Bab 1

307 18 2
                                    


Hari Minggu...

Kedua anak kembar sedang berlarian, silebih tua berlari membawa mobil sambil ketawa-tawa, sedangkan kembarannya mengejar sambil membuat wajah marah. Sedangkan sibungsu melihat kakaknya berlarian sambil duduk ditengah mereka, takut bergerak.

"Kakak adek hati-hati nanti dedek lho itu" ucap Pluem yang menyelamatkan sibungsu dari sikembar.

Tidak menghiraukan ucapan Pluem, Frank masih tetap berlari, "Ayooo kalau mau mobilnya kejar kakak" tawa si kakak

"Frankie nyemebeliiin!!!" ucap sang adek yang menyerah mengejar kakaknya, yang tak lain adalah Frank

Mendengar namanya dipanggil mendatangin kembarannya, "Adek gak boleh manggil nama" jewer Frank.

"Huaaa abaaang..... Frankie jahaaaattt!!!" tangis Nanon sambil menjambak Frank.

"Ihhhh... Nanon sakit tauuuuu!!!!" teriak Frank

Karna suasana sudah keos dia meyelamatkan dan meletakkan Pond dikursi dan mendatangin sikembar.

"Abang Adek udah jangan berantem" marah Pluem

"Tapiiii~~~" tangis Nanon

"Sekarang kalian dihukum, berdiri dipojokkan sampai bunda pulang" perintah Pluem

"Baaang..." serentak sikembar dengan memasang wajah sedih, kalau nanon sudah berurai air mata.

"Gak ada protes" kata Pluem lagi

Sikembar yang sadar akan kemarahan abangnya menurut perintah abangnya, keduanya berjalan mengarah tembok yang tidak asing lagi bagi mereka, karena itu adalah spot yang kalau mereka berbuat salah. Nama pojokan berpikir.

"Pond main sama abg dulu yaa" Pluem menghampiri pond yang diam melihat abang memarahin kedua kakaknya.


Setelah 15 menit akhirnya New pulang dari pasar. Saat memasukkin rumah dia sedikit heran, kenapa rumah sepi. Sewaktu melihat sikembar berdiri dipojokan berpikir, sedangkan Pluem sedang mengasuh Pond.

Sedikit infomasi, saat ini Pluem berumur 8 tahun, Frank dan Nanon 5 tahun dan Pond 3 tahun.

Pluem dengan watak yang dewasa dan pendiam, tapi sekali marah nyeremin. Kalau Frank anaknya lumayan dewasa, tapi kalau sudah bersama keluarga sifat jailnya keluar, apa lagi menjailin Nanon. Kalau Nanon bersifat manjah, suka glendotan dan cengeng, bahkan lebih cengeng dari Pond. Pond sifatnya kurang lebih seperti Frank, tapi dia gak mau gangguin nanon.

"Bunda pulang" kata New, keempat anaknya mengarah pandangan kearah New. Tapi Frank dan Nanon gak berani bergerak dari pojok berpikir.

"Makasih ya abang sudah jagain adek-adeknya" ucap New sambil mengelus kepala Pluem dengan sayang. Dian bisa melihat wajah capeknya Pluem.

"Sama-sama bunda" lemas Pluem, karna meurut dia, dia gagal menajaga adek-adeknya karena sekarang rumah berantakan dan kedua adeknya berantem.

Setelah mengelus surai Pluem, New meraih Pond dan menggendong dipelukkannya. Setelah Pond dipelukkannya dia mengarah kedua biang kerok yang telah memporak-porandakan rumah.

New duduk didepan sikembar dan meletakkan pond dipangkuannya. "Sekarang udah selesai berantemnya? kenapa kalian dihukum begini?"

"Kami rebutan mobil bunda, sambil  tarik-tarik rambut bunda" ucap Frank menjelaskan, karena Nanon sudah mulai menangis

New menarik nafas panjang, "Sekarang, kakak dan adek berpelukkan dan say sory satu sama lain, daaaaan...." ucap New menahan senyum gemas kedua anaknya. "Bereskan semua mainan yang diberantakin"

Frank dan nanon saling berhadapan, "Maafin kakak yaaaa" Ucap Frank sudah menangis

"Huaaaaaa.... adek jugaaa yaa kaaaaaaaaak" tangis Nanon sambil memeluk Frank

Melihat kedua anaknya itu New pun ikut memeluk mereka sambi mencium satu-satu surai sikembar. Melihat kedua kakaknya menangis Pond ikutan menangis.

"Lohh dedek koq ikutan nangis????"tanya New

Melihat Pond yang menagis Frank dan  Nanon memeluk Pond, "Maafin kakak ya dek" ucap Frank

"Maafin Mas juga ya deekk" ucap Nanon sambil mengapus air matanya (Pond manggil Nanon dengan sebutan Mas yaaa)

Melihat ketiga adeknya bepelukkan Pleum ikutan memeluk mereka.

"Aduh koq kayak lebaran gini??" tawa New.

"Bundaaa iiihhh" serentak keempat anaknya dan New ikut menyusul memeluk anak-anaknya

Tiba-tiba dipintu masuk terdengar suara.

"Ayaaaaahhhh pulaaaaang bawa martabaaaaaaaaaaaaakk" teriak ceria Tay sambil memerkan martabak yang dibawanya

"Looohhh koq pada pelukkan???" tanya Tay

"Mas telat, dahh pada baikkan" ucap New menghampiri suaminya dan mengambil martabak dri tangan suaminya

Tay otomatis memandang sikembar, yang dipandangin hanya tersenyum

"Kalian berdua hayo susun mainannya, harus bertanggung jawab sama masing"kata New Lagi. "Abang bawa dedek kesini yok, sambil bantuin bunda pindahin martabaknya"

"Ya bunda" kata Pleum sambil membawa Pond.

Sambil sikembar menyusun kerusuhan yang terjadi, Tay menasehati kedua anaknya. "Kakak sama Adek jangan berantem lagi doong, kasian tu sama bunda, sama abang juga, masa gak malu sama dedek kalau kalian berantem terus, trus kalau berantem terus nanti tentangga marah loohh, nanti kita dikejar sama tetangga pakai tombaak lhoooo"

Mendengar itu Nanon melihat ayahnya sambil ketakutan, sedangkan Frank terdiam.

"Mas gak boleh nakutin gitu dooong" ucap New yang datang dari dapur sambil membawa piring yang isi martabak

"Ayaaaahh iiihh" protes Frank

"Lah ayah bener koq" kata Tay lagi

"Udah-udah beresin mainan habis tu cuci tangan" perintah New

Kedua kembar itu dengan cepat membereskan mainan dan setelah bebereskan mainan mereka berlari kekamar mandi buat cuci tangan

"Mas jangan nakutin gitu, gak baik tau" protes New

"Becanda doang koq Hin" tawa Tay

New hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan suaminya. Setelah itu sikembar berlarian keruang keluarga buat makan martabak.

Jadi hari minggu ini diisi dengan pertengkaran sikembar dan menikmatin kehangatan keluarga mereka



Sekian duluuuuuuu.....

Semoga suka~~~ 

Ini terinpirasi dari aku yang suka dengan keluarga Vihokratana

Dan kisahnya mereka dari kecil dulu baru gede yaa.....

Mencari CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang