radar

32 8 0
                                    

~2021

Aku tak mengira kamu begitu tega.
Ini kali pertama aku merasa suka, aku masih pemula dan tak paham harus bagaimana. bagiku kamu adalah yang bisa kupercaya, bagiku kamu berbeda, kamu satu satunya pria yang membuatku tak biasa saja karna cinta, sebaik apapun kusembunyikan di lengan atau dalam pikiran aku tetap menyimpan rasa.

Kamu menanamkan seribu yakin didada, dengan mengatakan bahwa kamu hati terbaik untuk merumahkan perasaanku. Kamu yang berseru mengepalkan semangatku untuk terus melaju, dan saat aku percaya akan semua itu kamu mulai melaju untuk pergi meninggalkanku, bodohnya~~ diriku masih menunggumu untuk kembali padaku, padahal aku sendiri tau kamu tidak akan kembali menemuiku.

"Ra beneran gak mau pulang sama kita"  ujar Nita yang terduduk di jok depan motor scoopy miliknya, sedangkan di jok belakang terdapat Cindy 

"Iya buruan kita gonceng 3 kali-kali jadi cabe-cabean sekarang cabe mahal 2000 cuman dapet 3 biji " balas Cindy si pakar sayur sayuran, membuat Rachel yang berdiri didepan mereka hanya tersenyum kecil.

"Gausah ngapain juga gonceng 3 orang kita juga gak sejalur ini "

"Tinggal gue anterin lu dulu apa" jelas Nita kembali,

Di bagian lain Radit yg sedari tadi menyimak langsung angkat suara

"Haikal anterin Rachel"

Mendengat seruan Radit barusan, Rachel sempat terdiam namun melihat pria yang disebutkan seperti enggan mengantarkan.

"Apaan gak bisa ini udah malem cewek sama cowok gak baik berduaan di motor"

Balasan Haikal sontak saja mendapat tatapan kesal dari mereka, apalagi Cindy dan Nita bukannya dulu Haikal yang paling semangat mengantar Rachel tapi kenapa sekarang seolah enggan.

"Sok banget sih buru anjir anterin, yang lebih gak baik itu ninggalin cewek pulang sendiri malem-malem" balas Cindy dengan nada yang agak sewot

"Ya udah  lo aja yang anterin bawa motor gue nanti gue pulang pake angkot aja, lagian udara malem ini bikin gue males"

"Anjir banget lo kal, kalo gue bisa juga udah gue anterin " marah Cindy

Rachel yang merasa tak enak pun langsung buka suara

"Udah jangan berantem, lagipula aku juga dijemput sama adeku santai aja kalian"

"Beneran lu jangan bohong?" 

"Beneran cindy, udah cepet pulang gih mau magrib ini"

Jawaban Rachel barusan sontak membuat Vina yang sedari tadi terdiam mulai ikut menyuarakan kegelisahannya

"Beneran dijemput?"

"Beneran, jadi mending sekalian kalian pulang"

"Gue tungguin lu sampai adek lu datang deh"

Cindy merasa kalo Rachel tengah berbohong sekarang.

"Gausah udah pulang gih"

Akhirnya karna kekeras kepalaan Rachel, mereka memutuskan pulang, pergi meninggalkan kampus hingga menyisakan Rachel seorang diri.

Melihat kepergian teman-temannya Rachel sekarang berjalan sendiri ke halte depan untuk menunggu angkot atau bis yang lewat.

Sebenarnya Rachel tadi berbohong perihal adeknya yang akan menjemputnya itu. Adeknya sedang mengikuti camping mana bisa menjemput Rachel sekarang.

30 menit berlalu tapi tidak ada angkot ataupun bis yang lewat kehadapannya, mungkin karna ini juga sudah lewat magrib. Sebenarnya sedari tadi Rachel menyembunyikan kecemasannya, saat menyadari bahwa dia tidak pernah menunggu angkutan umum sampai selarut ini.

RASA (Radar Berujung Sadar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang