo tentang Eunwoo dan dirinya. Namun, setelah Jihyo memperlihatkan bagaimana seseorang yang sengaja merekam tindakan Eunwoo yang membawa tubuh Jieun menuju UKS dan kini itu menjadi trending topic penjuru sekolah.
"Dia.. ngelakuin itu?" Tanya Jieun tak percaya melihat bagaimana Eunwoo membawa tubuhnya dengan hati-hati dan tak cuma itu, ia bahkan sempat membelai lembut pipi jieun sesaat setelah ia sampai di UKS.
"Iya, ada yang videoin diem-diem, sekarang semua orang lagi bicarain lo diluar" ucap jihyo menarik sebelah lengan jieun menuntunnya keluar dari UKS yang mana membuat gadis itu mau tak mau mengikutinya.
Langkah jieun terhenti saat kedua siswi itu berdiri tepat di depan pintu UKS, seolah menanti kedatangannya.
"Wahh wahh ini dia si ratu caper kita, jieun ssi" lantang Yun ji teman sekelas jieun yang notabenenya seorang yang cukup famous diangkatannya, karena memang ia seorang anak pejabat terpandang dan memiliki paras cantik, di gengnya ia kerap disebut dengan 'Queen' . Memandang jengah jieun seraya memberi tepuk tangan seolah mengapresiasi apa yang telah dilakukan Jieun karena berhasil membuat riuh satu sekolah.
Kedua alis Jieun berkerut, tak mengerti.
"Lo dari kecil cita-citanya mau jadi penyihir ya? Atau jadi paranormal? Yang bisa tau kapan seseorang bisa mati? Belajar dari mana lo?"
"Ayahnya peramal kali" sahut Shin hyun, seketika tawa keras pun meledak membuat jieun kini menjadi pusat atensi di keramaian koridor.
"Yun ji-a maksud lo apa sih ngomong kayak begitu sama jieun?" Rosie dengan kesal melayangkan sorot tajam padanya.
"Lo kemana aja si sampe gak tau kalo ada peramal gila yang bisa tau hidup orang?"
"Peramal gila?" Rosie bingung. Lantas Yun ji pun menunjukan video percakapan Jieun dengan jungkook saat di koridor. Belum sempat perkara videonya dengan Eunwoo tersebar, masalah baru tentang percakapan rahasia dirinya dengan jungkook pun kini sudah diketahui publik. Jieun yakin hari itu suasana koridor sudah sepi, namun bagaimana bisa?
YOU ARE READING
HUNCH [kookiu]
FanfictionKata orang aku aneh, suka berkhayal bahkan gila. Terlahir dengan kemampuan bisa memprediksi apa yang akan terjadi adalah sebuah kutukan. Aku bisa melihatnya, entah itu kebahagiaan seseorang atau bahkan kematian. -jieun Mengapa aku harus dilahirkan...