《 Asing 》

356 52 50
                                    

__

Sudah seminggu lebih Suna dan Osamu tidak saling sapa, seperti asing saja. Hanya sebatas tetangga? Mungkin. Bahkan mereka melakukan aktivitas dengan biasa saja kembali seperti semula, dimana Osamu bersekolah seperti biasanya tanpa adanya sosok Suna. Padahal Suna masih satu sekolah dengan nya.

"Bangsat telat lagi." Gerutu Osamu kesal saat harus mengisi absensi terlambat masuk.

"Lu sih babi!" Osamu langsung saja memukul punggung Atsumu yang di balas cengengesan kecil dari Atsumu.

"Ya maaf Sam..." Ucapnya.

"Lu tidur kek apaan asu, di bangunin susah amat untung gue baik coba kalo kagak? Udah gue biarin lu."

"Iya iya Sam...cerewet banget sih."

"Serah aing."

"Etdahh....lagi pms ya lu?"

Osamu sekali lagi memukul Atsumu bedanya yang tadi di punggung sekarang di kepala.

Osamu berjalan lebih dulu meninggalkan Atsumu yang merintih kesakitan.

"Lah Samu? Kesiangan lagi lu?" Sapa Kenma yang kebetulan lewat.

"Tuh gegara babi kuning." Kenma mengalihkan pandangannya ke arah Atsumu yang berjalan di belakang Osamu sambil memegang kepalanya.

"Tsumu tsumu..." Kenma bergeleng pelan.

"Btw ngapain lu di luar? Bukannya udah bel ya..." Tanya Osamu bingung.

"Gue mau ke toilet. Ikut?" Osamu langsung menggeleng.

Tiba tiba teriakan siswa terdengar membuat Osamu dan Atsumu penasaran lalu menghampiri asal suara itu. Osamu berhenti, membuat Atsumu ikutan berhenti.

"Ada apa sam?"

"Sam?"

"Woy anjing."

Karena aneh dengan Osamu, Atsumu memutuskan untuk berinjit agar bisa melihat apa yang sedang terjadi.

"TERIMA! TERIMA!"

"CIEEEEE KAK ALISAA!"

"HUHHH PJ PJ"

"Lah anjing? Si Suna nembak Kak Alisa?" Jelas Atsumu membuat Osamu semakin kesal.

"Eh anjing bukannya udah bell?" Kata Osamu

"Gak tau....mungkin  jamkos kali."

"Ya kali semua kelas jamkos?" Tanya Osamu lagi membuat Atsumu ikut kebingungan.

'Mungkin aku sama rin udah asing...'

"Bodo ah Tsum hayu ke kelas!" Ajak Osamu menyeret Atsumu yang masih anteng melihat Suna memberikan sebuket bunga.

"Cepet banget pindah hatinya, si Suna sasimo kah?" Gumam Atsumu namun dapat di dengar oleh Osamu.

"Omongan lu anjir. Dia masih temen kita ya nyed." Ucap Osamu

Memang ya, Osamu itu jago menyembunyikan keadaan hatinya yang sebenarnya. Sakit, Osamu memang egois, ia tidak bisa melupakan perasaanya kepada pria barusan yang mengajak orang berpacaran. Iya, Suna...pria itu terus saja terbayang di pikirannya selama seminggu tidak bertemu.

Journey of love (SunaOsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang