berbanding terbalik

15 5 0
                                    

selepas kejadian di pasar malam minggu lalu, entah rachel ataupun shaka tak pernah lagi mengungkit hal itu, rachel seolah olah melupakan hal yang ia lihat, begitupun shaka yang seolah diam membiarkan rachel menutup suaranya, meski tak dipungkiri oleh shaka kejadian malam itu semakin membuat shaka dan rachel menjadi dekat...contohnya saat ini dimana sudah hampir seminggu ini shaka selalu menunggu rachel selesai kelas, bahkan saat rachel mengerjakan tugas kelompoknya pun shaka akan selalu terdiam menunggu rachel sampai selesai, walau rachel sudah menyuruh shaka untuk pulang lebih dahulu

"lu jadian sama kak shaka?" cindy yang memang sudah gatal ingin melayangkan pertanyaan itu pun langsung saja menyuarakan suaranya,  Sebenarnya cindy senang senang saja kalo memang rachel jadian sama shaka dibanding sama tiang listrik macam haikal, padahal tak bisa dipungkiri juga bahwa tinggi badan shaka juga kayak tiang listrik tapi setidaknya hati shaka bersih tidak karatan seperti haikal

"kamu tuh kalo ngomong gak pernah pake filter ya cin" jelas rachel yang sebenarnya takut pengutaraan cindy barusan dapat terdengar oleh shaka, sementara cindy malah mengedikan bahunya tak peduli, berbeda dengan vina dan nita yang kini tengah menatap shaka yang sibuk bergulat dengan gagdet yang dimiringkan itu,  sepertinya sedang serius dengan dunia gamenya.

Kadang rachel sendiri bingung saat melihat shaka terlihat santai santai saja walau sudah menginjak semester 8 akhir, berbeda dengan teman shaka yang lain yang sepertinya stress memikirkan sidang sarjana mereka nanti.

Padahal rachel yang baru menginjak semester 4 ini saja sudah ketar ketir dengan banyaknya tugas kelompok yang mengharuskan rachel melakukan observasi agar hasilnya bisa dipersentasikan di depan kelas.

Dirasa cukup puas memandang wajah shaka, kini rachel kembali menatap teman temanya.
Jujur rachel bingung kenapa dirinya dan shaka bisa sedekat ini padahal jika mengingat dulu dimana antara dirinya dan shaka untuk saling bertegur sapapun sepertinya bisa dihitung jari.

"lagian gpp kali ra kak shaka ganteng jir, kalo gue jadi elo gue mau langsung ajak ke emak bapak gue aja langsung" sontak ucapan nita membuat dahi mereka mengerut

"lah mau ngapain?" tanya vina dan cindy sementara rachel diam saja lagipula keheranannya pun telah ditanyakan vina dan cindy

"ya biar bisa langsung dinikahin sama kak shaka" Sontak pernyataan nita barusan mampu membuat 3 sekawan itu membelalakan matanya tak percaya

"yah tapi sayangnya saya gak bisa datang ke mama kamu nita" seolah tak paham situasi shaka malah datang menghampiri 4 sekawan itu, lalu tiba tiba saja menyuarakan sebuah jawaban yang tentunya diutarakan pada  nita

rachel, cindy dan vina sontak saja tertawa mendengar penolakan dari bibir shaka, berbeda dengan nita yang malah merengutkan bibirnya sebal walau sebenarnya kekesalan nita juga hanyalah candaan, karna memang pada kenyataannya nita pun telah mempunyai kekasih

"ih kak shaka kok gitu sih, kan nita juga cantik manis gini kayak rachel cuman kurang tinggi aja"

"anjir nit lu salah makan apasih nit"

" malu gue malu"

begitulah bentuk protesan cindy dan vina akan kelakuan nita, sedangkan shaka dia hanya tersenyum lalu kembali berucap

"saya tau kamu memang manis tapi saya takut diteror bagus karna pacarnya yang manis ini saya rebut, lagipula kamu terlambat kemarin malam saya sudah menemui ibu seorang gadis manis"

kaget, cengo tak percaya itulah yang 4 sekawan lakukan saat mendengar penuturan dari shaka, bedanya jika cindy, vina dan nita kaget tentang siapa ibu gadis yang shaka maksud, berbanding terbalik dengan rachel yang malah mempertanyakan apakah gadis yang shaka maksud adalah dirinya? bukannya kemarin malam shaka menemui ibunya untuk diijinkan membawa rachel jalan jalan, ah tapi sepertinya itu tak mungkin, jelas jelas gadis yang dimaksud bukanlah rachel tapi mengapa dada rachel malah berpacu lebih cepat ya?

RASA (Radar Berujung Sadar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang